"gu-gue ada di mana?!" Bayu melihat dengan kedua matanya yang terbuka hanya ada kabut di mana-mana, Bayu tidak mengetahui di mana dirinya berada.
Tolong...!
Aaaahkkk...!
Sakit...!
Siapa saja tolong...!Suara teriakan itu terdengar jelas di telinganya, "apa yang sebenarnya terjadi?!" Teriak Bayu bertanya apa yang sebenarnya terjadi, ia sama sekali tidak mengerti. Bulu kuduk nya merinding, suara itu semakin jelas dan membuat kupingnya terasa sakit.
"Keluar lo jangan jadi pengecut!"
Bayu berteriak sembari menahan sakit yang ia rasa, tiba-tiba terlihat beberapa sosok aneh keluar dari dalam kabut. Namun Bayu tidak bisa melihat dengan jelas, ia hanya melihat beberapa bayangan hitam berbentuk aneh.Semakin lama pandangannya memudar, Bayu merasakan sakit di sekujur tubuhnya, lalu ia tersentak bangun dari bunga tidurnya itu.
Aaaaa ...
Bayu kaget, ia langsung duduk di atas ranjang lalu mengatur nafasnya."Huh ... Tadi itu mimpi" Ucap Bayu dalam batinnya.
*****
Bayu melihat sekujur tubuhnya, namun ia tidak melihat ada luka dan tidak merasakan sakit sama sekali, itu membuatnya terkejut. Setelah apa yang Roy lakukan semalam tidak mungkin luka di tubuhnya hilang begitu saja. "Mungkin kejadian semalam hanyalah mimpi," Ucap Bayu dalam batinnya.
Jam menunjukkan pukul 5 pagi, Bayu teringat hari ini dia harus bersekolah karena waktu libur nya telah habis. Bayu turun dari ranjangnya lalu melihat buku yang terjatuh di lantai, Bayu mengambil buku itu dan melihatnya. Itu adalah buku yang semalam ia tulis, Ternyata semua itu bukan mimpi.
Sontak hal itu membuat Bayu kaget. Ternyata kejadian semalam nyata terjadi, Bayu berjanji akan membalas semua perbuatan Roy dan teman-temannya. Bayu menaruh buku itu kembali di atas meja, tiba-tiba Bayu melihat anak kecil duduk di kursi kamarnya.
"siapa lo?" Bayu berteriak ke anak kecil itu.
"Apa maksudmu? Kau yang memanggil ku ke sini. Aku siap melaksanakan tugasku tuan." Ucap anak kecil itu.
"Gue ga pernah manggil anak kecil buat datang ke sini!" Bayu mulai merasa takut.
"Namaku adalah boby, dan aku siap untuk membalaskan dendam mu."
Boby langsung berbalik arah memperlihatkan wajahnya, Bayu yang melihatnya pun sangat terkejut ternyata yang ia lihat bukanlah anak kecil biasa, melainkan sosok manusia kayu bertubuh anak kecil.
"Mimpi apa lagi ini, cukup!" Bayu merasa dirinya sedang dalam mimpi.
"Ini bukan mimpi tuan, kau yang menciptakan ku, dan aku akan mengabdi padamu," Ucap Boby sembari tersenyum.
Bayu yang mendengar itu pun masih tidak menyangka apa yang ia tulis bisa menjadi nyata, ia melihat boby persis mirip dengan apa yang ia tulis di buku tua itu. Kini ia merasa semakin takut.
"Kau tidak perlu takut padaku, aku hanya ingin membalaskan dendam mu dan aku akan menjadi teman mu." Boby coba meyakinkan Bayu. Karena hasrat balas dendam Bayu atas kematian Aca sangat besar ia menerima tawaran Boby.
"Baiklah bagaimana caranya?"
"Buka buku itu lalu arahkan padaku, dan bawa buku itu kemanapun tuan pergi. Saat tuan membutuhkan ku buka saja buku itu! Hahaha" Boby memberikan arahan kepada Bayu sambil tertawa. Bayu pun mengikuti arahan boby ia mengambil buku yang baru saja ia letakkan di meja, lalu membukanya dengan kedua tangan dan mengarahkannya kepada Boby. Buku itu mengeluarkan kebut tebal lalu Popy terhisap kedalamnya dengan cepat.
Tangannya gemetar, Bayu masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi, tetapi di sisi lain ia senang Bayu sudah menemukan cara untuk balas dendam kepada Roy, orang yang sudah merebut kebahagiaannya.
"Tunggu gue Roy!"
Mata nya memanas, tatapan nya menajam. Pupil mata nya membesar dan sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Rambutnya di buat kuyup oleh keringat yang terus mengucur. Tangan nya mengepal.Tidak ada yang dipikirkan oleh Bayu saat ini. Pikiran nya kosong, matanya tertuju ke depan.
Pandangan maupun gerak geriknya hanya ada amarah yang besar tak memandam.
16
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Misterio / SuspensoLangit-langit hitam dan kehancuran demi kehancuran menjadi saksi bisu melihat kepiluan lelaki yang tengah jatuh tersungkur "Terlambat! Kau tidak berhak memerintahku lagi, aku bebas melakukan apa yang aku suka. Haha" Suara teriakan yang terus semakin...