34

801 63 0
                                    

Nara mengerjapkan matanya, menyesuaikan retinanya untuk menerima cahaya yang menyeruak masuk melalui celah yang terbentuk akibat kelopak matanya yang semakin membuka.

Ia mendesis ketika merasakan nyeri luar biasa di kepalanya, kemudian ia berusaha bangkit walaupun dengan susah payah. Lenguhan terdengar jelas tepat saat Nara berhasil mendudukkan dirinya. Ia kembali mengerjap-erjap kan matanya, mengusir semua rasa sakit yang melekat pada tubuhnya.

Sementara sepasang manusia tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit dimengerti, Nara mengernyitkan dahinya, masih berusaha menghilangkan semua rasa sakit yang ia rasakan, kemudian ia mendongak, menatap sepasang manusia yang juga menatapnya itu bergantian dengan tatapan sayunya, sungguh rasanya ia seperti tak memiliki tulang sama sekali. Tubuhnya lemas.

Pria itu mendekat lalu mencengkeram dagu Nara kuat, ia menarik dagu Nara memaksa Nara untuk memfokuskan arah pandangannya padanya saja

"Sungguh malang nasibmu"

Brak..

Sebuah tendangan kuat berhasil mendarat dengan mulusnya pada wajah sebelah kanan pria yang tengah mencengkeram dagu Nara itu, hingga membuat sang empu tersungkur ke samping dan mengakibatkan pipinya tergores dan sedikit mengeluarkan darah akibat hantaman sepatu mahal dari pemilik tendangan.

"Kurang ajar!! brengsek!, apa yang kau lakukan pada istriku hah?!"

"Yoon?!.. Hiks Yoongi!" Lirih Nara, ia tahu Yoongi nya akan datang

Yoongi mengalihkan fokusnya kembali pada Nara, berjongkok menyamakan posisinya pada sang istri yang tengah terisak lemah dengan tangan dan kaki terikat

"Nara! Apa kau baik-baik saja?" Ucapnya seraya melepas satu persatu ikatan yang membelenggu tangan mungil nan putih yang sudah terlihat lebam dimana-mana itu, lalu berlanjut membuka tali yang melilit bagian kaki Nara

Nara memeluk Yoongi erat setelah ikatan pada tangan dan kakinya terlepas "aku takut Yoon!"

"Ya ampun, apa yang dia lakukan padamu?" Yoongi menyentuh setiap memar yang terpampang jelas disetiap bagian tubuh Nara yang sempat mendapat perlakuan kasar Song Jihoon, sedangkan Nara hanya terdiam sesekali meringis kala Yoongi menyentuh lukanya

"Maafkan aku. Sekarang tak usah takut, ada aku. Kau menjauhlah. Aku akan menghajar pria brengsek ini"

Jihoon bangkit setelah menormalkan kembali keadaannya, ia mengusap kasar pipinya yang mengeluarkan darah kemudian menyeringai kearah Nara yang tengah susah payah berdiri menyeret kakinya menjauhi tempat itu.

"Tangkap dia Jessica! Jangan biarkan uangku kabur. Hahaha rupanya nyalimu besar juga yah Min Yoongi! Aku sampai terpukau" Perintahnya pada Jessica yang hanya menatap takut pada orang-orang di depannya

Yoongi membelalakan matanya kala melihat seorang wanita yang belakangan ini selalu mengganggu fikirannya, kemudian ia mengarahkan pandangannya pada seorang pria yang juga tengah menatapnya

"S-song Jihoon?!"

Nara tak mampu melangkah lebih jauh lagi karena sumpah demi apapun kakinya terasa sangat lemas dan kepalanya sangat pusing. Ia akhirnya kembali tertangkap dan dicekal oleh Jessica.

"Iyah, ini aku. Aku datang untuk menepati janjiku untuk membalaskan dendamku, dan Jessica adalah istriku. Wah wah wah rupanya kau sudah berhasil menggapai cita-cita mu yah, hebat. Aku jadi semakin ingin menghancurkanmu Yoon hahaha!" Ia mengeluarkan tawa jahatnya yang terdengar mengerikan bagi sebagian orang, pasalnya tidak berlaku bagi Yoongi.

Srak!

Yoongi mendorong tubuh Jihoon yang terlihat lebih besar darinya, melayangkan bogem mentah kearah pipi yang beberapa menit lalu menjadi objek pendaratan sepatu mahalnya.

MINE | Min yoongi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang