12

953 68 0
                                    

Setelah beberapa jam yang menenangkan, Nara kembali dibuat ketakutan oleh pesan ancaman dari puluhan nomor tak dikenal, tapi kali ini ia mencoba bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun, berusaha menyembunyikan semuanya dari Yoongi. Yoongi juga selalu mengajaknya untuk melakukan banyak hal yang menyenangkan untuk membuat Nara dan dirinya sendiri melupakan masalahnya barang sebentar, tapi sungguh tidak semudah itu.

Nara selalu mendapat puluhan pesan ancaman setiap harinya, ia juga masih mendapat telfon misterius setiap tengah malam, semua itu membuatnya down dan ketakutan yang berlebihan, Ia bahkan tak bisa tidur berhari-hari karena terus memikirkannya

Terhitung sudah lima hari Nara selalu mendapat teror ancaman, sejak dirinya dirumorkan menjadi istri Min Yoongi hidupnya tak pernah tenang, pasti ada saja yang membuat mentalnya down walaupun Yoongi terus memberinya dukungan dan cinta.

08:23

"Ayo makan dulu Nar, kamu belum makan dari kemarin" Pinta Yoongi

"Aku tidak lapar Yoon"

"Ayolah sedikit saja, nanti kau bisa sakit" Ia terus menyodorkan sendok yang berisi makanan kemulut Nara

"Aku tidak mau Yoon, kau saja" Nara mengelak kemudian berdiri dari tempat duduknya, ia berniat untuk tidur saja karena kepalanya terasa sangat pening dari tadi

"Ssssssh~" Nara memegangi kepalanya yang semakin berdenyut kala dirinya berdiri

Yoongi mendekati Nara, ia mendudukan Nara kembali pada kursinya

"Kau sakit?"

Nara hanya menundukkan kepalanya sembari terus mengurutnya perlahan, merasa tak mendapatkan jawaban akhirnya Yoongi menempelkan punggung tangannya pada kening Nara, ia terkejut mendapati suhu tubuh Nara yang bahkan lebih panas dari nasi goreng yang baru saja ia makan

Tanpa mengucapkan apapun Yoongi langsung menggendong Nara, membawanya kekamar lalu menidurkan nya perlahan. Ia membenarkan posisi selimut pada tubuh Nara kemudian keluar lagi untuk membuat bubur dan menelpon dokter untuk datang ke rumahnya

Tak menunggu lama seorang dokter pun datang dengan peralatan medis nya. Ia memeriksa Nara cukup lama karena Nara terus bergerak gelisah saat diperiksa

"Kita harus berbicara diluar, biarkan nona beristirahat" Ucap dokter mendahului Yoongi yang bahkan sudah membuka mulutnya hendak bertanya

Kemudian mereka keluar kamar, membicarakan keadaan Nara dan memberikan obat yang harus dikonsumsi Nara untuk mempercepat pemulihannya

"Bagaimana dok?" Tanya Yoongi tak sabaran

"Sepertinya istri anda stress berat, ia juga mengalami gangguan pada lambungnya, apa ia tak makan dan istirahat dengan baik?"

"Belakangan ini dia memang tidak bisa tidur dok, dia juga menolak untuk makan"

"Nah, mungkin karena itu juga. Pesan saya hindarkan dia dari hal-hal yang membuatnya tertekan, paksa dia untuk makan dan istirahat dengan cukup, jangan membuatnya stress. Untuk mempercepat pemulihannya tolong berikan dia obat ini, diminum tiga kali sehari setelah makan, jangan sampai tidak diminum, karena akan percuma anda memanggil saya kesini"

"Baiklah dok, akan saya usahakan"

"Semoga nona cepat sembuh" Ucap dokter itu sembari menepuk bahu Yoongi pelan

"Terimakasih dok, mari saya antar"

Setelah urusannya selesai Dokter itupun memutuskan untuk langsung pamit karena masih banyak pasien yang menunggunya, dengan segera Yoongi mengantarkannya sampai depan pintu, tak lupa mengucapkan terimakasih. Setelah itu ia kembali ke kamar untuk menemani Nara sekaligus memberinya obat.

"Nar?"

"Hmm?"

"Makan dulu yah, aku sudah membuatkan bubur untukmu, terus minum obat"

"Aku tidak lapar Yoon" Ucapnya lirih

"Makan atau kutinggal pergi?" Ancamnya dengan ekspresi se meyakinkan mungkin, ia juga meletakkan bubur yang semula ada ditangannya ke nakas, kemudian bangkit dari duduknya berpura-pura akan benar-benar pergi.

"Hiks... Yooooooooon jangan kemana-mana hiks..hiks... " Nara menggenggam lengan yoongi sekuat yang ia bisa, berusaha menahan Yoongi yang hendak melangkah manjauh darinya

"Lebih baik aku pergi daripada melihatmu seperti ini" Dramanya lagi

"Hiks... Kumohon"

"Yaudah makan yah habiskan satu mangkuk ini, kalau tidak aku akan benar-benar pergi"

Nara hanya mengangguk, kemudian duduk menyender di kepala ranjang dibantu Yoongi.

Yoongi mengambil kembali mangkuk bubur untuk Nara, kemudian mengarahkan sendok berisi bubur kemulut Nara sedikit demi sedikit sesuap demi sesuap hingga bubur di mangkuk sudah tak bersisa, kemudian ia memberikan empat butir obat yang berbeda pemberian dokter tadi pada Nara dan Nara meminumnya walaupun harus dengan sedikit paksaan

"Pintar, sekarang kau harus tidur dan tidak usah memikirkan apapun, aku akan terus berada disampingmu, aku janji. Cepat sembuh Nara ku! " Yoongi mengelus ujung kepala Nara, kemudian mengecupnya singkat

Nara yang terkena efek dari obat yang ia minum langsung menutup matanya, akhirnya ia bisa merasakan tidur tenang setelah berhari-hari tidak merasakannya, ia tertidur sambil menggenggam tangan Yoongi posesif

Memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja itu sangatlah tidak mudah, bahkan orang-orang terkuat didunia pun punya sisi lemahnya.

Kau tahu rasanya saat seseorang yang sangat spesial dalam hidupmu mendapat caci makian dan hujatan dan kau tidak bisa berbuat apapun, sungguh itu sangat menyesakkan.

Dihadapkan dengan dua pilihan antara mengikhlaskan karir yang sudah ia bangun selama bertahun-tahun atau membiarkan orang terkasihnya menderita oleh cacian.

Antara mengikhlaskan ribuan bahkan jutaan manusia yang mengaku mencintainya atau mengikhlaskan satu orang yang memberikan seluruh hidupnya untuk dirinya.

Memilih jadi orang yang paling dibenci oleh banyak orang atau menjadi pria bodoh yang hanya mementingkan uang dan ketenaran.

Semuanya sungguh berat, ia mencintai Nara tapi ia juga menyayangi para penggemarnya, dua-duanya adalah hal pokok yang harus ada dan harus selalu ada bagi Yoongi

Apakah ia harus menyesali keputusannya menjadi seorang Idol, apa ia punya kesalahan terdahulu yang tidak bisa dimaafkan, atau ini karma yang harus ia terima karena tidak menuruti perkataan kedua orang tuanya dulu

Entahlah, bahkan ia sendiri pun tak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengakhiri semuanya, ia tak mau memilih salah satu dari mereka

Tidak. Nara adalah miliknya dan akan terus menjadi miliknya, ia tak akan pernah melepaskan Nara, ia berani bersumpah akan hal itu.








Tbc...

Makasih udah baca❤..

MINE | Min yoongi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang