LDR

culik

Tsukishima baru saja keluar dari kamar mandi, ia meregangkan tangannya, meluruskan pinggang, dan lainnya. Menjadi pria setinggi 190 cm itu tidak menyenangkan.

Pinggangmu seringkali mengalami pegal linu yang tak menyenangkan.

"Mhm... yamaguchi ada dimana ya."

Semuanya terjadi begitu cepat, tsukishima tidak tahu apa yang terjadi tapi tiba-tiba pandangannya menjadi hitam.

Tubuhnya digendong seperti dua orang mengontong bambu, tidak perlu mempertanyakannya. Tsukishima mengerti kok.

"Woi lepasin anjim!" Tsukishima berusaha memberontak. Tapi keknya badan secungkring dia gak mungkin bisa melepaskan diri dari 2 orang yang sedang membawanya ini.

Dipikir kek gimana pun... siapa orang di dunia ini yang bakal mau menculiknya?

"Bontet! Ou-sama! Ini kalian kan?! Balas dendam ya ga gini juga kali!!"

Gara-gara tsukki banyak gerak, ya kali diculik orang malah pasrah-pasrah aja. Situ waras?

BRUAKK

Tubuh tsukki terjatuh bersama kedua orang yang membawanya. Sepertinya satu dari mereka tersandung, dan tsukishima yang gak mau berenti memberontak malah membuat mereka bertiga terjatuh bersamaan.

Tsukki berdiri dan membuka kain hitam yang dililit asal-asalan membungkus wajahnya.

"GUE GAK-"

Tsukishima speechless.

"Si burhan! Kurtet!!!" 

Okeh, sebenarnya tsukki gak shock-shock amat. Walaupun pada awalnya ia salah sangka, tapi ya... bisa diperkirakan 2 jamet ini suatu saat memang akan menculiknya.

Tsukki mengurut batang hidungnya, biar tambah mancung gak pesek kaya yang baca.

:p

"Tsukki please jan kasih tau sugawara n daichi." Sujud kuro, bokuto juga melakukan hal yang sama dengan kuro tanpa berpikir 2 kali.

"....berani melakukan berani tanggung jawab." Tsukki membelakangi kuro. "Kuro-san, bokuto-san, aku akan menyiapkan pemakaman terbaik untuk kalian."

Tsukki mengangguk penuh khidmat, tidak sabar menanti acara pemakaman ini.

"GAK MAU!! POKOKNYA SALAH KURTET!! DIA YANG NGAJAK AKU TSUKII-POO!!" Bokuto memeluk kaki tsukki, gila kuat banget sampe tsukki meringgis.

"Le-"

"TSUKI AK BELOM SIAP MATI PERJAKA!!" kuro ikut-ikutan memeluk kaki tsuki.

Tsukishima yang risih berusaha melarikan diri namun... dia terjatuh terbaring.

Mana ada keseimbangan di saat kedua orang bodoh ini menarik-narik kakinya kiri dan kanan?!

"Aduuuuu!!!" Tsuki mengaduh, gara-gara jatuh kecamatanya melanting entah kemana.

"Bokot, karna gue bakal mati perjaka... setidaknya gue bakal melepaskan keperjakaan gue."

Bokuto dan kuro berjabat tangan, keduanya mengangguk setuju.

"Lu tolong liat-liat sekitar, gue bakal ngelakuinnya dengan sangat cepat." Kuro membuka baju atasnya,

"Wih gilak gilak bro... roti sobeekkk~" bokuto bertepuk tangan, bangga mempunyai teman yang sefrekuensi beroti sobek. Hidup roti sobek!

Kuro mengangguk bangga, ia menduduki tsukki.

"Ngh! Berat!!" Seru tsukki, ia tak terlalu memperhatikan percakapan kuro dan bokuto karena ia terlalu sibuk meraba-raba sekitar mencari kaca matanya.

Namun walaupun dengan mata yang rabun ini, tsukishima jelas dapat mengenali kuro dan rambut bokong ayamnya itu.

"Kuro-san!"

Kuro menyentuh tubuh tsuki dengan tangan yang gemetar. Ya lord deg-degan banget mau unboxing anak orang.

"Kuro-san!! Jangan ngadi-ngadi!!!!"

Gak lucu ya, di grepe-grepe di lapangan, kalo di hotel ya bole lah. Kalo di lapangan rumput gak elite sayang!!!

"Tsuki... gue mau anu-"

BRAAKKKK

Entah apa, tsuki tidak dapat melihat apapun. Tapi sepertinya seseorang memukul kepala kuro hingga kuro pingsan di tempat menindihnya.

"Tsukki!!" Sugawara datang dengan dramatis, menendang tubuh kuro menjauh dan memeluk dirinya.

"Kapten nekoma bangsat!!" Sumpah daichi, ia menggulungkan lengan bajunya dengan aura yang berapi-api.

Seseorang memasangkannya kaca mata, oh! Itu adalah akaashi. Akaashi tersenyum, mengacak-acak rambut tsukki.

"Untung belum terlambat."

Tsukki sebenernya jadi korban disini, tapi...reaksi berlebihan daichi, sugawara dan akaashi, membuatnya berpikir.

JAN JANGAN TADI DIA... HAMPIR DIPERKOSA OLEH KURTET.

Mata tsukki membulat, sekarang ia shock, balas memeluk sugawara dengan tubuh yang gemeter.

"T-tadi... juga ada... si...burhan"

Akaashi lagi-lagi tersenyum, "tenang kok, tadi bokuto-san udah di geprek."

Tsuki tak tahu harus bilang apa....

Yang jelas...

"KURO KITA PUTUS!!"

JENG JENG JENG

......

SUNA MY GIBAH BOI, PIBESDE🥰💅🧝‍♀️🥵🥳😳🥰