"Alex, nanti ikut sama Mama - Papa buat dinner bareng sama keluarga Natasha. Dia sekretaris Osis di sekolah kamu. Kamu pasti tau--,""Gabisa, Alex banyak tugas. Besok harus dikumpulin."
"Kalo gitu kamu cepet kerjain sekarang. Biar malemnya bisa ikut,"
"Gak bakal sempet. Mama sama Papa aja. Alex jaga rumah."
"Ini soal pertunangan kamu sama Natasha!"
Alex menatap wanita paruh baya yamg berada di depan pintu kamarnya itu dengan wajah terkejut.
"Alex gak pernah suka sama dia. Jadi batalin aja."
"Mana biaa gitu nak, Papa kamu sama Papa Natasha udah setuju."
Alex menghela napas lelah, "Memangnya Alex setuju tunangan sama Natasha?"
Mama Alex hendak membuka suara namun Anaknya itu lebih dulu membuka suaranya kembali.
"Alex ga mau nikah sama orang yang gak pernah Alex cintai. Alex ga mau nasib anak Alex nanti kayak Alex sendiri. Orang tuanya nikah atas dasar kerja sama perusahaan."
"ALEX! Papa sama Mama gak kayak gitu!"
"Gak kayak gimana, Ma?"
Mama Alex menatap anak semata wayangnya itu geram, "Jam 8. Kalo kamu belum siap-siap. Semua fasilitas yang Papa sama Mama berikan bakal Mama sita."
Alex memutar bola matanya malas, "Sekalian usir aja anak mama ini."
Mama Alex tak menghiraukan suara anak semata wayangnya itu dan pergi begitu saja dari kamar Alex dengan wajah merah padam.
Alex mendesah kecewa, "Maafin Alex Ma,"
Laki-laki itu dengan terpaksa bersiap-siap seperti apa yang dikatakan oleh mamanya. Bukan berarti ia menerima pertunangan itu, hanya saja tujuannya ingin memberi tahu bahwa ia menolak pertunangan tersebut.
***
Alex tak membuka mulutnya sama sekali saat dirinya sampai di suatu restoran mahal, laki-laki itu keluar dari mobil tanpa di perintah dan mengikuti orang tuanya dari belakang.
"Jaga sikap kamu di hadapan temen Papa nanti." Ujar Andreano, Papa Alex.
"Tergantung." Gumam Alex pelan, laki-laki itu masih dengan wajah datarnya menatap sekitar.
Setiba mereka di meja yang dijanjikan. Alex dapat melihat Natasha yang sedang menatap kosong. Sepertinya gadis itu juga tidak setuju dengan pertunangan tersebut.
Keluarga Natasha menyambut keluarga Alex dengan sopan, mereka mempersilahkan duduk kemudian seperti biasa saling menanyakan kabar.
"Apa kabar kalian?" Tanya Papa Alex, Nicol menatap dua orang di depannya dengan akrab.
"Seperti yang lo lihat, kita juga baru-baru ini ketemu kan," Jawab Nando, Ayah Natasha itu tersenyum simpul.
"Jadi gimana? Alex mau tunangan sama Natasha? Karena kelihatannya kalian juga udah saling kenal," Nasya menatap Alex dengan tatapan serius.
Alex merasa diintimidasi oleh wanita tersebut, ia melirik Natasha yang mengalihkan pandangannya ke arah lain tanpa minat melihatnya.
"Alex mau, tinggal tentuin aja tanggalnya," Ujar Mama Alex, Alex mendengus pelan.
Alex menatap kesal Mamanya, tanpa pikir lagi ia membuka suara, "Boleh ajak Natasha bicara berdua sebentar?"
Mereka semua menatap Alex dengan diam, kemudian Nando dan Nasya mengangguk, "Kamu bisa ajak Natasha,"