CHAPTER DELAPANBELAS

24 4 0
                                    


💌

"Ssst, sher..!" Santi teman kelas sherly berbisik memanggil Sherly

Sherly yang merasa terpanggil pun berbalik dan betapa kagetnya di melihat Santi yang sudah berada di dekatnya Sherly menatap santi sejenak lalu ia ikut berbisik "kenapa?" Tanya nya

"Ada yang cariin lo,"

"Siapa?"

Wulan yang mulai jengah menggebrak meja membuat Sherly dan Santi terlonjak kaget

"Ih wulan apa-apaan sih. Kaget tau. Wulan mau kalau sher jantungan terus masuk rumah sakit rerus-"

"Yah terus-terus belok jatuh deh," ujar wulan menjeda celotehan Sherly

Sherly manyun. Ia lalu menatap lhe dan santi bergantian meminta pertolongan. Namun yang ditatap malah menampilkan wajah polosnya

"Kalian bisik-bisik, emang ada apa.  Udah berani main rahasiaan yah lo Sher!"Tuduh Wulan

"Ih enggak yah. Tadi tuh santi bisikin sher kalau ada yang nyariin. Gitu doang," ujar Sherly tak sadar

Santi menepuk jidatnya. Dasar Sherly si mulut ember

"Siapa yang nyariin sher?" Tanya Wulan kepada santi

"Eh, itu kak Yuka yang nyariin."

"Oh," Wulan kembali memainkan handponenya

Santi melongo. Ia kira Wulan akan melarang Sherly untuk bertemu Yuka. Tapi emang Yuka apain Sherly sampai Wulan melarangnya untuk bertemu Sherly? Enggak ada kan. Pikir Santi

"Kak yuka ngapain nyariin Sher?" Tanya sherly

Santi mengangkat bahu "Mana gue tau. Kalau mau tau sono samperin," Santi kemudian kembali ke tempat duduknya

Sherly menatap Wulan namun menghindari tatapan tajam lhe yang kini menatapnya. Wulan mengangguk seolah mengizinkan dirinya untuk bertemu Yuka

Setelah mendapatkan izin Wulan Sherly dengan cepat ia berlari keluar kelas untyk menemui Yuka. Sungguh rasa rindu itu begitu dalam

"Kak...!" Panggil Sherly pelan

Yuka yang membelakangi Sherly berbalik dengan cepat lalu tersenyum kecil

"Ada apa yah kak?" tanya Sherly

Yuka yang di tanya seakan mengingat kembali saat pertama kali ia menemui Sherly

"Pulang sekolah lo ada waktu gak?" tanya Yuka

"Enggak kak kenapa?"

"Gue mau ajak lo jalan," ujar Yuka tak jelas

Sherly mengangkat kedua alisnya bingung "Buat?" tanya Sherly sok jual mahal. Padahal dalam hatinya ia ingin sekali melompat lompat karena bahagia

"Eh.. Itu buat ucapan terima kasih," ujar Yuka memperjelas

Sherly seakan merasa tak terima mendengar ucapan Yuka

"Gak usah kak. Sher ikhlas kok bantuin adik kak Yuka," ujar Sherly

"Gak pokoknya lo harus mau." ucap Yuka memaksa

"Kok maksa sih?" tanya Sherly

"karena gue gak biasa hutang budi sama orang lain," cukup jelas apa yang di ucapkan Yuka. Sherly sadar jika dia bukan siapa-siapa yuka. Namun bisakah dia berharap?

"Yaudah Sher mau," ujar Sherly pasrah

Yuka tersenyum senang "Makasih Sher. Entar pulang sekolah gue tunggu di parkiran," setelah itu Yuka berlari menuju tangga. Mimik wajahnya terlihat begitu bahagia. Tapi, apakah dia bahagia karena jalan dengan Sherly atau bahagiah karena dia tidak lagi terikat dengan hutang budi? Entahlah Sher jadi pusing sendiri

NOT A PERFECT WOMAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang