"❀.five.❀"

3.8K 398 84
                                    

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ♥

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˙·٠•●۩۩ஜ꧁☙♔☙꧂ஜ۩۩●•٠·˙


*Brandon's pov*

Ketia aku dan Merina tiba di Cafeteria, kami pun langsung menuju ke meja favorit kami. Disana sudah ada Alan, Will, dan Clara. Aku pun duduk disebelah Will.

"Hei! akhirnya kalian datang," ujar Clara.

"Iya, tadi kami baru dari perpustakaan, mengerjakan tugas tambahan," jawab merina seadanya.

"Kalian sudah pesan?" tanyaku dan mereka hanya menggeleng.

Sebenarnya aku ingin memesan makanan, namun tak sengaja mata ku menangkap sesosok wanita cantik di meja seberang yang asing buatku, karena belum pernah melihat dia sebelumnya.

"Guyss, tu cewek siswi baru ya?" tanyaku penasaran.

"Iya," ujar Will dengan expresi datarnya.

"Cantik banget, ops!"

"yah keceplosan, dasar mulut terkutuk!" batinku.

"Hemm, jadi kamu suka pada pandangan pertama nih?" goda Alan sambil menatap ku dengan alisnya yg naik turun.

"Cie, cie brand!" goda Meri. Dan kini kurasa pipiku sudah memanas.

"Ahh! dari pada aku selalu jadi obat nyamuk kalian, mending aku nyamperin dia dulu ya, bye!" aku pun langsung melesat ke arah gadis itu.

"Dasar jomblo akut!" ejek clara padaku dan mereka semua terkekeh, ya kecuali Will yg tetap memasang muka datarnya, tapi aku tak perduli.

*Brandon pov end*

*Author pov*

"Eh eh, ini gue gak salah liatkan? Tu, si Brandon berjalan kearah kita ya?" tanya Dizi kepada teman-temannya.

Zena, Alen, dan Grace pun melihat ke arah Brandon yang ternyata memang menuju ke arah mereka.

"What the hell?!" ujar Zena ketus.

"Kayaknya Zena sama Brandon ada maslah deh, buktinya dia natap Brandon dengan tatapan tak suka" batin Alena.

"Hi! boleh gabung gak?" sapa brandon.

"Owh bo—"

"Gak!" ujar Zena ketus,  memotong perkataan Alena.

"Yaelah si nenek lampir, masih aja ngambek sama abang sepupunya sendiri," cibir Brandon.

"Nah, iya Zen, kok kamu gitu? dia sepupu kamu loh," bisik Alena pada Zena agar Brandon tidak mendengar. Tapi Zena hanya terdiam.

"Gabung aja, gak papa kok, iya kan diz, grace?" ujar Alena kepada kedua temannya.

Dizi dan Grace hanya mengangguk setuju. Lalu Brandon pun duduk bersama mereka berempat.

"Owh iya, kamu siswi baru ya?" tanya Brandon pada Alena.

"I.iya."

"Kenalin," ujar Brandon sambil mengulurkan tangannya, Alena pun menyambut uluran tangan Brandon.

"Brandon Andrikson, panggil aja Brandon."

"Ban bocor juga boleh!" ketus Zena.

"Buahahaha!" tawa Dizi dan Garce seketika pecah.

"Wah, dasar nenek lampir," balas Brandon.

"EHEMM! Salena Imanuel Frans, panggil aja Alena or Alen," ujar Alena menetralkan keadaan.

"Oke Alena."
Mereka pun melepas jambatan tangan mereka.

"Kalian udah pesan makanan?" tanya Brandon.

"Emm, belom," jawab Dizi.

"Yaudah, kalian mau pesan apa? biar aku yg pesanin," ujar brandon lagi.

"Aku temenin ya," pinta Alena yang ingin membiasakan diri.

"Owh, ok!" ujar Brand seraya mengumpat bahagia dalam hati.

"Alhamdulillah! Rezeki emang gak kemana, aku seneng banget malah kalo kamu temenin. Permudahkanlah PDKT ku ya Tuhan," monolog Brandon.

Ia tidak tahu bahwa sekarang, Alena sedang menahan senyum mendengar apa yang Brandon fikirkan.
Ya, salah satu kekuatan Alena sejak lahir yang tanpa perlu dilatih adalah membaca fikiran seseorang. Tapi itu juga tidak berpengaruh pada makhluk tertentu atau tak berfungsi pada saat keadaan tertentu. Karena kekuatan terkuat sekali pun, pasti memiliki kekurangan bukan?.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.hebat ya Alena, coba aja aku bisa baca fikiran orang. buahahha😂🤣impossible
..
.
Abaikan diriku yg gila ini. hehe
.
.
.buat yg udah baca jangan lupa tekan ⭐+💬yah 😊terimakasih.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ♡

Aca»

QUEEN IMMORTAL ✅ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang