"UNTUK APA KAU ADA DI SINI, RENGGANIS?" suara keras Pangeran Anusapati segera setelah menyadari kehadiranku yang sedang berdiri di sebelah Sawitri untuk menunggunya di tempat makan seperti biasa, tentu membuatku kaget seketika.
"Haah____" Hanya suara itu yang keluar dari mulutku.
Aku sadar bahwa Sawitri juga bergerak tak nyaman di sebelahku. Aku yakin dia juga kaget seperti aku. Namun, dia juga tak bisa ikut campur. Tetapi mengapa semuanya jadi melenceng jauh dari prediksiku? Bukankah kesialan juga ada batasnya? Tetapi ini... ini sungguh TER-LA-LU
Jujur, aku bingung harus menjawab apa. Aku tahu Pangeran Anusapati itu aneh dan kadang tak berperasaan tapi pertanyaannya tadi cukup menggangguku... bukan... bukan cukup... tetapi amat sangat menggangguku. Aku juga yakin dari tatapan matanya padaku bahwa dia tidak sedang main - main. Dia serius saudara - saudara.
Apa maksud pertanyaannya barusan?
Aku tidak boleh kembali lagi ke istana, begitu?
Terus aku harus pergi ke mana jika bukan ke istana?
Lalu aku harus tinggal dimana?
Arrrgggg!!!
---------------------------------------------------
Jantungku berdetak tak tenang mendengar pertanyaan dari Pangeran Anusapati. Aku memang amat sangat ingin keluar dari istana ini, tetapi aku juga tidak benar - benar memikirkan bagaimana nanti aku akan bertahan hidup? Kemana aku harus pergi? Atau apa yang aku lakukan?
Aku bahkan tak tahu seluk beluk tempat ini. Entah di masa depan atau di masa lalu seperti sekarang, aku belum pernah berkeliling kota Malang. Aku hanya tahu jika di masa depan Singosari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan ini tepatnya berada di sebelah utara Kota Malang. Jika berbekal peta saja aku masih tidak yakin apalagi saat ini.
Walau aku juga tahu memang ada peninggalan sejarah berupa candi. Sialnya aku belum pernah melihatnya secara langsung dan hanya tahu secara teori. Itu juga kebetulan dalam rangka memenuhi tugas masa - masa kuliahku dulu. Mungkin jika ada kata - kata yang sering muncul di hidupku belakangan ini yaitu kebetulan dan kesialan.
Setahuku, sebagaimana yang tertulis dalam kitab Negarakertagama, candi Singosari adalah tempat pendharmaan Raja Kertanegara. Artinya saat ini candi itu belum dibuat karena Raja Kertanegara saja belum lahir. Dalam Candi nanti beliau diwujudkan dengan 3 arca perwujudan, melambangkan trikaya, yaitu sebagai Siwa-Budha dalam bentuk Bhairawa yang melambangkan nirmanakaya, sebagai ardhanari lambang sambhokaya, dan sebagai Jina dalam bentuk Aksobhya yang melambangkan dharmakaya.
Suatu bentuk perwujudan agung untuk seorang raja besar Kertanegara. Ngomong - ngomong soal Raja Kertanegara, kenapa aku tidak terdampar di masa pemerintahannya saja? Paling tidak hidupku akan terhindar dari berbagai kegalauan hati seperti yang aku alami saat ini.
Candi Singosari sendiri ditemukan pada sekitar awal abad 18 dengan pemberian nama Candi Menara oleh orang Belanda. Pemberian nama ini disebabkan bentuknya yang menyerupai menara. Sempat juga diberi nama Candi Cella oleh seorang ahli purbakala bangsa Eropa dengan berpedoman adanya empat buah celah pada dinding - dinding di bagian tubuhnya.
Menurut laporan dari W. Van Schmid yang mengunjungi candi ini pada tahun 1856, penduduk setempat menamakannya Candi Cungkup. Akhirnya nama yang hingga sekarang dipakai adalah Candi Singosari karena letaknya di Singosari, adapula sebagian orang menyebutnya dengan Candi Renggo karena letaknya di desa Candirenggo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGASARI, I'm Coming! (END)
Historical FictionKapan nikah??? Mungkin bagi Linda itu adalah pertanyaan tersulit di abad ini untuk dijawab selain pertanyaan dimana sebenarnya jasad I Gusti Ketut Jelantik dikebumikan. Kurangkah dia berikhtiar? Lalu apa namanya kegiatan blind date yang harus Linda...