بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ♥💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠
˙·٠•●۩۩ஜ꧁☙♔☙꧂ஜ۩۩●•٠·˙
Setelah Will keluar dari kamarnya, Alena pun teringat kepada Catrine ibu angkatnya.
Zena bilang, bahwa Catrine tidak diberi tahu bahwa ia koma selama 3 bulan terakhir ini, itu karena peraturan yang sangat ketat di Acadamy. Tidak boleh ada orang lain yang masuk ke Acadamy, bahkan orang tua murid sekalipun, kecuali pada hari kelulusan. Dan bahkan murid yang telah masuk tidak dapat keluar, kecuali sudah lulus, atau mendapat izin langsung dari sang kepala Acadamy.
Itu semua demi keamanan Acadamy dan para murid itu sendiri, karena bisa saja ada penyusup dari Clan Witch hitam yang mengincar para murid-murid, terutama para putri dan pangeran.
Clan witch hitam adalah clan
kerajaan penyihir Darkness, yang rajanya bernama Raymond Buckland, Raja penyihir yang terkenal akan kekejamannya.kerajaan witch Darkness adalah musuh dari semua kerajaan yang ada di dunia immortal.
*Alena's pov*
Will pun keluar dari kamarku, meninggalkan aku yang berubah menjadi kepiting rebus karena malu.
Lalu kemudian aku teringat pada ibu.
"Aku jadi teringat ibu, sebaiknya aku telpon saja, aku yakin ibu pasti khawatir karena selama tiga bulan ini aku tidak menghubunginya."
Ku ambil telepon genggamku di dalam laci dekat kasur.
Kubuka daftar kontak dan mencari nama ibuku,
Lalu kemudian ku tekan tombol untuk memanggil.Tuud... tuuud... Tuud..
Setelah tiga kali nada tunggu, panggilan pun akhirnya tersambung.
"Ha–halo bu."
Ibu: "Lenaa! kamu apa kabar sayang? Kenapa baru menelpon? ibu sangat merindukanmu nak."
"Emm, maaf bu, tiga bulan terakhir ini aku terlalu sibuk dengan tugas-tugas sekolahku" maaf bu aku tidak bermaksud membohongimu.
Ibu: "Ya sudah, ibu mengerti, putri ibu kan memang rajin."
"Hehe, ibu bisa saja. Ibu sedang apa?"
Ibu: "ibu hanya sedang menjaga toko roti."
"itu artinya aku menganggu? maaf ya bu."
Ibu: "tidak apa-apa sayang, lagipula setelah kamu pindah, ibu mempekerjaan sesorang utuk membantu ibu, pembili juga sudah tidak seramai tadi pagi."
"Owh, baguslah kalau begitu bu."
Ibu: "iya sayang, dan oh ya, satu jam lagi waktu makan siang, kamu makan yang teraturkan disana?"
"Emm, iya bu, tapi makanan disini tidak enak, enakan makanan buatan ibu."
Ibu: "dasar kamu ini, bisa saja. Owh iyaa, iya, sebentar. Sayang, ibu matikan teleponnya dulu ya, ibu ada urusan."
"Ya sudah bu, tidak apa-apa. Ibu jaga selalu kesehatan ya, jangan terlalu capek."
Ibu: "Iya sayang, daa putri cantikku! ummaaah!"
"Umaaahh!"
Tuuud..
Panggilan kami pun berakhir, setidaknya sekarang aku lega bisa mengetahui kalau ibu baik-baik saja.
*Alena pov end*
*Author pov*
Setelah panggilan berakhir, Alena memilih untuk membaca buku novel yang ada di rak buku dekat meja belajarnya.
***
Tak terasa sekarang sudah waktunya untuk makan siang, Alena pun bersiap-siap untuk pergi ke Cafeteria.
Tok.. Tok.. Tok..
Pintu kamar Alena diketok
"Iya, masuk."
"Hai Al!"
"Owh, hai Grace."
"Apa kau ingin ikut ke Cafeteria bersama kami?"
"Tentu saja, aku juga sudah siap-siap."
"Tidak Al!" cerocos Zena yang baru memasuki kamar Alena diikuti Dizi.
"Kenapa tidak?"
"Kau kan baru sembuh Alena sayang, lebih baik kamu tunggu disini biar Grace yang membawakan makanan untukmu," ujar Dizi sambil tersenyum manis.
"Lagi-lagi jual nama orang, tapi tidak kau suruh pun aku akan tetap membawakannya," ketus grace.
"Apa yang Dizi katakan itu benar Al, kau tunggu disini saja ya," timpal Zena.
"Tidak mau, aku akan tetap ikut, lagi pula aku sudah sehat," bantah Alena.
"Tap—"
"Tidak ada tapi-tapian, pokoknya aku ikut! Titik!" putus Alena—memotong ucapan Zena.
"Heuhh, ya sudah kepala batu, ayoo berangkat!" ujar Grace pasrah.
"Let's go!" ujar kompak Zena, Dizi, dan Alena.
Mereka pun pergi menuju cafeteria.
Setibanya di Cafeteria.
.......
.....
***
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*seeyou next part😊
*don't forget to vote and comment⭐💬
*thank you all 😊🎀
*
*
*
*
*وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ♡
Aca»
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN IMMORTAL ✅END
Fantasy(lengkap) //WARNING! FOLLOW DULU SEBELUM BACA!// . . . "alena! " "apa..! tapi bagaimana mungkin?" "kau adalah putri dalam ramalan itu" "ramalan apa? dan oh ya,, aku bukan putri! "inilah takdirmu, ramalan itu mengatakan bahwa akan ada putri yg...