missunderstanding

915 121 26
                                    

Pagi-pagi sekali tsuki minta izin pada bundanya untuk berangkat ke tokyo, meskipun akiteru menentang keras kepergian tsuki karena tahu betul adiknya akan pergi menemui siapa.

Mengingat pagi-pagi harus beradu argumen menabur kegareman aja udah membuat tsuki pusing kepala. Ini bundanya aja selo kenapa kakaknya yang rese sih!

Minta diidupin dia kaga?!

Sebenernya... kedatangan tsuki ke tokyo itu adalah sebuah kejutan. Karena hari ini adalah hari upacara kelulusan kuro, makanya saat ini di tangan tsuki ia mengenggam buket bunga yang indah.

Beberapa gadis yang bersekolah di nekoma dan berpapasan dengannya berbisik-bisik,mata mereke menatap tsukki rayu dan manja.

Seperti dongeng saja menemukan sosok tinggi yang berjalan dengan wajah yang dingin sembari memegang buket bunga, untuk siapakah bunga itu?

Wanita mana yang akan menerimanya?

Khayalan seperti itu seringkali di pikirkan oleh gadis remaja seperti mereka.

Tapi sebenarnya... bunga itu bukan untuk gadis manapun....

Tsuki entah mengapa mulai menyesali keberaniannya, untuk apa dia melakukan ini???

Tapi kakinya tak mau berhenti, mereka terus berjalan entahla... tanpa arah. Mungkin jalan keramaian ini akan menuntunnya ke... kuro?

"Tsukkkiiii!!!"

Tsukishima berjengit, hafal betul dengan suara ini. Enggan berurusan, tsuki mempercepat langkahnya bahkan memilih untuk berlari kala raksasa russia itu mengejarnya.

Nafas tsuki tidak beraturan dia malah masuk ke salah satu gedung yang ia lihat.

"What are you looking for baby boy~"

Tsukishima menoleh hati-hati.

"Kenapa larii siih~ aku cape lari tsuki!!"

"CAPE SAMA LU!" tsukishima menyentil dahi lev gemes.

Bisa-bisanya... kesusul.

"Bunga! Eh~ apa itu untukku???" Alis lev goyang-goyang bikin tsuki ilfeel, jadinya lev menerima satu tonjokan di perut.

Pria russia itu menunduk menahan sakit di perutnya sembari merintih.

"Kuro tau gak dimana?" Tanya tsuki akhirnya.

"Di di...mm...dimana ya... ugh...gatau." lev nyengir lebar, sementara tsuki lagi-lagi mempersiapkan tinjunya.

"Ampuuuunnnn!!!" Lev malah sujud dihadapan tsukki, membuat mereka sontak jadi pusat perhatian.

"Lev sialan!!!!"

Tsuki dan lev menoleh serentak, sosok dengan gaya rambut jambul ayam baru saja meneriaki mereka dengan wajah merah menahan marah.

Di mata kuro saat ini, tsukki sedang memegang buket bunga, lev yang sujud, keliatan kaya lev yang baru saja nembak tsuki pake bunga dan memohon tsuki untuk putus dengannya.

Kuro berlari dari lorong dan menerjang lev hingga pria russia itu terjungkal. Tidak hanya itu saja, kuro mulai melayangkan tinjunya dengan cepat ke wajah lev.

"Ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora ora!!" Seru kuro penuh amarah, ngerasa bet dia kek kujo jotaro.

"AAAKKKKHHH TSUKI TOLONGGGG!!!"

Tsuki sempat membuang buket bunganya ke sembarang arah keget karena tindakan kuro, dia menyeret kuro menjauh dari lev dengan kuncian belakang.

"Kuro!!!udaaahhh!!!" Seru tsukki panik, kuro kesambet apa sampe semarah itu?

"TAPI DIA PENGEN BANGET DIHAJAR!!"  Jawab kuro balik emosi.

"Apa sih maksut kamu?!" Bentak tsuki udah mulai kewalahan.

"Dia pengen misahiin kita kan??!! Dia habis nembak kamu tadi kan??!"

Tsuki menarik nafas panjang, melepas kunciannya lalu menghadap kuro dan menampar pipi kuro sengit biar nih anak kagak halu.

"T-tsuki?" Kuro mendadak bingung sendiri.

Tsuki berjalan memungut buket bunga yang sempet ia buang tadi, menatap kuro tajam lalu melempar buket bunga itu ke wajah kuro emosi.

"SELAMAT UDAH LULUS ANJENK!!"

Ga ada kata kata lain, tsuki berbalik dan berjalan cepat pergi dari kuro tanpa menoleh lagi ke belakang.

Sementara kuro...

"...jadi... aku salah paham ya..." kuro melirik lev yang babak belur sembari tersenyum minta maaf.

"Jancuk kau!" Lev mengangkat tangannya dan menegakkan jari tengahnya untuk kuro sebelum ia pingsan.

Kuro tertawa kecil tanpa dosa.

.....

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang