Aca trus menuntun Bayu berjalan pulang karna tubuh Bayu sudah tidak mampu menahan beban dirinya sendiri, setelah lama berjalan Bayu dan Aca pun sampai di rumah Bayu.
"Ini rumah gue ayo masuk, maaf kalo terlihat kotor dan rapuh karena ini rumah tua dan gak pernah di renovasi."
Bayu menyuruh Aca untuk masuk ke dalam rumahnya yang terlihat kuno."Iya ga apa-apa ko, ayo gue bantu ke dalam kamar."
Aca terus membantu menahan beban badan Bayu sampai ke dalam kamar."Makasi ya udah anterin gue."
Bayu merasa tidak enak karena telah merepotkan perempuan yang baru ia kenal itu."lo diam di sini, gue keluar dulu sebentar nanti gue balik lagi."
Aca menyuruh Bayu untuk tetap diam di tempatnya, sementara ia langsung pergi meninggalkan Bayu."Ehh mau kemana?"
Aca tidak menjawab pertanyaan Bayu, mungkin perempuan itu langsung pulang itulah yang Bayu pikiran.Lima menit kemudian ...
"Permisi!, gue masuk ya."
teriakan Aca dari luar yang langsung bergegas masuk. Bayu yang mengetahui itu pun kaget, ternyata perempuan itu tidak langsung pulang. Tetapi ia membeli obat merah dan perban untuk mengobati luka Bayu, lalu kembali lagi ke rumah Bayu."Duduk, gue mau obatin lukanya."
Aca menyuruh Bayu untuk duduk karena ia ingin membersihkan lukanya."Gue jadi ngerepotin lo ya?"
Bayu mengikuti arahan perempuan itu, ia merasa dirinya sangat merepotkan perempuan itu."Iya lo ngerepotin, tapi lebih ngerepotin lagi kalo lo mati di jalan tadi."
Aca kembali mengejek Bayu."Kalo gue mati di jalan, gue gentayangin lo hahaha,"
ujar sambil tertawa ringan."Sini muka jelek lo, deketin ke gua jangan banyak omong."
Aca pun mulai membersihkan luka Bayu dengan kain yang sudah di basahi lalu mengobati nya dengan obat merah, tangannya gemetaran karena tidak tega melihat Bayu yang merasa kesakitan."Awwww ..."
"Tahan lo itu laki, masa gini doang sakit."
Aca melanjutkan nya dengan menutup lukanya dengan perban.Aca membersihkan luka Bayu dengan hati-hati, muka Bayu pun memerah karena melihat wajah Aca dengan jarak yang sangat dekat ia melihat ketulusan dari sisi lain Aca.
"Ehh muka lo ko merah, Malu ya. Apa kaget liat kecantikan gua dari dekat?"
Aca menyombongkan diri sambil tersenyum manis."Engga si pd banget lo!"
Bayu berusaha menghindari tuduhan itu."Nyenyenye masa sihhh."
Aca tidak percaya ucapan Bayu."gue kan lagi sakit, merah di bagian muka wajar."
Bayu tidak mengakui nya lagi.Plakkk...
Aca menampar Bayu."Aduh, sakit pea!"
Rasa nyeri bekas pukulan kayu kembali terasa setelah Aca menampar Bayu."Maaf gue ngetes kirain udah sembuh hahaha."
Aca tertawa karena Bayu terlihat lucu di matanya."Sopan kah?"
"Dah beres"
Akhirnya semuanya selesai, muka Bayu kembali bersih dan tidak ada bercak darah. Walaupun masih ada bekas lukanya tapi itu tidak masalah karena tidak terlihat dengan jelas.
"Ouh iya lo sendirian di rumah ini, ko gua liat ga ada nyokap sama bokap lu?"
Aca bertanya kepada Bayu namun Bayu hanya terdiam dan menunduk, akhirnya ia berbicara."Gue cuma tinggal berdua sama kakek." Jawabnya dengan nada pelan.
"Ouh yaudah lupain, maaf kalo pertanyaan gue menuju ke privasi."
Aca merasa tidak enak karena sudah mempertanyakan itu."Ga apa-apa. Besok atau lusa lo mau ikut gue jalan?"
Bayu memberikan penawaran."Wahh dalam rangka apa nih?"
"Dalam rangka terimakasih karena lo udah bantuin gue,"
Ucap Bayu sambil tersenyum."Gue mau, nanti kabarin aja ya tapi lo harus sembuhin lukanya dulu ya."
Aca menerima tawaran Bayu dengan senang."Siap pahlawan kesiangan hahaha."
"Bodo, yang penting gue pahlawan hahaha"ucap Aca sambil tertawa.
5

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Mystery / ThrillerLangit-langit hitam dan kehancuran demi kehancuran menjadi saksi bisu melihat kepiluan lelaki yang tengah jatuh tersungkur "Terlambat! Kau tidak berhak memerintahku lagi, aku bebas melakukan apa yang aku suka. Haha" Suara teriakan yang terus semakin...