limabelas

16 9 1
                                    

Di tengah malam yang sepi berselimut kabut, Matanya mulai terbuka. Bayu mulai mengatur nafasnya, kepalanya masih merasakan sakit yang sangat besar namun ia harus bisa menahan semuanya itu.

Bayu coba untuk berdiri, bau amis anyir tercium di hidungnya, Bayu masih mengingat segalanya kejadian yang terjadi padanya tadi. Kedua bola matanya melihat darah di sekitar rumahnya. Dengan perlahan Bayu melangkah memasuki rumahnya tersebut.

Bayu bercermin, wajahnya terlihat sangat ancur ia hanya melihat luka dan darah di mana-mana. Bayu merasa beruntung ia masih bisa hidup setelah kejadian tadi. Bayu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan segala luka yang terdapat pada tubuhnya, sesekali Bayu teriak kesakitan karena lukanya itu.

Setelah selesai membersihkan lukanya Bayu menuju kamarnya, Bayu duduk di atas ranjang, raut wajahnya terlihat sangat marah. Bayu teringat bagaimana Roy memperlakukan dia seperti hal nya hama, dan yang paling membuatnya marah adalah Roy telah membunuh orang yang berharga dalam hidupnya. Walaupun Bayu baru kenal beberapa hari dia merasa sudah mengenal Aca bertahun-tahun.

Bangsat! Dakkk ...
Bayu membenturkan tangannya ke tembok. Tubuhnya gemetar, Kini sabarnya sudah habis. Yang tersisa hanyalah amarah serta hasrat untuk balas dendam yang semakin menjadi-jadi.

Tok tok tok
Lagi-lagi lemari tua di kamarnya berbunyi, Bayu yang penasaran pun memastikan apa yang terdapat di dalam lemari yang sudah tua itu.

Namun lemari tua itu di gembok, Bayu segera ke belakang rumahnya untuk mengambil palu. Setelah palu itu sudah di dapat Bayu kembali ke dalam kamar, lalu memukul gembok itu dengan kencang. Akhirnya gembok itu terbuka dengan beberapa pukulan.

kedua tangan Bayu membuka pintu lemari tua itu, di dalam terlihat rapih, Bayu kira ia akan menemukan sarang laba-laba dan beberapa tikus di dalamnya. Namun yang Bayu lihat hanyalah buku tua di dalamnya.

Bayu mengambil satu buku yang ada di dalam lemari, ia melihat buku itu kosong dan terlihat sangat kusam. "Sejak kapan kakek mengoleksi buku tua seperti ini," ucap Bayu yang heran melihat buku tua itu.

Bayu terpikir untuk meluapkan emosinya dengan cara membuat kisah balas dendam di atas kertas buku tua itu. Bayu mengambil pinsil, lalu mulai menulis kisah yang berjudul boby si manusia kayu. Bayu menuangkan emosi, dendam, dan benci dalam buku tua itu berharap semua itu akan menjadi nyata.

*****

Krik krik krik
Suara jangkrik itu terdengar sangat jelas di malam yang sunyi. Tak lama kemudian, Bayu selesai menuliskan segala dendam dalam satu buku yang berjudul boby si manusia kayu, ia meletakkan buku itu di atas meja.

Bayu kembali ke ranjangnya untuk beristirahat, membaringkan tubuhnya yang sakit sambil menangis Bayu tidak akan melupakan kejadian yang baru saja terjadi, ia mulai menutup matanya. Dalam keheningan malam buku yang baru saja Bayu tulis terjatuh! kumpulan asap menyelimuti buku tersebut. Cahaya memancar keluar dari lembaranya.


Apa yang terjadi?

15

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang