Ana benar-benar bersyukur dirinya bisa lepas dari Zion hingga pulang sekolah. Kabarnya cowok tersebut tengah solo di kamar mandi dengan ditemani Zico. Bagaimana ia bisa tahu? Tentu karena mulut-mulut disepanjang koridor terus membicarakannya.
Dia sampai heran bagaimana bisa orang-orang bisa tahu bahwa Zion sedang solo. Apakah mereka mengintip? Ia tak peduli saat ini. Dirinya hanya ingin cepat-cepat sampai rumah.
Hari ini gue bisa lepas, gak tau kalo besok :")
Ana meraup wajahnya, menghilangkan segala pikiran buruk yang ada di otaknya. Entah reaksi seperti apa jika Zion bertemu dengannya. Ia harap cowok tersebut terbentur sesuatu hingga membuat dirinya hilang ingatan.
"All be there okay." Gumam Ana lalu menuju parkiran sekolahnya. Ia harus cepat-cepat sampai rumah, belum lagi dirinya harus membeli buku kimia yang disuruh oleh Bu Asih.
"Mau kabur lo?"
"Eh Anjing!" Ana mengehela nafas kasar. Hancur sudah image anak baik-baik dalam dirinya.
"Ikut gue!" Zion menarik pergelangan tangan Ana yang langsung ditepis cewek tersebut.
"Apa sih?"
"Lo udah bikin gue turn on terus lo mau kabur aja gitu?" Desis Zion menatap Ana tajam.
"G--gue mau pulang yah bukan kabur!" Ana merutuki nada bicaranya.
"Oh, gue anterin." Zion menarik kerah belakang baju Ana hingga sang empunya berjengit kaget.
"E-eh... Motor gue gimana?"
"Udah tenang aja."
"HUWAAA... TOLONG... AJARAN SESAT!!! TOLONG, TOLONGIN SAYA!!"
Teriakan Ana membuat Zion langsung melepas cengkramannya dari kerah baju cewek tersebut. Kini siswa-siswi yang berada di parkiran menatap dirinya dengan pandangan tak suka.
Eh... Itu kan kak Zion? Dia mau ngapain tuh cewek yah?
Itu kan kak Ana dari 12 IPA 1, anaknya polos banget loh. Dia mau ngapain tuh cewek yah?
Astagah jangan-jangan mau dijadiin korban lagi?
Waduh gak bisa dibiarin, populasi cewek polos imut-imut kek kak Ana bisa berkurang nih.
Tolongin gih...
Bareng-bareng lah kita.
"Eh kak Zion lo mau apain kak Ana ha?"
"Iya nih. Cewek lo kurang banyak sampek mau jadiin kak Ana korban?"
"Tobat mas. Udah kelas tingkat juga."
"Kak Ana sini! Jangan deket-deket dia. Bahaya kakak gak akan kuat biar jalang di luar sana saja."
Ana segera menghampiri gerombolan adik kelasnya tersebut dan bersembunyi di belakang mereka.
"Gak usah ikut campur lo pada!" Zion menatap gerombolan adik kelasnya satu-persatu.
"Zion kamu apa-apaan sih?"
Dari belakang Zion muncul seorang gadis dengan penampilan urakan. Rambut digerai bebas, baju press badan hingga menampilkan lekuk tubuh, rok di atas lutut, dan jangan lupakan wajahnya yang hampir full make up. Cantik tapi berlebihan, jadi terkesan tante-tante girang.
Wadaaww kak Ladya dateng
Angkat tangan gue kalo sama dia
Lah mending gue angkat kaki dari sini