RE : ALITY

4.7K 887 34
                                    

RE : #12 ALITY (The Untold)

Payung hitam menaungimu dan Megumi.

Kalian berdua berjalan beriringan. Kamu menyesuaikan langkah kakimu dengan Megumi yang tentu saja sangat lebar. Kamu juga harus semakin mendekat ke Megumi agar tidak terkena cipratan air hujan. Aroma maskulin bercampur petrichor menusuk hidungmu. Menggodamu untuk memejamkan mata, menyesapi dan hanyut dalam aroma ini.

Kamu membuka matamu saat Megumi melingkari pundakmu agar kamu semakin dekat dengannya -nyaris tanpa jarak.

Kepalamu tertoleh, agak sedikit mendongak karena perbedaan tinggi kalian yang sangat jelas. Kamu menganggumi bulu mata lentik itu, iris sedalam samudera, rahang pipi yang tegas dan dagu runcing yang memperkokoh bentuk wajah Megumi yang tampan itu.

Iris sedalam samudera miliknya mendadak menatapmu.

Kamu terkesiap karena tidak siap terciduk sudah menatap lamat wajahnya.

Kamu memalingkan wajahmu yang memanas dan berdumel dalam hati. Tanpa kamu tau, Megumi tersenyum yang membuatnya semakin tampan dan dengan sengaja masih melingkari lengannya di pundakmu.

"Hey, Fushiguro-san." Kamu memberanikan diri kembali menatap Megumi.

Ada sesuatu yang mengganjal dan kamu penasaran.

"Ucapanmu yang tempo hari itu... apa maksudnya?"

Megumi tidak terkejut saat kamu akan menanyakan itu. Tangan yang melingkari pundakmu turun, meski Megumi sendiri tidak rela. Dia kembali menatap lurus ke depan.

"Tidak apa-apa," ucapnya dingin

Kamu memperhatikan raut wajah Megumi. Sayangnya, kamu tidak bisa melihat binar mata Megumi dan hanya bisa melihat wajah Megumi yang dingin.

"Tapi..."

"Sudahlah. Kita harus fokus."

Kamu membungkam mulutmu. Megumi benar, kalian berempat harus fokus pada misi kali ini. Kamu mengangkat kepalamu dan memperhatikan ke depan dimana Yuuji dan Nobara, yang juga satu payung itu terpaku.

Bola matamu membesar. Megumi mencengkeram erat pegangan payung.

"Tidak mungkin..." gumam Megumi

Di depan sana, mayat bergelimpangan layaknya tetesan air hujan. Genangan darah bercampur dengan air membuatnya menjadi kolam-kolam kecil. Seluruh tubuh mayat itu berbentuk sangat mengenaskan, sampai membuat Nobara hampir mengeluarkan isi mulutnya.

Kamu menutup mulutmu, tak kuasa melihat semuanya.

Mereka terlambat.

Hampir tidak ada yang tersisa dari festival ini.

Kedua tanganmu turun dan terkepal erat. Gigi-gigimu bergemelatuk. "Sial," gumammu dan berlari kencang ke depan sana, lebih tepatnya ke arah pelaku genosida ini.

"(SURNAME)"

"(NAME)-CHAN!"

"(SURNAMEE)!!!"

Bahkan panggilan teman-temanmu kamu hiraukan. Kamu terus berlari, menerobos derasnya hujan, dan tak mempedulikan beratnya pakaianmu karena basah kuyup.

Sial, sial, sial, sial....

Larimu yang goyah itu membuatmu terpeleset dan jatuh tepat di depan mayat dengan kondisi tubuh memelintir layaknya saat kalian memeras pakaian basah kalian. Dengan tertatih, kamu berusaha duduk. Pergelangan kakimu seperti tertusuk. Iris matamu bergetar tatkala melihat sesuatu yang kamu injak itu adalah usus-usus yang keluar dari perut mayat seorang wanita yang cuma menyisakan bagian tubuh tanpa lengan, kaki maupun kepala.

RE : Jujutsu Kaisen x Reader [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang