CHAPTER SEBELAS

17 5 0
                                    


💌

"Sherly!" Panggilan seseorang yang terdengar begitu khawatir

Leony berbalik dan mendapati kedua sahabat Sherly kini telah berdiri di dekatnya menenangkan Sherly

"Lo gak apa-apa?" Tanya Wulan khawatir

Putri menuntun Sherly untuk duduk. Wulan menatap Leony tajam yang kini sedang memandangnya remeh dengan kedua tangan terlipat di depan dada

"Maksud lo apa?" Tanya Wulan sewot

"Emang gue ngapain?" Tanya Leony santai

"Lo gak usah sok berkuasa deh. Lo pikir dengan membully Sherly masalah bakal selesai?" Tanya Wulan

"Lo tau apa? Gak usah masuk-masuk sama masalah temen lo kalau lo gak juga gak mau di bully" Ujar Leony tajam. Emosinya mulai tersulut

Wulan tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia begitu marah ke Leony, namun ia tak bisa berbuat apa-apa karena dia jauh di bawah Leony. Di bawah dalam artian kekuasaan bukan kekuatan

"Ada apa?" Tanya Lhe yang baru saja datang dari toilet

Semua mata menatapnya takut. Tak ada yang berani membuka suara. Leony dan kedua teman-temannya berdiri kaku. Keringat dingin sudah mengalir di pelipisnya

Lhe menatap ketiga sahabatnya, tatapannya berhenti di Sherly. Seketika ia melihat lengan sahabatnya yang merah melepuh, amarahnya langsung meluap. Ia kemudian berjalan mendekat ke arah Leony yang sedari tadi tak mau menatapnya

"Lo apain Sherly" Ujar Lhe tajam

Leony memberanikan dirinya untuk menatap balik Lhe "Gue siram pakai kuah bakso kenapa?" Ujar Leony sok berani

Lhe terkekeh kecil. Bukan kekehan bahagia tentu saja namun kekehan yang begitu mengerikan bila di dengar. Ia kemudian menatap Leony kembali dengan tajam

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Leony yang membuat pipinya seketika memerah. Leony begitu kaget dengan tamparan yang dilayangkan Lhe dengan tiba-tiba. Bukan cuman Leony namun semua siswa-siswi yang ada dikantin pun kaget.

Siapa yang tak kenal dengan Lhe. Semua orang kenal dengan dia. Si wanita cantik, manis namun agak tomboy, keras, kejam, ratu tawuran, dan ratu racing.

"Kenapa? Sakit yah?" Lhe bertanya dengan nada menantang

Leony beserta kedua temannya diam tak menjawab

"Jawab" Lhe berteriak di depan muka muka Leony

Leony mengangguk kecil sebagai jawaban

"Sakit yah. Mau lagi" Tanya Lhe

Leony dengan cepat menggeleng menolak

"Gue ingetin untuk semua yang ada disini! Dan termasuk kalian bertiga!" Lhe berteriak begitu keras

"Jangan sekali-kali buat teman gue lecet sedikit pun jika tak ingin berhadapan dengan gue. Dan kalau gue dengar ada kejadian kayak gini lagi, gue pastikan hidup kalian beserta keluarga kalian bakal hancur" Ujar Sherly tajam dengan nada mengancam

Setelah itu Lhe berjalan menuju sahabatnya "Yuk ke uks" Ajak Lhe lembut

Sherly, wulan, dan Putri tak ada yang membantah. Mereka mengikuti Lhe yang berjalan di depannya. Ketika mereka melewati Leony. Lhe dengan sengaja menyenggol lengan Leony yang kini sedang menangis terisak dengan sengaja

"Kok bisa sih Sher lo sampai kena?" Tanya Wulan khawatir

Sherly yang tengah di obati tangannya oleh Lhe menggeleng kecil "Sher juga gak tau. Tadi pas kalian pergi Sher main hp eh tiba-tiba Leony lewat terus numpahin kuah baksonya di lengan Sher. Rasanya panas pedih gitu" Jelas Sherly.

NOT A PERFECT WOMAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang