curhat

858 114 8
                                    

Tsukishima menghela nafas panjang, apakah memang hidupnya ditakdirkan untuk selalu bersangkutpautkan dengan jamet. Entah mengapa sejak berkencan dengan kurtet, penampakan jamet sering kali terlihat dimana pun ia berada.

Pun saat ini di cafe tak jauh dari rumahnya.

What the fuck???

Tsukishima memilih untuk pura-pura tidak kenal, ia melangkah cepat meninggalkan orang yang sedang melamun sok estetik itu.

"Tsukiii pelan-pelan!" Yamaguchi menyusul di belakang, separuh berlari menyusul tsuki.

"Diem bakaa!" Bisik tsuki kesel, tapi sudah terlambat.

Orang itu, orang yang paling ingin ia hindari di dunia ini keburu menangkap basah dirinya yang hendak melarikan diri.

"Oh! Megane-kun!" Seru oikawa tooru sok akrab dan tertawa lebar menjengkelkan bagi tsukishima.

"Eh are?!" Yamaguchi sontak menyembunyikan diri di belakang tsuki. "K-kok... bisa kenal tsukkii???"

"Ck! Siapa juga yang kenal yamaguchi!" Sahut tsukishima kesal.

Mana oikawa mendekatinya dengan cepat, melambaikan tangan sok akrab membuat tsuki jijik.

"Uwaa~ coba ada si kuro disini! Kita bisa langsung nongkrong bareng!!"

"Ah tidak terimakasih." Jawab tsuki singkat. "Kalau begitu permisi-"

"Ara! Mau pergi kemana?" Oikawa menahan tangannya sementara tsukishima udah menghela nafas panjang.

"Yamaguchi... pulanglah duluan." Ucap tsukishima, kasihan temennya masih polos, Entar ketularan bejatnya oikawa.

"... eh tapi!!"

"Pulanglah duluan." Ucap tsuki singkat, kalo ada yamaguchi takutnya entalah... pokoknya nyuruh yamaguchi duluan adalah pilihan rasional bagi tsuki.

Yamaguchi menggigit bibir, merasa tidak rela untuk meninggalkan sahabatnya bersama oikawa si pakboi, tapi apa boleh buat. Kehendak tsuki sulit sekali untuk dibantah.

"Jadi apa?" Tanya tsukishima malas.

"Ano neh~ ahh sebenarnya aku bingung harus bagaimana dengan ushiwaka dan iwa-chan." Oikawa malah seenaknya menyeret tsuki cafe tempatnya nongkrong.

Tsuki udah bener bener nyerah sama nih orang. Kenal iya sih, tapi kan mereka gak deket! Jangan samakan tsuki sama the jamet yang lain donk!

"Masalah percintaanmu bukan urusanku.

Oikawa malah memeluk lengan kurus tsuki erat. Sementara wajah tsuki semakin berekspresi kelam karena saat ini, sontak mereka jadi pusat perhatian.

Seluruh ciwi-ciwi di sekitar mereka menatap intens sembari mengulum senyum, tsuki jengkel....

Tsukishima terpaksa menuruti keinginan oikawa, ia duduk menopang dagu, benar-benar tidak tertarik mengobrol. Tapi setan satu ini...

Ah sudahlah....

Capek.

"Di satu sisi, ushiwaka gobloknya kebangetan! Pemaksa!! Tapi... dia bucin banget sama aku!" Oikawa menjelaskan berapi api.

"Heeh..."

"Aku sebenarnya suka sama iwa-chan! Tapi iwa-chan malah kebalikannya ushiwaka!! Aarrggghh aku kesel!!"

Oikawa tiba-tiba mengenggam tangan tsukishima.

Tsuki mendelik tak suka, no bitch! Kagak inget masih sosial distancing apa?!

"Kasih aku pencerahan donk!!!"

Tsukishima gak ada waktu buat omong kosong percintaan oikawa yang haus akan perhatian ini! Dia pengen pulang! Demi alek dia cuma pengen rebahan dirumah!

Bukannya mendengarkan curhatan seorang playboy yang gak guna ini.

"Yaudah kencani dua-duanya! Masalah selesai!." Tsukishima berdiri, "oke! Masalah kelar!"

"Yosh!" Oikawa ikut-ikutan berdiri. "Kau juga harus ikut kencan kami bertiga besok!!"

Tsukishima mematung.

"T-teme!!!"

.....

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang