MMG 27 Nata de Coco

166K 10K 3.2K
                                    

Ana berjalan dengan melangkah pelan hendak menuju kelasnya. Gadis itu tersenyum simpul memikirkan kedekatan hubungannya dan Alex. Tetapi tak lama kemudian wajahnya berubah menjadi sendu mengingat sahabatnya yang sama menyukai laki-laki itu.

"Gimana jelasinnya yah..." Gumam Ana sambil melamun apa yang harus ia katakan pada Natasha nanti.

Di sela-sela lamunannya, seseorang dengan cepat menarik tangan Ana menuju toilet siswi kelas 11. Gadis itu hampir mengumpat saat melihat orang yang telah berani menyeretnya kasar di tempat tersebut.

"Lo Ana kan?" Tanya orang tersebut dengan wajah angkuhnya.

Ana menepis tangan orang itu yang masih mencekal pergelangannya dengan kasar. "Iya. Ada perlu apa?"

"Gue Gisell. Pastinya lo udah tau gue kan?" Gisell menatap gadis di depannya dengan wajah sombong.

Ana mengangkat salah satu alisnya, "Gisell? Mantan istrinya Gading Martin bukan?"

Gisell mendelik kesal. "Emang wajah gue mirip sama dia?!"

Ana menggeleng, "Enggak sih. Wajah kamu lebih mirip sama Cupi-cupita."

Gadis itu melirik dada Gisell "Apalagi dadanya. Wow."

Gisell menjambak rambut Ana kesal. "Berani lo bilang gitu ke gue?!"

"Apa sih?! Aku cuma bilang kenyataannya emang dada kamu itu besar kayak Mbak Cupi-cupita!" Ana membalas Gisell dengan menjambak balik rambut gadis tersebut.

"Sialan lo! Lo juga ngapain dekettin Alex si! Alex itu punya gue!"

"Emangnya Alex mau sama cabe-cabean kayak kamu?!"

"Bilang apa lo tadi hah?!"

"Kenyataannya emang gitu kan?! Rambut semiran! Sepatu gak sesuai peraturan! Baju anak SD di pakek! Rok kependekan!"

"Sialan lo!" Gisell hendak menampar wajah Ana namun dengan segera seseorang menahan tangan gadis tersebut.

Dengan kesal Gisell menoleh ke arah orang tersebut, gadis itu langsung terdiam saat seseorang yang ia sukai menatapnya marah.

"Kak Alex?" Gisell menunduk. Tak berani menatap wajah laki-laki di sampingnya itu.

"Ada yang sakit?" Alex menatap Ana dengan wajah datar.

Ana mendelik mendengar pertanyaan tersebut, "Ya Ada lah! Kamu gak lihat apa aku dijambak sama dia?!"

"Kenapa jadi ngegas sih." Alex mengusap pelan rambut Ana.

Ana mengerjapkan matanya, "Kenapa jadi perhatian banget?"

Alex menoyor kepala Ana, "Gak perhatian salah. Perhatian juga salah. Jadi gue harus gimana?"

Ana mencebik kesal, "Sakitt... "

Gisell menahan dirinya untuk tidak menyerang Ana. Mengapa perhatian Alex sangat mudah didapatkan oleh gadis itu?

"Kak Alex..." Gisell menatap laki-laki itu dengan wajah sendu.

"Apa?" Alex balas menatap Gisell dengan wajah datar.

"Dia pacar kakak?" Gisell menunjuk Ana, "Kenapa Kak Alex perhatian banget?"

Alex hanya diam, Gisell tersenyum miris. "Aku kira, aku udah berjuang lebih buat terlihat di mata kakak. Tapi kayaknya enggak."

Gisell menghela napas. Gadis itu menatap Ana dengan wajah kesal, kemudian melangkahkan kakinya pergi begitu saja meninggalkan dua orang yang menatapnya iba.

Ana menatap Alex dengan pandangan menilai, "Gisell itu siapa?"

"Adek kelas." Jawab Alex apa adanya.

"Kenapa kayak tersakiti banget? Kamu pernah ada hubungan apa sama dia?"

My Nasty GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang