(lengkap)
//WARNING! FOLLOW DULU SEBELUM BACA!//
.
.
.
"alena! "
"apa..! tapi bagaimana mungkin?"
"kau adalah putri dalam ramalan itu"
"ramalan apa? dan oh ya,, aku bukan putri!
"inilah takdirmu, ramalan itu mengatakan bahwa akan ada putri yg...
Sebelum lanjut baca, Jangan lupa vote and comment Terlebih dahulu, ok^^ Jadilah pembaca yang baik Yang menghargai Author😘 Love you guys 💖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
·٠•●۩۩ஜ꧁☙♔☙꧂ஜ۩۩●•٠·˙ *
"Persiapkan diri kalian! Kita akan pergi menyelamatkan putriku!" putus Raja Luis dengan tubuh diselimuti aura membunuh yang mencekam.
"Baik Yang Mulia!" jawab mereka patuh.
._____——–——–––––——–——_____.
*Alena's pov*
"Akh!"
Aku meringis merasakan sesuatu melilit tubuhku. Ku buka perlahan mataku yang terasa berat.
'Dimana aku?' itulah pertanyaan pertama yang muncul di benakku. Ruangan ini begitu asing, sangat minim pencahayaan dan aroma tak sedap langsung menyapa penciumanku.
Sepertinya ruangan bawah tanah, tapi aku tak dapat memastikan itu. Sekarang aku tengah terduduk di sebuah kursi kayu--tepat ditengah-tengah ruangan, hanya ada satu obor di sebelah pintu yang menjadi pencahayaan mataku.
Sakit, tubuhku seakan remuk, tali yang mengikat tubuhku ini bukanlah tali biasa, ia seakan menyerap energiku, membuat aku tak berdaya untuk sekedar berbicara.
"To–tolong," lirihku, malah hanya seperti sebuah bisikan.
Tiba-tiba pintu terbuka, tampak seseorang bertudung hitam masuk dan berjalan menuju ke arah ku.
"Kau sudah bangun rupanya," ujarnya dengan suara yang berat dan sedikit serak.
Aku tak sanggup menjawab, dan hanya mengganguk. Aku pun mendongak, mencoba melihat wajah lawan bicaraku. Tapi tak dapat terlihat karena minimnya pencahayaan.
"Si–siapa k–kau?" lirihku yang setengah mati mencoba untuk mengeluarkan suara.
"Kau tidak perlu tahu, yang jelas aku bisa saja membantumu keluar dari sini, tapi—"
Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang langsung memeluk tubuh peria itu dari belakang.
