36

871 57 3
                                    

"Maafkan kami Jungkook-ssi, tapi kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi"







.










.







.






"Dokter! Detak jantungnya kembali. Dia masih hidup" Potong seseorang dari dalam ruang operasi, ia baru akan melepas alat-alat yang menempel pada tubuh Yoongi sebelum akhirnya alat yang terhubung dengan tubuh Yoongi itu mengeluarkan bunyi lain, yang menandakan bahwa jantung Yoongi kembali berdetak memompa darah walaupun lemah. Lantas ia membelalak lalu berteriak tadi.

"Ini keajaiban. Kalian berdoalah" Ucap sang dokter, kemudian kembali masuk pada ruangan dibelakangnya.

"Hiks.. Yoongi-hyung akan baik-baik saja kan hyung?" Lirih Jungkook, sumpah demi apapun tubuhnya lemas.

"Kau berdo'alah kook"

Ponsel Taehyung tiba-tiba berbunyi. Kemudian ia mengeceknya dan melihat isi pesan yang baru saja masuk dari nomor dengan nama 'my wife❤'

'Oppa! Nara sudah sadar, kemarilah'

"Kata Rebecca Nara sudah sadar" Ucap taehyung setelah membuka pesan yang dikirim istrinya padanya

Jungkook menghapus air matanya kasar "Aku akan kesana, kalian disini saja temani Yoongi-hyung"

"Aku ikut kook" Sambar Jimin

"Aku juga. Yang lain tetap disini, oke!" Ucap Namjoon

........................................

"Nuna?!"

"Y-yoongi mana?" Semua orang terdiam, tak berani mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka tak mau jika Nara terlalu khawatir lalu histeris. Mereka tak mau membuat Nara shock lalu kembali tak sadarkan diri.

"Yoongi mana? Kenapa kalian diam saja?" Ulangnya kala tak mendapati jawaban apapun

Jungkook mendongak "Y-yoongi hyung--"

"Dia sedang keluar mengurus urusannya di kepolisian" Ucap Namjoon memotong kalimat Jungkook yang ingin mengatakan kebenaran. Ia terpaksa berbohong karena alasan tadi.

"Yoongi baik-baik saja kan?"

"Iyah, dia baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir" Jawab Jimin

"Maaf, bisa saya bicara dengan keluarganya?" Ucap seorang dokter yang tadi menangani Nara memotong percakapan menegangkan dari orang-orang disekitarnya.

"Aku saja. Aku adiknya dok" Sambar Jungkook

"Oh, mari ikut keruangan saya"
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di ruangan lain. Dokter yang menangani Yoongi sedang bicara dengan member lain yang menunggui Yoongi.

"Ini mukjizat. Ternyata pasien orang yang kuat, ia kembali namun kondisinya sangat lemah, kemungkinan ia mengalami koma. Tapi tenang saja, semua akan kami usahakan dengan baik supaya pasien bisa kembali pulih. Pasien akan kami pindahkan ke ruang rawat inap khusus, kalian bisa melihatnya nanti" Ucap seorang dokter setelah keluar dari ruang operasi itu lagi

"Baiklah. Terimakasih banyak dokter, aku tak tahu harus melakukan apa untuk menebus semua kerja keras kalian. Aku hanya bisa mengucap terimakasih" Seokjin membungkuk, diikuti adik-adiknya yang juga ikut membungkuk berterimakasih

"Ini juga berkat Tuhan dan pasien sendiri, juga doa dari keluarga. Berterimakasihlah pada Tuhan yang masih memberi kesempatan hidup untuk keluarga kalian yang ada didalam sana"

"Tentu saja. Aku bersyukur sekali. Sekali lagi terimakasih dok"

............................................
20:12

"Yoongi masih sibuk? Kenapa dia tidak kemari? Ini sudah malam, apa dia tak tahu kalau aku menunggunya dari tadi"

Diruangan itu hanya ada Nara dengan Jungkook yang menemaninya, semua orang sudah pulang setelah mendapat paksaan dari Jungkook, ia memilih menjaga keduanya sendiri daripada melihat hyung-hyung-nya yang lain malah ikut sakit akibat kurang istirahat.

Nara sudah dipindahkan diruang rawat inap, bersebelahan dengan kamar khusus Yoongi. Ia tak bisa tertidur memikirkan suaminya yang tak kunjung datang itu, pasalnya biasanya Yoongi akan selalu ada disisinya jika dalam keadaan seperti ini, tapi kali ini tidak bahkan sejak ia bangun sore tadi ia tak melihat batang hidung Yoongi sekilas pun, ia hanya melihat Yoongi saat ia berada di tempat sunyi itu, Yoongi kembali menghampirinya lalu menyuruhnya menutup mata, dan ia terbangun didunia nyata setelah itu. Tanpa Yoongi dan tanpa bayi laki-laki itu disampingnya.

"Yoongi-hyung masih sibuk nuna. Mungkin dia akan kesini sebentar lagi" Bohongnya lagi.

"Kau tidak berbohong kan kook?" Tatapannya penuh selidik, menelisik masuk mancari sebuah rahasia yang sedang disembunyikan semua orang darinya

"M-maksudnya?"

"Yoongi baik-baik saja kan? Dia tidak pergi kan? Dia tidak meninggalkanku kan?"

"Apa maksud nuna?"

"Hiks...dia tidak pergi kan?"

Jungkook menggeleng kikuk "Tidak nuna. Yoongi-hyung tidak akan meninggalkanmu dan anaknya. Dia sangat menyayangi kalian"

Nara menatap Jungkook dengan tatapan bertanya-tanya

"Sudah. Sebaiknya nuna tidur saja, ini sudah malam. Besok pasti yoongi hyung kemari" Jungkook membenarkan posisi selimut yang Nara kenakan, lalu kembali duduk di sampingnya. Ia memainkan ponselnya, menelfon Hana untuk datang menyusulnya membawa makanan. Kemudian ia menghampiri kamar Yoongi setelah Hana sampai dan Nara sudah dipastikan tertidur. Jungkook menjaga Yoongi sementara kekasihnya, Hana, menemani Nara.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
................................................
Dua hari kemudian

Ting....(message from hoseok hyung)

'Kemari kook, Yoongi-hyung menunjukkan pergerakan'

"Yoongi-hyung sudah sadar, kau jaga nuna sebentar yah" Bisiknya tepat ditelinga Hana, Hana tersenyum lalu mengangguk.

"Jungkook-oppa sepertinya sangat menyayangi yoong-oppa dan kak nara, dia rela menunggui mereka sampai tidak pulang, padahal mereka bukan saudara kandung. Hahh.. Aku jadi semakin yakin kalau jungkook-oppa adalah laki-laki yang sangat baik. Aku bangga jadi kekasihnya" Batinnya








Tbc..

PRANK!
SELAMAT ANDA KENA PRANK, KAMERANYA SAYA TARO DISITU.

SELAMAT!

Tak tamatin malem ini aja lah y.

MINE | Min yoongi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang