TIGA PULUH TIGA

17 3 0
                                    


💌

Mereka berdua menghabiskan waktu dengan berbelanja. Jarang-jarang Sherly berbelanja begitu banyak. Biasanya jika ke mall dengan mamanya dia hanya membeli satu atau dua barang

"Eh masuk situ yuk, di sana bajunya cantik-cantik loh," Wulan menarik tangan Sherly yang sudah penuh dengan kantong belanjaan, menuju tokoh baju yang memiliki merek terkenal

Sherly menurut saja, karena baru kali ini ia berbelanja merasa begutu happy. Di sana Ia dan Wulan membeli gaun yang sama

"Kemana lag  kita? Sepatu udah, baju udah, tas udah, make up juga udah, apa lagi yah yang belum?" Wulan nampak berfikir

"Kayaknya pulang aja deh, udah pegel kaki aku," Keluh Sherly

Wulan tertawa kecil, maklum dengan apa yang di alami Sherly "Yaudah kita pulang,"

Mereka sampai di rumah Sherly tepat pukul 10.00 malam. Sebelum benar-benar pulang mereka singgah makan dan berbincang dulu di kafe xxx, dan kebetulan bertemu dengan Rahmat

"Makasih yah Wulan," Sherly berujar tulis

"Santai aja, kalau sama gue, dah malam nih gue pulang yah,"

"Hati-hati sekali lagi makasih yah,"

Setelah menjawab dengan deheman Wulan pun melajukan mobilnya meninggalkan Sherly

Sherly manarik nafasnya lalu menghembuskan pelan, ia lalu membawa barangnya masuk kerumah

"Sherly pulang,"

Tidak ada sahutan, mungkin sudah pada tidur, ia lalu melangkah lelah menuju kamarnya. Rasa lelahnya baru terasa ketika sampai dirumah, ia jadi inhin cepat-cepat sampai kekamarnya dan merabahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya

Membuka kamrnya, ia terkejut dengan kehadiran Audy dikamarnya

"Lo udah balik?" tanya Audy

Audy sebenarnya agak kaget, melihat penampilan Sherly yang beda dari pada biasanya. Dan setaunya Sherly utu tidak terlalu suka berbelanja, tapi melihat belanjaan Sherly ia semakin bingung

"Iya," jawab Shely sekenanya

Ia lalu meletakkan barangnya di depan lemari miliknya. Lalu menuju meja rias. Ia sebenarnya penasaran dengan kehadiran Audy di kamarnya

"Bisa gak kita bicara sebentar?" tanya Audy

Sherly menatap Audy dari balik cermin, ia tengah membersihkan wajahnya menggunakan pembersih wajah

"Silahkan," ujar Sherly kembali melanjutkan aktivitasnya

Mendengar nada cuek dari Sherly,  Audy semakin merasa bersalah "Bukan disini, gue tunggu di halaman belakang," Audy kemudian keluar dari kamar Sherly

Sherly menghela nafas gusar. Ia sebenarnya tidak berniat untuk bersikap ciep ke Audy. Ia hanya merasa lelah

"Kenapa?" Sherly ikut duduk di bangku yang ada di hadapan Audy

"Yuda, lo kenal Yuda Andrian Promosyo?" tanya Audy to the poin

Sherly menegang. Apa gerangan Audy sampai membawa nama Yuda "Iya kenapa?" tanya Sherly lagi

NOT A PERFECT WOMAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang