Selamat Tahun Baru 2021
(Telat sih tapi daripada nggak 🤔)
Amnesia sama cerita ini ???
Baguslah
jadi aku bisa libur nulis lagi
-----------------------------------------------------------
Memijat kepalaku pelan, rasanya masalah datang silih berganti. Bayangkan, satu masalah selesai lalu datang masalah baru dengan tingkat kesulitan lebih berat dari sebelumnya. Mungkin benar bahwa masalah hidup akan selesai hanya jika kau sudah mati. Itu juga jika apapun balasan perbuatan selama hidup di dunia yang tentu harus kau pertanggung jawabkan di nirwana nanti, tidak dihitung sebagai suatu masalah juga. Jujur aku tidak takut mati, bukan sombong atau menganggap aku pasti diterima di nirwana, tetapi karena aku sudah muak hidup di dunia ini.
Semua orang pikir tinggal di istana dengan berbagai kemewahan itu menyenangkan, namun kenyataannya tidak semenyenangkan itu. Tertawa dalam hati, apa itu hanya berlaku di hidupku saja? ... Entahlah.
Orang lain tidak tahu bahwa, berada di puncak berarti kau dituntut untuk bisa membuktikan kemampuan dirimu, sehingga kau layak menyandang gelar itu. Apakah pembuktian diri itu mudah? Tentu tidak, apalagi jika kau kurang dukungan dan bahkan ada yang ingin menghabisi nyawamu.
Usahaku menjauh dari pusara penerus tahta Kerajaan Singasari kelihatannya tidak ada gunanya. Seperti aku bilang, tahta bukan lagi tujuanku. Tak penting lagi apakah Singasari akan berkembang menjadi kerajaan besar atau malah hancur berantakan. Sungguh aku tidak peduli. Aku hanya berharap hidup tenang dan damai bersama orang - orang yang aku sayangi. Tidak perlu banyak orang tapi asalkan orang itu tidak akan meninggalkanku. Aku benci menjadi orang yang ditinggalkan begitu saja.
"Siapa sebenarnya yang sangat ingin untuk membunuhmu, Kanda ? Berani sekali orang itu mempengaruhi orang dalam istana hanya untuk membunuhmu dengan racun. Terakhir orang itu bahkan menyusupkan pasukannya ke hutan. Niat sekali dia, benar tidak? Ini orang yang sama atau malah berbeda?" tanya Pangeran Tohjaya sambil memandang kakaknya yang tidak berubah ekspresi sejak tiga hari yang lalu... Yaa, Pangeran Anusapati berkali - kali lipat terlihat lebih gahar daripada biasanya.
Menghembuskan napas pelan sambil memandang langit biru cerah di atas sana yang sepertinya tidak terpengaruh akan rumitnya masalah dunia "Kanda Anusapati adalah pangeran mahkota jadi wajar jika banyak orang yang mengincar nyawanya," jawab Pangeran Mahisa Wong Anteleng bijak menggantikan Pangeran Anusapati yang tampak tak ingin menjawab. Jangankan menjawab, tersenyum saja nampaknya dia tidak ingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGASARI, I'm Coming! (END)
Historical FictionKapan nikah??? Mungkin bagi Linda itu adalah pertanyaan tersulit di abad ini untuk dijawab selain pertanyaan dimana sebenarnya jasad I Gusti Ketut Jelantik dikebumikan. Kurangkah dia berikhtiar? Lalu apa namanya kegiatan blind date yang harus Linda...