rumor

916 118 18
                                    


Tsukishima maupun kageyama sialnya sama sama gak beruntung atas insiden hinata boge yang gak sengaja menguping pembicaraan mereka.

Hanya dalam waktu kurun 2 hari, notifikasi line mereka pecah dengan kerusuhan yang ada di grup.

Yamaguchi berkali-kali menelpon tsukishima meminta penjelasan, dan klarifikasi, duh, tiba-tiba berasa jadi seleb bawaannya.

“kamu lah yang kasih tahu mereka.” Ucap tsukishima, kageyama yang duduk di sebelahnya terlihat ragu-ragu, bahkan sedari tadi belum menutup layar yang menampilkan kerusuhan senior-senior mereka maupun teman sebaya.

“Bingung mau ngomongnya kek gimana.” Kageyama menggaruk-garuk tengkuknya canggung, walaupun mengetahui perasaannya, tsukishima masih bersikap biasa saja, kadang-kadang membuat kageyama resah.

“ngetik bulol, bukan ngomong.ck!”

“Bisa ga sih sehari aja ga salty?!” kageyama mencebikkan bibirnya, tampangnya yang memang tak ramah itu semakin bikin salah paham, takutnya ada yang salah sangka jadi ngajak berantem.

Tsukishima merotasikan bola matanya, “terus ngajakin ke cafe faedahnya buat apa?”

Kageyama jadi loading, ngebug, tujuan utama dia ngajakin tsukishima ke cafe ngapaiin dah?

“oh kangen ya sama aku?”

Walaupun ucapannya sangat manis, tolong jangan salah paham terlalu jauh, ekspresi wajahnya yang menyebalkan dan menghina itu membuatmu rasanya ingin menjambak rambut sang pelaku.

Jadi kepikiran... kenapa pula dia harus suka si salty ini, padahal rutinitasnya sehari-hari adalah melukai batin dengan kata-kata pedasnya.

“bisa ga? Gak nyebelin sehari aja?” alis kageyama rasanya berkedut-kedut, entah gimana bisa gitu.

“Hohoho, nih ya ousama, aku sesalty ini aja kamu bisa sampe naksir lho, paalagi kalo aku baik, ramah, dan gak sombong? Bisa-bisa tercipta tsukishima harem!”

Karena kepintaran kageyama hanya berfungsi pada volly, jadi dia hanya mengangguki saja pernyataan tsukishima sesekali mengguman ‘bener juga’.

“bentar, yamaguchi nelpon.”

Kageyama mengangguk, kemudian lanjut menatap layar teleponnya, ramai sekali. Senior dan teman-teman masih saja membahas soal rumor soal dia dan tsukishima.

Wajah kageyama menggelap, sialan si bontet, ketika mereka bertemu nanti, si kurcaci itu akan berharap mereka tidak akan pernah bertemu lagi!

“Kuro-san kok bisa tahu???” alis tsukishima mengerut, mendadak ia merasakan firasat gak enak soal pacarnya.

Walaupun gak segoblok kageyama dan malah bisa dibilang tuh anak pinter, tapi kuro itu... punya cara yang berbeda dalam menghadapi masalah.

Biasalah jamet.

“Gatau, tapi keknya kamu harus jelasin ke kuro-san dulu... biar nanti dia gak salah paham.”

Tsukishima menghela nafas, hadeuuh... drama nih pasti. “Oke, makasih yamaguchi.”

“kenapa?” kageyama masih menghisap susu dari sedotannya ketika ia bertanya pada tsukishima.

Maniak susu!

“Kuro-san tahu.” Tsukishima menatap strawberry cakenya lesu, “ga taulah...”

Kageyama mengangguk-angguk, terlihat tidak peduli dengan apa yang mungkin akan terjadi pada kuro dan tsukishima.

“sialan tadi kamu senyum kan???”

Kageyama terkekeh kecil, “kalo kamu putus sama kuro-san kan berarti bagus untukku.” Kageyama menjulurkan lidahnya pada tsukishima begitu enteng.

“ini anak....” tsukishima dapat merasakan urat imajiner di dahinya berkedut-kedut, rasanya ingin mendaratkan satu pukulan ke wajah nih orang!!!

“Tsukishima kei.”

Suara berat yang berujar dingin itu menyapa keduanya ringan, tapi intonasi suaranya sama sekali tidak begitu. Lagipula mengetahui bahwa suara ini berasal dari pacarnya memberikan sensasi tertentu, rasa ngeri yang ada di level berbeda.

“kuro...san...” sapa tsukishima balik gemetar, ia tersenyum canggung pada pacarnya sementara kageyama sendiri hanya menatap kuro datar.

Dramanya jauh lebih cepat dimulai dari perkiraan tsukishima.



.....


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang