Flashback
Dua orang remaja tanggung terlihat sedang duduk santai ditepi sungai yang mengalirkan air jernih itu. Mereka sesekali bercanda dengan melemparkan batu kerikil kearah sungai dan mencipratkan air bening itu ke arah satu sama lain. Hingga tiba-tiba salah satu pemuda yang memiliki kulit seputih salju itu menghentikan aksinya, ia terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Ada apa Yoon?" Tanya pemuda satunya, ia juga otomatis menghentikan kegiatannya menciptakan air pada pemuda yang dipanggil Yoon itu
"Aku jadi kepikiran soal audisi itu Ji. Menurutmu apa aku bisa menjadi rapper yang sukses Ji-ah?" Tanyanya tiba-tiba. Ia menggerak-gerakkan kakinya yang masih berada didalam air
"Tentu saja bisa Yoon, menurutku kau sangat berbakat. Pasti sebentar lagi kau akan mendapat surat panggilan dari agensi itu Yoon. Eum memangnya kenapa? Kenapa kau menanyakan hal itu tiba-tiba?"
Yoongi menunduk "Eum..aku hanya takut pada appa Ji, appa tak pernah mengizinkanku menjadi seorang rapper atau apapun yang berkaitan dengan musik. Appa bilang aku tak akan pernah bisa sukses jika tanpa restu darinya"
Seorang pemuda yang dipanggil Ji itu menarik pemuda satunya untuk segera menaikkan kakinya dari air. Mereka berjalan menyusuri perkebunan hijau dengan keadaan hening
"Kau tenang saja Yoon, aku yakin appa Min tidak bermaksud seperti itu. Lagian ada aku yang selalu mendukungmu" Ucapnya seraya merangkul pundak Yoongi erat
"Hmm. Aku tahu itu, terimakasih yah Ji. Aku berharap semoga kita berdua bisa sukses bersama Ji. Oh iyah, bagaimana bisnismu sekarang? Kau hebat yah bisa memulai bisnis sekarang, pasti orangtuamu bangga" Ia mengeluarkan senyum simpul yang memiliki arti tersendiri bagi orang-orang yang melihatnya.
Mereka duduk diatas rumput seraya memandangi indahnya perkebunan disekitar mereka.
"Amin. Apa kau ingin tahu bagaimana aku bisa mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat, padahal aku hanya menjualkan dagangan orang loh Yoon"
Yoongi menoleh "Aku boleh tahu memangnya?"
"Asalkan kau berjanji akan merahasiakannya kalau aku menceritakannya padamu"
"Tentu saja. Haha kenapa sampai rahasia-rahasiaan segala sih Ji, sok misterius sekali"
"Kata boss ku, aku harus merahasiakannya dari siapapun Yoon, tapi karena aku mempercayaimu aku akan menceritakannya padamu. Aku yakin kau tak akan pernah menghianati ku. Tapi dengar Yoon! Jika kau menceritakan pada orang lain apalagi eomma, kau ku anggap sebagai seorang penghianat, bahkan lebih dari itu"
"Hmm kau serius sekali Ji, aku jadi semakin penasaran. Memangnya apa yang kau jual?"
"Aku menjual ini. Apa kau mau mencobanya? Untukmu gratis deh, aku yang akan membayarnya" Ucap pemuda yang di panggil Ji itu seraya menyerahkan sebuah bungkusan kecil berisi serbuk putih.
"Apa ini?"
"Kau tak tahu ini Yoon?, astaga sahabatku polos sekali ternyata. Ini yang biasa orang gunakan kalau sedang depresi Yoon. Yah, sejenis narkotika begitulah pokoknya"
Yoongi membolakan matanya lantas berdiri "N-narkotika?!. Apa kau gila Ji?!, jadi selama ini kau menjual narkotika?. Ini benda terlarang Ji, kau bisa dipenjara kalau ketahuan"
"Ya makanya aku merahasiakannya Yoon, lalu kenapa kau malah jadi memarahiku? Kau tak suka aku berjualan ini"
"Tentu saja aku tak suka, bodoh! Kau gila?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE | Min yoongi (End)
FanfictionTerasa sedikit menyakitkan, tapi aku bahagia bersamamu, min yoongi. ⚠16+ (walaupun TIDAK ADA 'adegan dewasa' tetap saja ini menceritakan sebuah kehidupan pernikahan. Dan juga banyak kata-kata kasar dan ada adegan kekerasan yang tidak boleh ditiru)...