Roy langsung meninggalkan sekolah dengan sepeda motor nya, sedangkan Bayu berjalan ke pos satpam untuk bertanya mengenai Aca kepada pak satpam. Di pos terlihat pak satpam sedang menyeruput kopi dengan nikmatnya, suara seruputan kopi itu terdengar di telinga Bayu dari kejauhan.
Srrruuuuppp ...
"Pak! Enak banget tuh kayanya."
"Ehh Bayu, sini Bay!"
Bayu pun menghampiri pak satpam, selain meminum segelas kopi ternyata ia juga sedang memakan singkong goreng yang terlihat sangat lezat.
"Sini Bay duduk, Bu Kopinya satu lagi!" Pak satpam menyuruh Bayu untuk duduk, dan memesankan segelas kopi kepada penjual kopi keliling yang sedang mangkal di depan gerbang sekolah.
"Ini pak kopi nya." Ibu penjual kopi itu meletakkan kopinya di atas meja.
"Nuhun Bu." Pak satpam merogoh sakunya, mencari sekumpulan uang receh yang tersisa. Namun sepertinya ia sudah kehabisan uang.
"Ini Bu duitnya, sekalian sama punya pak satpam ya." Bayu memberikan uang nya kepada ibu penjual kopi.
"Hatur nuhun ya a," Ucap ibu itu yang langsung kembali berjualan keliling.
"Aduh ko kamu yang bayar si, sebentar bapak cari duit buat gantinya dulu." Pak satpam merogoh kembali sakunya.
"Udah pak ga usah! Orang Bayu pengen neraktir."
"Beneran nih ga mau di ganti?"
"Iya pak."
"Yakin nih?"
"Iya pak."
"Alhamdulillah, kebetulan duit saya abis kayanya hehehe," Ujar pak satpam, ia menyengir antara malu dan tidak enak.
"Nahh, Makan singkong aja nih Bay. ini singkong pemberian kamu, tadi saya suruh ibu kantin buat masak singkong goreng."
"Kalo ini ga boleh di tolak, maknyoss!" Bayu mengambil singkong itu lalu memakannya. Rasa gurih, asin, manis terasa sangat nikmat di mulutnya.
"Wahh, mantep nih pak enak!"
"Emang maknyoss singkong dari kamu Bay."
"Bisa aja bapak hahaha."
Sruuppp ...
Bayu meminum kopi yang tersedia di meja lalu mulai bertanya."Pak, bapak kenal gak sama anak murid sini yang bernama Aca?"
"Hmm ... jadi kedatangan kamu ke sini mau nanyain tentang anak perempuan, Aca itu pacar kamu Bay?"
"Bayu mau cari tau aja, bukan pak mana ada perempuan yang mau sama saya, jangankan perempuan laki saja gak ada yang mau berteman sama Bayu pak."
"Kamu suka sama Aca?" Pak satpam menaruh gelasnya kembali di meja lalu menatap Bayu.
"I-iya pak Bayu suka sama dia." Bayu menunduk ia teringat saat pertama bertemu dengan Aca.
Pak satpam tersenyum lalu ia menepuk pundak Bayu dan berkata "kalau kamu suka kenapa sedih? Anak jaman sekarang kalo jatuh cinta udah kaya orang gila, bukannya seneng malah sedih, bukannya lebih banyak tawa malah banyak membuang air mata. Hidup ini cuma sekali Bay, nikmati hidup."
"Ta-tapi pak."
"Tapi apa lagi?"
"Aca sudah meninggal." Matanya mulai berkaca-kaca, setetes air sudah keluar dari matanya yang langsung mengalir ke pipinya.
"Hahahaha." Pak satpam tertawa dengan keras, itu membuat Bayu menjadi sangat bingung di kala dirinya sedih mengapa pak satpam bisa - bisanya tertawa.
Pak satpam mengambil kopi milik Bayu lalu meminumnya sampai habis "ahhhh ..." Ia bangun dari bangku lalu berjalan meninggalkan pos.
"Pak mau kemana?!"
Pak satpam menoleh lalu berkata. "Mau bantu-bantu tim di dalam, saya ga mau gangguin orang lagi bucin!" Ia kembali berjalan.
"Apa maksudnya?" Bayu semakin bingung dengan perkataan pak satpam.
"MAKSUDNYA TUH LO LEBAY!"
Tiba-tiba ada seorang perempuan yang berteriak, entah dari mana asalnya tapi suara itu tidak asing di telinga Bayu, lalu Bayu berdiri ia keluar untuk mengecek suara siapa itu. Seperti hal nya baru di sambar petir ia hanya bisa terdiam kaku, antara percaya atau tidak atas apa yang ia lihat ini. Terlihat Aca sedang bersandar di samping tembok pos satpam.
"Aca?!" Ujar Bayu tidak percaya.
"Lebih tepatnya, Aca Dwi lestari." Balasnya sambil memberikan senyuman.
20
Hai, thanks udah baca sampe part 20 ini. Saya harap kalian suka sama ceritanya, mohon maaf jika penulisan nya berantakan atau banyak typo bertebaran karena saya bukan penulis hebat/berpengalaman.
*Firmansyah as
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Mistério / SuspenseLangit-langit hitam dan kehancuran demi kehancuran menjadi saksi bisu melihat kepiluan lelaki yang tengah jatuh tersungkur "Terlambat! Kau tidak berhak memerintahku lagi, aku bebas melakukan apa yang aku suka. Haha" Suara teriakan yang terus semakin...