DUAPULUH LIMA

19 3 0
                                    


💌

"Sherly...." Teriakan membahana dari arah pintu masuk

Sherly yang sedang baringan di kamarnya langsung bangun dan berlari keluar kamar "Mami..." panggil Sherly dari atas tangga

"Mami back home honey," Rena merentangkan kedua tangannya

Sherly begitu sampai di di depan mami nya dengan cepat menghambur ke pelukan sang mami

"Sher kangen," Ujar Sherly manja

"Mami juga," Ujar Rena mengusap punggung Sherly dengan sayang

"Ehhem. Papi gak di peluk nih?" Tanya brama merajuk

Sherly dengan cepat melepaskan pelukannya lalu beralih memeluk brama "Sher rindu papi. Rinduuuuu sangat,"

Brama membalas pelukan sang anak lalu mengecup puncuk kepala Sherly dengan sayang "Sher gak mandi udah berapa hari?" Tanya Brama

Sherly nyengir mendengar ucapan papinya "Udah dua hari pi," Jawabnya jujur

"Astagah sher. Kamu itu gadis perawan, kenapa mandi aja malas sih.  Giman cowok gak lari, kalau kelakuan kamu jorok gitu," Rena mengomeli anaknya yang kelewatan jorok itu

Sherly mengerucutkan bibirnya sebal "Ih mami jahat. Masa anak sendiri di katain,"

"Sana mandi kamu." Rena mendorong punggung Sherly dengan jijik "Anak kamu mas," Ujar Rena menatap suaminya

"Loh kok anak aku sih mi, kan yang ngelahirin kamu bukan aku," Ujar Brama

"Iya aku yang ngelahirin, tapi siap yang buat hayoo," Sherly yang sudah bosan mendengarkan percakapan random orangtuanya memilih untuk kembali kekamarnya

Setelah selesai mandi dengan bersih, Sherly pun menuju ruang tamu dimana orangtuanya berada. Sherly duduk tepat di tengah-tengah orang tuanya

Rena mengendus bau Sherly dan seketika tersenyum manis "Nah gini kan harum,"

"Mana oleh-oleh sher,"

"Astagah sher, orang tua balik bukannya di tanya kabar malah minta oleh-oleh,"

Sherly menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Yah kan papi sama mami sehat-sehat aja tuh. Jadi Sherly gak harus nanya kan?"

Tak

Rena menyentil dahi Sherly keras membuat Sherly meringis kesakitan "Sakit mami," Protesnya

"Kamu yah!" Rena geram sendiri dengan anaknya "udah lah mami capek, mami mau kekamar." Rena meninggalkan suami dan anaknya dengan kesal

"Mami kenapa?" Sherly bertanya pada Brama yang sedari tadi sibuk dengan game nya

Brama mengangkat bahu acuh "Papi gak tau," Brama kembali melanjutkan game zombie yang di maininya

Pagi ini Sherly bangun dengan ceria tak seperti biasanya. Setelah beranjak dari ranjangnya lalu berjalan menuju toilet membersihkan diri

"Mami......" Teriakan membahana Sherly sudah menjadi kebiasaan ketika orang tuanya ada

Rena datang dari balik pintu dengan masih memakai celemek "Kenapa sih sher. Masih pagi-pagi udah bikin ribut aja."

"Nih, rambut sher belum siap," Sherly menyodorkan sisir dan ikat rambut karet warna warni pada Rena.  Rena menatap sisir dan ikat rambut itu, dan sedetik kemudian ia pun mengerti dan mulai sibuk dengan rambut Sherly

"Kamu itu harusnya udah pinter ngerawat diri sendiri. Kamu udah besar loh,bentar lagi udah kelas tiga," Rena berucap menasehati Sherly

"Iya mami,"

NOT A PERFECT WOMAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang