"❀.twenty-seven.❀"

1.8K 185 100
                                    

Sebelum lanjut, jangan lupa vote and comment ya♡.
Hargai karya, hargai authornya❤
«Terima♥kasih»

Love you buat yg baca😘

^.happy reading.^

●●●

"Heuh! Aku ke sini mau bilang bahwa aku tahu cara agar sihir pelindung yang Ayahmu buat bisa hancur."

"Apa! Kau serius?" ujar tak percaya Grey.

"Tentu saja, aku 'kan sudah berjanji untuk membantumu," ujar Elis—santai.

"Aku tak yakin," kata—Erlan seraya menatap—Elis penuh selidik.

Alena pun angkat bicara.
"Apa boleh aku bertanya sesuatu pada kalian?"

"Apa?" jawab ketiganya kompak.

"Aku merasa heran, mengapa aku tidak bisa membaca pikiran kalian. Apa kalian tidak punya pikiran?"

Elis menggeram kesal mendengar perkataan Alena yang secara tidak langsung mengatakan bahwa mereka tidak punya otak.

"Jadi, maksudmu kami tidak punya otak?!" sarkasnya.

"Hatiku perih mendengarnya Al," ujar Grey seraya memegang sebelah dadanya—lebay.

"Kata-katamu sungguh menohok," celetus Erlan.

Alena berdecak malas.
"

Owh ayolah, aku serius!"

"Jadi kau serius mengatakan kami tidak punya otak!" seru Elis—emosi.

Erlan pun segera menenangkan Elis,  "Wah-wah tenangkan dirimu."

"Al, sepertinya itu karena ayahku," ujar Grey tiba-tiba.

Mata Alena menyipit.
"Benarkah? Bagaimana bisa, memangnya apa yang dia lakukan?"

Bukan Grey yang menjawab, melainkan Elis.
"Yang mulia pernah meminta semua penghuni kerajaan termasuk kami untuk meminum cairan berwarna hitam pekat, kalau tidak salah darah demon keturunan murni."

Alena terbelalak mendengar perkataan Elis.
"Jadi maksudmu, di dalam tubuh kalian terdapat darah demon?"

"Selamat anda benar, silahkan pilih salah satu dari boxs ini," ujar Erlan yang membuatnya dilirik tajam oleh yang lainnya.

"Wah, sepertinya Grey benar, kak Erlan memang memiliki jiwa ganda," celetuk Alena.

"Sudah-sudah, aku hanya mencoba mencairkan suasana," ketus Erlan—kesal.

"Iya iya, jadi sekarang sudah jelas mengapa tidak ada satu pun di antara kalian yang bisa ku baca pikirannya, itu karena kalian memiliki darah demon murni yang bisa membuat kalian kebal dari kemampuan membaca pikiranku, karena sesama demon tidak bisa membaca pikiran masing-masing kecuali diizinkan, atau kita sudah terikat," ujar Alena panjang kali lebar.

"Sepertinya memang begitu," ujar Grey seraya mengangguk.

Fokus Erlan kembali tertuju pada Elis,  "jadi El, apa yang kau tahu?"

"Aku pernah bertanya pada raja, bahwa kekuatan sihir pelindungnya adalah yang paling kuat, tapi apakah tidak ada cara untuk menghancurkannya. Lalu dia berkata bahwa hanya ada satu kelemahan yang bisa menangkal sihir pelindung miliknya."

QUEEN IMMORTAL ✅ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang