RE : NEGADE

2.3K 411 15
                                    

RE : #22 NEGADE (Lucid Dream)

Yuuji yakin ia baru saja mengalami yang namanya lucid dream. Dimana dirinya masih sadar dan kini berada di dalam mimpinya. Bukan mimpinya, melainkan sebuah mimpi atau mungkin ingatan dari sesuatu yang sudah menumpang di dalam tubuhnya.

Di depan sana, dibawah pohon sakura besar yang tengah berbunga lebat ada dua sejoli yang berhadapan dengan perbedaan yang sangat kontras. Sosok dengan rambut merah muda, bertangan empat dan dipenuhi tato yang amat Yuuji kenali menatap penuh puja pada sosok wanita dengan pakaian kuil yang tengah memegang sebuah seruling.

Yuuji hampir saja pingsan tatkala melihat sosok yang seharusnya terlihat bengis dan kejam bahkan tak mengenali belas kasih itu malah mendekap erat wanita yang nampak familiar meski wanita itu berdiri membelakanginya.

"Melihat sesuatu yang menarik heh.."

Yuuji mengedipkan matanya dan tempat yang tadi ia pijak berganti. Pemandangan yang masih sama. Ia dan kedua temannya masih berada di danau universitas T.

"Sukuna... siapa wanita itu?"

"Bukan urusanmu."

"Wanita itu mirip dengan seseorang."

Tidak ada jawaban dari Sukuna. Sukuna sepertinya enggan untuk berkomentar. Yuuji memijat dahinya. Ia sama sekali tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran Sukuna yang memang sesuka hatinya itu. Sukuna cuma bergerak jika ada sesuatu yang menarik saja.

Yuuji kembali fokus. Ia menatap sekitar danau dan teringat kalau (Name) telah menghilang. Ia memukul-mukul kepalanya. Bisa-bisanya ia lengah padahal ia sudah berjanji akan selalu berada di samping (Name). Kini, mereka bertiga cuma bisa menunggu pengawas atau guru Jujutsu untuk segera datang ke sini dikarenakan keadaan yang semakin runyam.

Inginnya Yuuji untuk segera mencari keberadaan (Name), tapi ia tau tindakan yang gegabah dan tanpa persiapan hanyalah mempersiapkannya pada kematian.

"Sudah serunyam apa situasinya?" suara baritone yang bisa membuat para wanita menjerit terdengar memecah suasana yang pelik. Yuuji mengangkat kepalanya yang tanpa sadar tertunduk dan tersenyum cerah seraya memanggil nama dari pemilik suara itu.

"Oh, Nanamin!"

Pria dengan tulang pipi menonjol dengan surai dirty blonde itu memperbaiki kacamatanya ketika salah satu murid Gojou Satoru memanggilnya dengan panggilan yang terkesan kekanakan itu. "Jangan memanggilku dengan nama itu, Itadori-kun."

Yuuji tersenyum tak bersalah dan menghampiri pria yang sudah menjadi mentornya selama Satoru pergi ke luar negeri. Megumi dan Nobara saling melirik, ia tidak mengenali pria itu tetapi bagi Megumi dia pernah mendengar nama Nanami.

"Harusnya membasmi kutukan tapi malah mendapatkan petaka. Mahasiswi universitas ini bunuh diri dan kami kehilangan teman kami (Surname) namanya," jelas Yuuji singkat. Senyumannya menghilang digantikan wajah seriusnya.

Pria itu –Nanami Kento mengangguk paham. Pantas saja para petinggi sangat ribut untuk segera menurunkan salah satu guru atau setidaknya pengawas ke universitas T. Tetapi naasnya semuanya telah mendapatkan misi dan mau tak mau Kento menerimanya. Para petinggi itu tidak mau pamor mereka terlihat jelek hanya karena tak becus menangani kutukan di universitas yang menjadi kebanggaan orang Jepang.

Hanya satu cara untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kita mundur dulu sejenak. Kita tidak tau pasti apakah ini saling keterkaitan satu sama lain atau cuma kebetulan saja. Lagi pula.." Kento memperhatikan ketiga murid yang begitu tertekan dan pancaran mata yang sarat akan rasa bersalah. "... kalian perlu menenangkan diri."

RE : Jujutsu Kaisen x Reader [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang