MMG 30 AAA

232K 12.3K 5.1K
                                    

Ana tersenyum bahagia ketika keluar dari pintu kamarnya. Ia sudah siap berangkat sekolah pagi ini, dan dirinya sangat tidak sabar untuk berangkat bersama Alex hari ini.

Ana berjalam dengan langkah gembira sambil melompat-lompat seperti anak kecil menuju meja makan untuk sarapan. Setibanya gadis itu melihat dua kakaknya sedang bertengkar entah memperdebatkan apa.

Gadis itu kemudian menghampiri mereka karena ingin tahu.

"Gausah ngurusin urusan gue! Gue jalan sama siapa itu bukan urusan lo!" Mina meletakkan piring sarapan dengan sedikit kasar.

"Gue bilang jangan pergi," Jack menggebrak meja dengan wajah kesalnya.

"Kenapa sih? Gue cuma reuni doang sama temen gue," Mina berkacak pinggang menatap Jack tak mengerti dengan maksud laki-laki di depannya itu yang tak memperbolehkannya berjalan-jalan dengan teman laki-lakinya.

"Ada reuni cuma dua orang?" Sindir Jack,

Mina mendengus kesal, "Terserah gue anjir,"

Ana menatap dua kakaknya bergantian, gadis itu sedikit tidak mengerti apa yang diperdebatkan dengan dua orang di depannya.

"Ana cepet sarapan, nanti kakak anterin ke sekolah, sekalian mau ketemu temen kakak kuliah," Mina meletakkan piring berisi tiga lembar roti dan susu coklat di meja Ana.

Ana tersenyum, gadis itu kemudian menggeleng, "Aku di jemput temen hari ini kak,"

"Sama siapa?" Jack melirik Ana dengan wajah heran, pasalnya hampir tidak pernah seseorang menjemput adiknya itu.

"Alex, tau kan?" Jawab Ana, Jack sedikit memiringkan kepalanya mengingat kemudian laki-laki itu mengangguk.

"Pacaran?" Mina melirik Ana sedikit kaku karena dirinya mendapati semalam gadis itu mencium laki-laki duluan.

Ana terlihat berpikir dengan pertanyaan kakak angkatnya itu, "Enggak tau, belum di tembak,"

Mina dan Jack saling melirik, kemudian menghela napasnya pelan, "Kalo udah pacaran jangan tambah males belajar,"

Ana mengangguk saja menuruti ucapan kakak angkatnya itu, toh hal itu tidak akan berefek sama sekali dengan otaknya.

"Kakak pergi duluan, kamu hati-hati di jalan nanti," Mina menepuk pundak Ana pelan lalu mengambil sling bag miliknya kemudian berjalan pergi meninggalkan Ana yang mengangguk.

Jack yang melihat itu mendengus kesal, diam-diam Ana memperhatikan wajah kakaknya itu yang langsung terlihat murung.

Ana tertawa dalam hati, "Kak, tahan sana. Kalo nanti kak Mina pulang bawa status baru jangan nangis darah,"

Jack berdecak kesal, laki-laki itu kemudian pergi meninggalkan sarapannya dan pergi menyusul Mina.
Ana terkikik geli, gadis itu langsung melahap potongam roti terakhirnya lalu meminum susu buatan kakak angkatnya tersebut hingga habis. Kemudian bersiap-siap pergi ke pintu depan untuk menunggu pujaan hatinya datang.

Setibanya di teras, Ana melihat Jack menarik pergelangan tangan Mina dengan wajah masamnya.

"Bantuin gue beresin kamar," Jack menarik pergelangan tangan Mina dan menyeretnya masuk kembali ke rumah.

My Nasty GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang