RE : NEGADE

1.6K 280 18
                                    

RE : #25 NEGADE (After Rain)

Di ufuk timur, warna jingga kemerahan sudah mulai menodai langit hitam. Derasnya hujan tinggal menyisakan rintik-rintik kecil menggelitik.

Asap putih keluar dari mulut Suguru tatkala dirinya menghembuskan napasnya. Seharusnya ia sudah mulai meninggalkan kuil sebelum mentari mulai menunjukan warnanya. Tetapi, ia terlalu larut dalam pesona dan kenyamanan dari sosok yang tersenyum tenang di belakangnya. Kakinya begitu berat meninggalkan kuil terlebih meninggalkan orang yang dikasihinya.

Tubuhnya bahkan tidak mau mendengarkan perintahnya. Justru, berbalik dan menghadap kembali pada sosok yang semakin terlihat menawan tatkala sosoknya diguyur oleh warna mentari. Iris foxy-nya semakin berkilau dibawah sinar mentari.

"Ada apa hm?"

Bahkan suaranya sangat-sangat lembut seperti kain sutera kualitas tinggi dan begitu merdu layaknya harmoni yang dibuat oleh para musikus handal.

Sebuah pengakuan pun ia keluarkan.

"Kau tau kan kalau aku bukanlah pemilik tubuh ini?"

Anggukan kecil didapat.

Tarik napas, keluarkan. "Kau tau kan aku selalu menunggumu bahkan ribuan tahun lamanya?"

Anggukan kecil disertai senyuman kembali didapat.

Suguru ikut tersenyum. Ia mengangkat tangannya perlahan menuju jahitan di dahinya sembari berkata, "Kau tau kan aku begitu.....

Kreek....

Kreek.....

Satu persatu jahitan itu diputus dengan sengaja oleh Suguru. Ia tidak peduli dengan cairan otak yang mulai turun membasahi wajahnya. Hingga akhirnya tampaklah sebuah otak yang memiliki mulut.

".... mencintaimu..... Tamamo no Mae-sama?" ucap mulut otaknya dan mulutnya bersamaan

Sang pemilik nama terdiam sejenak. Tetapi, ia perlahan merogoh saku di tangannya dan mengeluarkan sehelai lembar kain lalu berjalan mendekat. Dengan telaten, ia menyeka cairan yang terlihat sangat menjijikan tanpa rasa jijik.

Tidak ada kata-kata yang terlontar baik dari Tamamo no Mae maupun Suguru.

Keheningan terjadi. Tapi anehnya keheningan ini terasa sangat nyaman.

"Terimakasih telah menungguku.... Mencintaiku...." Tamamo no Mae memundurkan tubuhnya. Ia memperhatikan sosok yang sudah bersih. "Kenjaku-chan...."

Selepas Tamamo no Mae mengucapkan nama aslinya, Suguru –tidak Kenjaku mulai memeluk tubuh yang seharum musim semi. Ada kembang api yang meletup dengan riang di ruang hatinya ketika sekarang ia berhasil memeluk tubuh yang selalu dinantinya. Bahkan ribuan tahun lalu, dia menjadi seorang pengecut karena tidak bisa sedekat ini.

Akan tetapi, sekarang ia begitu senang walau ia tau perasaannya ini tidak akan pernah dibalas. Ia sudah merasa cukup dengan ucapan terimakasih karena dengan itu Tamamo no Mae akan terus bersamanya.

Kenjaku melepaskan pelukannya. Ia menatap wajah ayu Tamamo no Mae. Tangannya bergerak untuk mengelus lembut dan perlahan pipi halus itu.

"Aku pergi...."

Tamamo no Mae menyentuh tangan yang ada di pipinya. Ia dengan sengaja menyandarkan pipinya ke sana dan memejamkan matanya sejenak sebelum kembali menatap wajah yang tersenyum.

"Aku punya sesuatu."

Tamamo no Mae mengeluarkan sebuah kristal merah delima dari dahinya. Hal itu membuat Kenjaku tersentak kaget.

RE : Jujutsu Kaisen x Reader [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang