MMG 17 Scramble

464K 14.7K 4.1K
                                    

Ana membuka matanya, melirik jam dindingnya yang menunjukkan pukul 5 pagi, gadis itu menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri mengingat kejadian semalam. Menahan bibirnya agar tidak tertawa seperti orang gila.

Flashback

Ana pergi meninggalkan Alex dengan langkah kesal, sebenarnya ia bingung harus jalan kemana. Jika menuju rumahnya, ia tidak yakin akan sampai di rumahnya dengan selamat.

Dengan bermodalkan tekad, ia kembali ke gedung apartmentnya harap-harap kakaknya sudah berada di sana.

Tidak sampai 15 menit, ia sudah sampai di depan gedung apartmentnya dengan keringat bercucuran di dahinya. Gadis itu mencari mobil atau motor yang biasanya di gunakan orang rumahnya, namun nihil.

Ana mengumpat, gadis itu membuka ponselnya untuk menelfon kakaknya kembali. Namun ada banyak notifikasi panggilan dan pesan dari kakak laki-lakinya itu.

10 Panggilan tak terjawab

24 pesan belum dibaca

Kak Jack : Kakak lupa jalan ke apartment kamu.

Ana : Ana mengumpat membaca pesan terakhir.

Untung saja tidak ada tanda-tanda Zion di depan gedung apartmentnya. Gadis itu memilih bersandar di sebelah gedung sambil mengotak-atik ponselnya untuk memesan gojek.

Sudah 10 menit gadis itu bersandar menunggu gojeknya yang tak kunjung datang. Roti nya sudah habis dan airnya tersisa setengah, Ana masih lapar.

Grep!!

Ana menjerit terkejut karena tiba-tiba seseorang menarik tangannya kencang. Gadis itu mendongak kemudian membulatkan matanya kaget menatap Zion dengan wajah yang sungguh Ana takut melihat ekspresi itu.

"Kenapa lari?"

Ana mengerutkan keningnya tidak suka dengan pertanyaan tersebut. "Yah karena kamu lecehin aku!"

"Na, aku gak bakal berbuat nekat kalo kamu nurut!"

"Kamu itu siapa nyuruh aku nurut sama kamu!"

"Na, please!"

"Zion please! Aku mau pulang!"

"Oke, aku anter."

"Gak! Aku udah pesen gojek."

"Cancel,"

"Stop setting me! Kamu itu bukan siapa-siapa,"

"Aku cuma berniat baik anterin kamu, apa salah?"

Gadis itu tertawa sinis "Yang ada kamu anter aku ke kamar kamu,"

Zion menghela nafas gusar, tanpa menghiraukan penolakan yang terus dilakukan Ana ia menarik paksa tangan gadis itu agar ikut bersamanya.

Baru beberapa langkah, seseorang menepis tangannya yang menggandeng Ana. Zion menatap pelaku penuh emosi.

"Maksud lo apaan?" Zion menatap Alex dengan tatapan musuh.

"Lo gak denger dia bilang? Dia gak mau pulang sama lo." Alex balas menatap sahabatnya itu datar kemudian menatap Ana yang sepertinya terkejut karena kedatangannya.

"Bukan urusan lo." Zion kembali menarik pergelangan tangan Ana namun Alex juga menarik pergelangan tangan gadis itu yang lain.

Ana cengo, dengan mulut yang sedikit terbuka gadis itu melirik kedua tangannya yang di pegang dua laki-laki dari sisi yang berbeda.

My Nasty GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang