signal

735 111 30
                                    

Mereka baru aja abis pulang dari rumah yamaguchi sehabis belajar bersama, hinata udah ngencir duluan dengan sepedanya meninggakan kageyama dan tsukishima yang masih berjalan dalam diam.

Tsukishima melirik kageyama, entah kenapa tuh bocah lebih keliatan lesu hari ini.

Tsukishima berenti sejenak di depan masih penjual minuman, kageyama yang menyadari bahwa tsuki gak jalan lagi juga ikut terhenti, ia menoleh kebelakang dimana tsukishima tiba-tiba aja melemparinya dengan sekotak susu.

"Anj- untung gue tangkep!" Kageyama melirik tsukishima sinis, tsukishima cuma mengendikkan bahu.

"Ini maksudnya apa?" Tanya kageyama lagi, tiba-tiba ngelemparin orang pake sekotak susu, sopankah anda begitu?

"Buat lu lah anjing!" Emosi juga tsuki lama-lama. "Dasar o'on gitu doank gak ngerti!"

Kageyama berdecih tapi diminum juga, mereka lanjut jalan kaki, entah kenapa hari ini rasanya perjalan kerumah jadi agak lama.

"Motif lu apaan ngasih gue susu?"

Tsukishima melirik kageyama, ia sendiri sedang meminum coffee kaleng, gara-gara kuro dia jadi suka kopi. Habisnya tsuki suka dicocolin kopi kalo dimana pun mereka nongkrong.

"Apa? Baper?" Tsuki sebenarnya gak ada maksud yang gimana-gimana. Tapi pas kageyama tiba-tiba megang lengan bajunya, dia kagetlah.

"Lu tau?" Wajah kageyama keliatan merah, entah gara-gara apa.

Lama tsukishima dan kageyama saling beradu tatap lalu kemudian tsukishima menggeleng, dia gak ngerti. Tau? Tau apa?

"Emangnya kenapa sih?" Tsukishima membiarkan kageyama yang masih betah meremat lengan bajunya.

"Lu gak pura-pura kan?" Tanya kageyama lagi.

Tsukishima menggeleng, kali ini dia serius, memangnya ada apa? Pura-pura apalagi...?

"Gue gatau, serius, ngomong apaaan dah, daritadi gue gak nyambung."

Kageyama mengangguk, lalu melepaskan tangannya yang dari tadi ngantil di ujung lengan bajunya tsuki.

"Yauda kalo gatau." Suara kageyama agak gimana gitu, pokoknya ngeselin bagi tsuki, kerasa ngejek.

"Apaan sih gak jelas! Udah bego, gak waras lag- OIII!!" Untung tsukishima menunduk, tadi kageyama melemparkan kotak susunya ke tsuki.
"Udah baek-baek dibeliin lu lempar ke gue ya bangsat?"

"Udah habis juga!"

"Itu bukan pembelaan!!!" Tsukishima menggeleng-gelengkan kepala, lalu memungut kotak susu kageyama, sekarang tsukishima bertanya-tanya, kenapa ya mereka bisa temenan?

"Lu mau tau gak?"

Tsukishima memutar tubuhnya rada kesel, "tadinya gamau tau! Tapi lu mancing ye anak setan!"

"Emosi mulu!" Gerutu kageyama, dia merampas kotok susunya yang kosong dari tangan tsukishima.

"Dari tadi lu gak jelas! Cepetan bilang gue udah kepo."

Kageyama memandang tsukishima, agak lama sebenarnya sampe bikin tsukishima gak enak sendiri, agak salting juga bawaannya.

"Gue suka lu."

Tsukishima tersedak kopinya sendiri, ia terbatuk-batuk hebat sementara kageyama menepuk punggung tsukishima agak kuat, pengen bales dendam tadi dilemparin pake buku.

"Sakit goblok!!! Uhukk huk uhuk!" Tsukishima menghirup nafas lalu menghembuskannya perlahan.

Sementara kageyama masih memandang tsukishima dengan tampang bodohnya.

".... sejak kapan?"

Kageyama tampak berpikir, emang dipikir aneh sih... apa ini ya yang dinamakan relationship love and hate.

"Gatau, tiba-tiba aja jadi suka." Kageyama tersenyum kecut memandang kotak susu yang ada di tangannya, rencananya... bakal disimpen sih. Kenang-kenangan...

".... gue bingung mau jawab apa ..." tsuki menggaruk tengkuknya, "tapi kan lu tau gue udah sama kuro."

Kageyama mengangguk dengan polosnya, sementara tsuki uring-uringan sendiri.

"Gue kira lu pacaran si hinata bontet."

"Gak/ENGGAKLAA!!!"

Tsukishima dan kageyama sontak mencari asal suara itu dan jeng jeng, ada hinata tak jauh dari mereka bersembunyi di balik pohon-pohon sana.

Berapa lama dia ada disana?

Kageyama dan tsukishiam saling berpandangan, kemudian raut wajah mereka berubah jadi horor.

Hinata langsung gas cabut!! Dia punya bahan gosip yang menariiikkkk!!!

"TUNGGU LU BONTET/BOGE!!!!"

......

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang