CHAPTER SEMBILANBELAS

21 3 0
                                    


💌

Bel pulang telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Namun, guru yang mengajar namun, masih semangat menjelaskan materi. Berbeda dengan murid yang di ajarnya. Cuman satu dua orang yang memperhatikannya. Ada yang tidur, gosip, dan bahkan ada yang bermain game

"Sher bosen," Sherly menuanggah kepalanya dengan kedua telapak tangannya di atas meja

"Sama," Ujar Wulan

Sherly menatap meja kosong di sampingnya. Sherly memang selalu duduk sendiri dari kelas 10. Bukan gak ada yang mau sama dia, tapi dia lebih senang duduk sendiri

"Ibu Sinar kayaknya seneng banget ngajar di kelas kita yah, Wulan."

"Iya. Lihat tuh Pute'  serius banget kelihatannya." Wulan menunjuk Putri dengan dagunya

Sherly ikut melirik "Maklum lah Pute' kan emang pintar."

"Hooh,"

Tak lama kemudian guru yang mengajar di kelasnya pun keluar. Sherly bernafas begitu lega. Dengan cepat ia membereskan bukunya lalu keluar dari kelasnya

Di parkiran Yuka sudah menunggu selama sejam. Sedari tadi chat dan telepon nya tak ada balasan dari Sherly

"Maaf kak telat," Sherly yang datang mengagetkan Yuka

"Eh iya gak papa kok. Yuk berangkat," Yuka tersenyum maklum

Sherly pun mengikuti Yuka masuk ke mobil

"Kita mau kemana kak?" Tanya Sherly

"Hmm ada deh,"

Sekitar setengah jam perjalanan yang di tempuh hingga sampailah mereka di sebuah bangunan yang menjulang begitu tinggi

"Ini tempat apa?" Tanya Sherly dengan mata berbinar

Yuka tak menyahut, ia menggenggam tangan mungil Sherly menuju pintu masuk

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis

"Ah tidak, saya hanya ingin bertemu dengan Pak  Promosyo," Ujar Yuka

Resepsionis itu memandang Yuka dari atas hingga bawah "Apakah anda sudah membuat janji?" Tanya resepsionis wanita itu

Yuka menatap balik dengan tajam. Bagaimana bisa papanya mempekerjakan jalang di kantornya? Ah iya kan papanya emang suka sama jalang. Ucapnya dalam hati

"Tidak," Jawab Yuka dingin

Sherly yang berada di sampingnya berkeringat dingin. Ia begitu takut melihat tatapan tajam dari si resepsionis

"Kak Yuka mau ketemu siapa sih? Ini gedung punya siapa? Yuka kenal?" Sherly berbisik

Yuka menatapnya "Lo gak usah takut," Ujarnya

"Maaf Anak-anak seperti kalian di larang masuk. Bagaimana bisa anak sekolah datang ke kantor, Dan pakaian kalian belum di ganti. Jangan cuman pacaran doang. Kasian dek orang tua kalian di rumah," resepsionis itu memandang Yuka dan Sherly tak suka

Yuka tersenyum sinis "Apa hak anda menilai saya begitu? Jangan asal bicara," Tukas Yuka tajam

Resepsionis itu memandang Yuka tak suka "Dek mending kalian balik deh," Usirnya "Atau mau saya panggilkan satpam?"

"Silahkan, saya tidak takut," Tantang Yuka

"Kak Yuka balik aja yuk, " Ajak Sherly

Resepsionis itu memanggil Satpam yang tak jauh dari mereka

"Usir bocah itu pak."

Satpam itu menarik lengan Sherly dan Yuka. Yuka memberontak dan menghajar Satpam itu

NOT A PERFECT WOMAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang