Bagi Sehun, mungkin pagi ini merupakan pagi terindah sejak pergantian tahun, bagaimana tidak, ada seorang bidadari yang sedang berkutat di dapurnya pagi ini. Kalau biasanya yang berkutat di dapur saat pagi hari adalah bibi Han, kini yang berkutat di dapurnya hanya ada Joohyun seorang, gadis yang telah menjadi kekasihnya sejak kemarin malam. Sehun masih betah duduk di meja bar sembari menatap tubuh Joohyun dengan kedua tangannya yang sibuk berkutat dengan berbagai macam alat penggorengan dan bahan masak, bahkan pria itu tak ingin beranjak untuk minum air mineral terlebih dahulu walau sebenarnya ia tengah haus karena bangun tidur.
Kira-kira 10 menit lamanya Sehun berpangku dagu di meja bar sembari menatap Joohyun yang tampak sangat fokus hingga tak sadar jika ada manusia lain yang berada di dapur bersamanya. Sampai tak lama kemudian Joohyun berbalik saat akan hendak mencuci sayuran di wastafel dan gadis itu terkejut begitu netranya menangkap sosok Sehun yang sedang duduk di meja bar dengan senyuman bak orang gila.
"Sehun, kau mengangetkanku!" Seru Joohyun sedikit keras, ia sangat benci terkejut.
Sedang Sehun malah menyandarkan tubuhnya pada kursi meja bar dan melipat tangannya di dada, "Selamat pagi!"
Alih-alih menjawab sapaan selamat pagi Sehun, Joohyun malah menghela napas dan memutar bola matanya, "Kau belum mandi, 'kan? Cepat mandi atau kau tak akan kuberi sarapan."
Sehun tertawa, "Jangan jahat begitu, kalau aku mati muda kau nanti jadi jomblo."
Joohyun berusaha mengabaikan pria itu dan kembali ke tujuan awalnya untuk mencuci sayuran yang akan ia masukkan ke dalam sup jamur-nya, "Setidaknya sikat gigi dulu dan cuci muka, Sehun."
"Aku akan melakukannya setelah makan."
Joohyun mencibir, "Joroknya kekasihku."
Dan yang Sehun lakukan setelahnya adalah beranjak dari meja bar untuk menghampiri Joohyun, memeluk tubuh gadis itu karena gemas akan panggilan kekasih yang baru saja di ucapkan gadis itu, "Walau belum mandi pun aku masih wangi, kau harus setuju akan hal itu."
Joohyun yang tiba-tiba di putar badannya dan di peluk membelalakkan matanya sebelum tertawa, dalam hati menyetujui ucapan pria itu, Sehun masih wangi walau belum mandi sekalipun, "Iya, iya aku setuju! Sekarang duduklah di meja makan karena sarapannya akan siap dalam 5 menit lagi."
"Bisa tidak aku mendapatkan ciuman selamat pagi? Biar lebih semangat," Pinta Sehun pelan, masih menahan pinggang Joohyun.
Joohyun tersenyum malu dan pipinya terasa memanas saat ini. Astaga, dimana Sehun yang menjengkelkan dan sok cool itu?
"Kuberikan setelah mandi, kau harus setuju akan hal itu," Jawab Joohyun mengikuti bagaimana Sehun mengatakannya tadi.
Sehun mengerucutkan bibirnya dan melepaskan tangannya dari pinggang Joohyun, "Janji, ya?"
Joohyun mengangguk, "Ambil susumu di kulkas dan tunggu di meja makan karena sarapannya akan siap sebentar lagi."
"Siap, cantik!"
Selepas kepergian Sehun, Joohyun hanya terus tersenyum walau ia meneruskan acara memasaknya, berpikir bagaimana bisa ia berkencan dengan Sehun, sama sekali tak terpikirkan sebelumnya. Di sisi lain gadis itu juga bersyukur karena bertemu Sehun dan berkencan dengan Sehun karena pria itu membuatnya bahagia walau dengan hal-hal sederhana.
.
"Sehun, sedang sibuk, ya?"
Sehun yang sedang ditanya mengalihkan pandangannya dari iPad di tangannya saat kepala Joohyun muncul dari balik pintu kamarnya setelah gadis itu mengetuk pintu beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inattendu
Fanfiction{𝒇𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑺𝒆𝒉𝒖𝒏 𝒂𝒏𝒅 𝑰𝒓𝒆𝒏𝒆} 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘑𝘰𝘰𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢. _________ !! 𝚒 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚕𝚢 𝚊𝚙𝚙𝚛𝚎𝚌𝚒𝚊𝚝𝚎 𝚊𝚕𝚕 𝚝𝚑�...