Astaga author niatnya mau double up tapi kuotanya habis. Udah tengah malem pula. Jadinya di up sekarang. Kalo pagi gak sempet
😂😂😂😂😂.
.Gadis itu reflek menoleh ke sumber suara, senyumnya mengembang tatkala seorang perempuan cantik yang usia nya tak jauh darinya menatapnya berbinar.
.
.
."Kapan kamu pulang?!" Seru perempuan cantik itu, ia menghampiri Ana,"Tunggu! Muka kamu kok babak belur gini sih?! Siapa yang mukulin kamu?"
Mina Kalingga, adalah anak dari bibi Marni yang bekerja menjadi pembantu di rumahnya. Ana sangat dekat dengan perempuan tersebut sejak SMP, karena dia lah Ana sekarang menjadi lebih giat dalam belajar.
"Enggak kak, aku gak papa kok. Cuma kena sial aja hari ini,"
"Ah yaudahlah, kakak ambilin es batu buat kompres ka--"
"Gak perlu," Kalimat Mina terpotong ketika Jack berjalan menghampiri keduanya.
"Kamu siapa, temennya Ana yah?" Jack menatap sinis Mina, gadis itu juga menatap tak kalah sinis Jack.
"Seharusnya gue yang tanya, lo itu siapa. Lo yang bikin adek gue babak belur yah?"
"Jaga mulut lo yah, emang siapa adek lo? Lo punya adek di sini emang?"
"Mata lo geser? Di sebelah gue ini adek gue talal,"
"Adek lo? Lo gak waras yah? Dia adek gue pinter!"
"Adek gue!" Mina menatap sinis Jack.
"Adek gue!" Jack tak kalah juga menatap gadis di depannya.
"Adek gue nying!"
"Adek gue njing!"
"Berisik Anjing!!" Ana meringis, astaga berteriak sekencang itu membuat bibir dan pipinya terasa ngilu.
"Ana your mouth!"
"Ana your mouth!"
Jack dan Mina melirik sinis,
Ck, giliran gue ngumpat dimarahin -Ana
"Ana dia siapa sih?!"
"Ana dia siapa sih!?"
"Loh kok bareng,"
"Loh kok bareng,"
"Sama lagi?!"
"Sama lagi?!"
Jackson dan Mina sama-sama menutup mulutnya tapi tidak dengan mata yang terus berlomba-lomba mengintimidasi keduanya.
"Kak Mina, ini kak Jack. Kakak sepupu tirinya Ana. Kak Jack, ini kak Mina anaknya Bi Marni, ini kakak Ana juga, "
"Anak pemban---"
"Kak!" Ana menatap garang kakak laki-lakinya. Dia tidak suka dengan orang yang merendahkan kasta orang lain. Sekarang ini tahun 2019, cuma orang kolot yang masih mikir hal-hal yang berada di bawah derajat mereka adalah kuman.
"Iya gue anak pembantu, kenapa emang? Gue miskin. Lo jijik? Gue pergi," Mina membalikkan badannya, lalu melangkah keluar. Bodoh, seharusnya ia tidak segegabah itu menuduh orang. Apalagi dirinya sampai memaki majikannya. Jika ibunya tau, entah jadi apa dirinya nanti.
"Kak! Kakak! Kak Mina!"
Mina menghela nafas lalu berhenti berjalan, ia membalikkan badannya, "Tenang Ana, kakak gak kemana-mana. Kakak mau masuk lewat pintu belakang. Hari ini ibu sakit, jadi kakak yang gantiin. Abis bersih-bersih terus masak, kakak pulang."