"❀.twenty-five.❀"

2.1K 226 40
                                    

♡♥♡

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Grey mengeram kesal tak setuju mendengar perkataan Erlan.
"Apa kau tidak waras! Kau pikir aku akan mengorbankan satu-satunya sahabatku!"

Mata Erlan terpejam sejenak, lalu kembali terbuka. Ia melirik sebentar ke arah grey-yang menatapnya kesal, lalu menghela napas panjang.

"Kau tahu? Aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri. Aku selalu berusaha untuk menjadi orang yang berguna untukmu, dan yang selalu setia membantumu. Jika dengan nyawaku bisa membuatmu bahagia, maka aku rela memberikannya."

"Hentikan omong kosongmu Er! takkan ku korbankan kau atau siapa pun. Kau mengerti?!"

"Terima kasih atas kebaikanmu selama ini Ge, jika bukan karena kau, mungkin aku sudah mati seperti ayah dan ibuku."

"Ck, untuk apa berterimakasih? justru aku sangat menyesal atas apa yang menimpa kedua orang tuamu. Ayahkulah yang salah! Seharusnya dia tidak membunuh tante Adriani dan paman Helmi."

"Aku jadi teringat ucapan ibuku. Dia pernah menceritakan sebuah ramalan mengenai gadis yang akan membunuh ayahmu. Ibuku bilang gadis itu akan lahir dari rahim kakaknya sendiri."

"Tunggu, apa maksudmu? Apa ingatanmu sudah kembali?"

"Hanya itu yang bisa ku ingat."

"Apa kau tidak ingat nama tantemu? Maksudku kakak dari ibumu?"

"Tidak, bahkan aku masih tidak bisa mengingat tempat tinggalku sendiri."

"Ini semua karena Ayahku! Dialah yang menghapus ingatanmu!"

"Tapi kau membantuku dengan ramuanmu bukan? sehingga ingatanku perlahan-lahan kembali."

"Itu semua ku lakukan demi menebus kejahatan Ayahku. Ya, setidaknya aku berusaha memperbaiki apa yang ia rusak."

"Kau dan Ayahmu sangat berbeda, Ayahmu adalah kegelapan dan kau cahayanya. Aku jadi penasaran seperti apa Ibumu."

"Kau tahu? Terkadang aku merasa bahwa dia bukanlah Ayahku, hahaha! sungguh konyol bukan? Soal ibuku, aku sama sekali tidak tau rupa bahkan identitasnya."

"Kau tidak pernah bertanya pada Ayahmu?"

"Tentu saja pernah, tapi Ayahku justru memarahiku, dan sejak saat itu aku memutuskan untuk tidak pernah bertanya soal Ibuku lagi."

QUEEN IMMORTAL ✅ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang