34. Trying to Believe

387 55 12
                                    

"Aciel-ah, grandma datang!"

Joohyun yang sedang membereskan meja makan segera menoleh ke arah pintu masuk saat suara ibu Sehun menggema di segala penjuru ruangan, ia tersenyum lebar dan menarik selembar tissue untuk mengelap tangannya yang kotor karena baru saja menyuapi Aciel.

"Eommonim, anda datang? Kenapa tidak memberitahu dulu?" Sapa Joohyun dengan begitu ramah, menyambut wanita paruh baya yang umurnya sekitar 50 tahunan itu.

Dengan langkah kaki panjang, ibu Sehun melangkah ke meja makan dan meletakkan tas Hermes nya di atas meja makan, "Aku tadi baru saja berbelanja dan kebetulan lewat sini, jadi aku mampir sebentar untuk melihat cucuku!" Jawabnya sebelum menatap Aciel dan menguyel kedua pipi cucu laki-lakinya itu.

Joohyun hanya tersenyum menatap wanita paruh baya yang beberapa hari lalu memintanya untuk memanggilnya eommonim dan bukan nyonya lagi, tentu saja hal itu membuat Joohyun senang karena sepertinya ibu dan ayah Sehun merestui hubungannya dengan anak kedua mereka.

"Baru makan siang, ya?" Tanya ibu Sehun sembari mengangkat Aciel dari tablechair-nya.

"Aku ke dapur dulu untuk mencuci piring, eommonim!" Izin Joohyun dan segera melangkah meninggalkan area meja makan setelah ibu Sehun mengangguk, lantas gadis itu segera mencuci segala macam alat makan dan alat masak yang telah digunakan dan pergi ke ruang tamu setelah 25 menit kemudian.

"Sehun bekerja?" Tanya ibu Sehun saat melihat presensi Joohyun memasuki area ruang tamu.

Joohyun mengangguk dengan senyuman di bibirnya, "Ne, dia ada latihan dance dan vokal lagi hari ini, eommonim!"

"Ah, benar! Aku membeli beberapa barang untuk kalian tadi!" Kata ibu Sehun sembari menunjuk banyak paper bag besar yang ada diatas sofa rumah Sehun dengan dagunya, "Aku membeli banyak pakaian untuk Naeun dan Aciel, beberapa pakaian juga untukmu, dan juga sepatu untuk Sehun! Nanti lihat sendiri, ya!" Lanjut wanita itu membuat Joohyun menganga melihat paper bag bertuliskan nama-nama brand high end itu.

"Eommonim, jangan repot-repot begini! Terima kasih!"

Ibu Sehun berdecak pelan dengan senyuman, "Ini bukan apa-apa! Aku rutin membelikan cucu-cucuku kalau aku sedang belanja. Aku juga membelikan beberapa pakaian untukmu, aku mendapat telepon dari Naeun kemarin dan dia bercerita dengan sangat senang tentang dirimu yang akan mewakilkan Naeun sebagai ibunya untuk rapat sekolah besok! Dia juga bercerita bagaimana bahagianya ia karena akhirnya bisa memanggilmu ibunya, karena itu aku membeli beberapa pakaian untukmu agar kau bisa mengenakannya saat rapat besok."

Joohyun tersenyum, dalam hati menggerutu karena tahu maksud ibu Sehun yang sebenarnya, wanita itu punya maksud mengejeknya karena ia selalu memakai pakaian yang super lusuh. Tidak apa-apa, sih, ia juga tak marah karena ia tahu diri saja kalau pakaiannya memang selalu lusuh.

Joohyun kembali mengangguk kecil, "Terima kasih, eommonim! Aku akan mencobanya nanti!"

"Duduklah sini, Joohyun-ah! Ada yang ingin kutanyakan!"

Joohyun melangkah mendekat pada sofa dan duduk di seberang ibu Sehun yang sedang memangku Aciel.

"Apa kau sudah siap untuk menikah?"

Joohyun mendadak tercekat saat pertanyaan tiba-tiba ibu Sehun membuatnya terdiam, "S-Saya-- sebenarnya saya merasa sedikit takut eommonim."

Dengan kernyitan, ibu Sehun bertanya, "Apa yang membuatmu takut?"

Sembari menunduk, Joohyun mengulum bibirnya dan memainkan jemarinya, "Karena Sehun adalah seorang idol, sedangkan saya bukan siapa-siapa. Saya juga takut Sehun mendapatkan kebencian kalau Sehun menikah dengan saya yang sama sekali tidak memenuhi kriteria fans-nya."

InattenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang