RE : ALITY

4.2K 781 117
                                    

RE : #14 ALITY (Execution)

Kamu terperangkap di dimensi milik Tamamo no Mae. Sedangkan si pemilik dimensi tengah menguasai seutuhnya tubuhmu.

Tubuhmu keluar dari pusaran tornado itu.

Kuku-kuku jarimu berubah merah. Seragam mu yang compang-camping berubah menjadi kimono merah dengan beberapa aksesoris yang tak jauh dari rubah. Matamu terdapat eyeshadow berwarna jingga kemerahan. Di dahimu terdapat tattoo berbentuk koma berhadapan, satu garis seperti kristal dan dua garis lagi di bawahnya. Bibirmu telah terpoles lipstick berwarna merah menggoda. Rambutmu menjadi di sanggul dengan aksesoris yang besar.

Dua telinga tumbuh di atas kepalamu. Diikuti dengan ekor transparan berwarna violet. Tiga youkai muncul, mengelilingimu dengan bentuk tubuhnya yang menjadi bola api biru dengan topeng rubahnya.

Tamamo no Mae mengeluarkan kipasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamamo no Mae mengeluarkan kipasnya. Dia membuka lipatan kipasnya dengan anggun. Lalu menutupi sebagian wajahnya untuk terkekeh kecil sejenak melihat kekacauan yang dibuat oleh roh kutukan yang meringkuk layaknya anjing.

Hanya kilatan mata saja, tornado yang melulun-lantahkan Asakusa berhenti. Semua yang terperangkap jatuh ke tanah begitu pula dengan tubuh Megumi dan Nobara.

Roh kutukan langsung bersujud di hadapan Tamamo no Mae, meminta ampun pada sang Dewi dengan tubuh bergemetar hebat.

Tetapi wajah dingin Tamamo no Mae adalah jawabannya.

Tangan kanannya -yang memegang tessen -yang tadi menutupi wajahnya bergerak ke samping. Seolah memberi perintah pada tiga youkai untuk menyerang habis-habisan pada roh kutukan yang memekik layaknya keledai sakit. Mereka memakan roh kutukan itu dan menyisakan kristal ruby berbentuk tetesan air.

Kristal itu langsung melesat ke Tamamo no Mae. Ia menggerakan jari telunjuknya, membuat kristal itu semakin mendekatinya menuju dahinya. Kristal itu bersatu dengan Tamamo no Mae. Membuat kekuatan Tamamo no Mae kian bertambah. Ia menurunkan kipasnya perlahan.

"Ah... Melihat semuanya dengan tubuh asli membuatku bernostalgia."

Tamamo no Mae menyunggingkan senyumannya, melihatmu yang memberontak di dimensi miliknya. "Anakku yang malang, amati saja semuanya di sana." kekehnya.

Tamamo no Mae melihat ke seluruh penjuru Asakusa. Yang ada hanya mayat bergelimpangan bekas main roh kutukan tadi. Pemandangan ini mengingatkannya dengan beribu-ribu tahun lalu. Ia menggerakan jari telunjuknya ke atas lalu tiba-tiba terbentuklah api biru yang nampak sangat anggun tapi juga menakutkan.

Api itu ia lempari ke depan diikuti oleh para youkai yang seakan menggiringi api itu untuk membakar apa saja yang dilewatinya. Setiap sudut Asakusa tak luput dari kobaran api milik Tamamo no Mae.

Tamamo no Mae tertawa kecil melihat semua mayat di bawah sana mulai berubah menjadi abu. Ah, sungguh pemandangan yang sangat indah dan menarik di lihat. Frekuensi kekehannya berubah menjadi tawa besar saat kobaran api birunya melahap mayat Megumi dan Nobara dan merasa senang teramat melihatmu di sana menangis meraung-raung dengan begitu tertekan.

RE : Jujutsu Kaisen x Reader [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang