༶•┈┈⛧┈♛★♛┈⛧┈┈•༶
Klek...
Pintu terbuka.
"Hei, apa kalian menungguku?" ujar Elis sambil berjalan mendekati Grey.
"Cih, siapa juga yang menunggu wanita psikopat sepertimu," celetus Alena.
Sempat mata Elis berkilat merah mendengar ucapan Alena. Namun ia memilih fokus kepada Grey.
"Sayang, apa yang kau lakukan di sini?" ujarnya sambil memeluk lengan kiri Grey.
"Lepas! Manjauhlah dariku!" sarkas Grey lalu melepaskan tangan Elis dari lengannya.
Elis mendengus kesal, lalu melirik Alena yang menatapnya dengan sorot mata geli. "Kau!" seru Elis lalu mengangkat sebelah tangannya, bersiap untuk menampar wajah Alena namun di tahan oleh Erlan.
"Jangan sentuh dia!" Sarkas Erlan dengan sorot mata elang menyeramkan.
"Lepas!" seru Elis, Erlan pun melepas genggamannya.
"El, lebih baik kau keluar, atau aku takkan bersikap lembut padamu." ujar Grey tenang, namun penuh penekanan.
"Aku tidak akan keluar kecuali Raja yang memerintahkanku," Jawab Elis--angkuh.
"Baiklah jika itu maumu."
Sesaat setelah Grey selesai berucap, tubuh Elis terbanting ke arah dinding.
"Akh! me-mengapa Grey?" suara Elis terdengar getir.
"Mengapa apanya?" ujar Grey dengan santainya, seolah barusan tidak terjadi apa-apa.
"Aku tunanganmu!" kini nada suara Elis meninggi.
"Hahahaha!" gelak tawa Grey menggelegar memenuhi ruangan. Bukan tawa lucu, melainkan tawa menyeramkan.
"Kau bilang apa? Tunangan? Lalu apa yang kau lakukan di kamar ayahku malam-malam?"
Degh..
Bagai tersambar petir, Elis diam seribu bahasa, takut jika penjelasannya malah membuat Grey semakin murka.
Grey tersenyum miring,
"Kenapa diam? Takut mengatakan bahwa itu benar?"Elis menunduk dalam diam, tak berani menatap netra coklat yang kini mulai memerah.
"Calon istri seorang pangeran justru tidur dengan calon ayah mertuanya sendiri!" Seru Grey dengan nada tinggi, tersirat rasa sakit akibat dihianati.
"Ma-maaf Grey. hiks...," Lirih Elis sambil terisak.
"Sudahlah! Jika kau mau aku maafkan, maka kau harus membantuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN IMMORTAL ✅END
Fantasy(lengkap) //WARNING! FOLLOW DULU SEBELUM BACA!// . . . "alena! " "apa..! tapi bagaimana mungkin?" "kau adalah putri dalam ramalan itu" "ramalan apa? dan oh ya,, aku bukan putri! "inilah takdirmu, ramalan itu mengatakan bahwa akan ada putri yg...