CHAPTER LIMA

32 7 0
                                    


💌

Pagi hari di minggu yang ceria. Seorang gadis tengah sibuk mengikat rambutnya dengan ikat rambut warna-warni kesukaannya.

"Sher ada yang nyariin di bawah." Teriak sang mama dari luar kamar

"Siapa mah?" Tanya Sherly juga dengan teriakan

"Itu loh pacar kamu yang waktu itu anterin kamu. Cepetan."Ujar sang mama

"Iya tunggu,"

Sherly dengan cepat melangkahkan kakinya menuju tangga dan hampir saja kakinya ke sandung karena terburu-buru

"Hati-hati sayang," tegur sang papi

"Gak papa kan?" Tanya Yuka setelah Sherly duduk di depannya

"Hehheeh enggak papa kok." Cengir Sherly

"Gimana udah siap?"

"Iya udah. Yuk jalan."

"Tunggu gue pamit dulu sama orang tua lo."

Setelah pamit dengan orang tua Sherly, mereka pun berjalan menuju mobil sport hitam milik Yuka

"Kita mau jalan-jalan kemana." Tanya Sherly

"Ada deh,"

Setelah itu tak ada lagi yang membuka percakapan. Mereka sibuk dengan dunianya sendiri. Hingga tiba-tiba mobil berhenti di pinggir jalan yang begitu sepi

"Kok berhenti?" Tanya Sherly

"Udah sampai,"

"Kok serem yah. Kak Yuka gak lagi nyulik Sher kan?" Tuduh Sherly

Yuka sontak tertawa terbahak. Sherly mengerutkan keningnya, ia semakin curiga

"Bener kan Kak Yuka culik sher. Terus sher di sekap di gudang habis itu Sher di jadiin tumbal," Sherly panik luar biasa. Ia berusaha membuka pintu mobil

Yuka menghentikan Sherly dengan memgang pundak Sherly lembut

"Gue gak bakal lakuin itu kok. Percayalah." Ujar Yuka lembut

"Yuk turun." Ajak Yuka

Sherly mengangguk lalu ikut turun dari mobil

"Ini kita di mana sih? Gak ada serigala kan? " Tanya Sherly

"Udah diem aja. Lo ikutin gue aja. Gue berani jamin deh, setelah sampai lo gak bakal pengen pulang." Yuka berucap pasti

Setelah cukup lama berjalan melewati pepohonan tinggi akhirnya mereka pun sampai di sebuah pohon besar yang bertangkai banyak

"Waw itu rumah pohon punya siapa." Tanya Sherly takjub

Yuka tak membalas namun ia langsung mengajak Sherly naik ke rumah pohon dengan tangga

"Waw cantik banget pemandangannya. Sher suka,"

"Rumah pohon ini udah gue jadiin sebagai rumah kedua gue," Ujar Yuka berdiri di teras rumah pohon tersebut. Ia memandang menerawan kedepan "Dulu, waktu gue smp gue suka banget dengan alam." Ujar Yuka

NOT A PERFECT WOMAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang