Ana menghela nafas kesal, setelah kepulangannya gadis itu memilih untuk kembali ke Apartmentnya. Ia ingin sendiri, merutuki kejadian beberapa jam lalu di Star Bucks karena datangnya Zion.
"Mati aja lo Zion," Gumam Ana. Gadis itu menghentakkan kakinya kesal, lalu beralih ke lemari pakainnya. Ia mengambil sesuatu dari sana dan menaruhnya di nakas sebelah kasurnya.
"Segelas aja cukup," Ana mengamati benda tersebut. White wine. Hanya tersisa setengah. Biasanya ia akan meminumnya jika sedang marah atau kesal. Memilih menuangkan pada gelas kecil lalu meneguknya perlahan.
"Hufft!" Ana meletakkan kembali gelasnya lalu menutup botolnya dan menyimpannya kembali ke dalam lemarinya.Ddrrttt dddrtt
Gadis itu meraih ponselnya, melihat notifikasi pesan dari kakaknya.
Kak Jack🐥 : Kapan pulang?
Kak Jack🐥 : Martabaknya udh beli?
Kak Jack🐥 : Dek?
Kak Jack🐥 : Gk ush beli. Cpt plng!
Ana : Ana lagi di Apartment.
Ana : Nanti malem aku pulang
Kak Jack🐥 : Sm sp?
Ana : Sm om-om
Kak Jack🐥 : Nnti klo dpt duit. Bgi ke kakak jg.
Ana : 😡
Kak Jack🐥 : Kirim almtny. Kakak nyusul.
Ana : Gk. Ana gk papa. Pgn sndri
Kak Jack🐥 : Hm. Ydh, klo ad apa-apa jgn lp kabarin.
Ana : 👍💕
Ana meletakkan ponselnya kembali ke nakas, gadis itu memilih untuk membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Panas.
"Kok panas yah?" Ana mencari remot AC di laci nakas. Lalu menghidupkan benda tersebut.
Ana beranjak dari tempat tidurnya lalu memilih berdiri di depan kulkas. "Aneh. Padahal cuma minum segelas." gadis itu meneguk air dingin dengan rakus.
Setelah meletakkan kembali minumannya, ia memilih duduk di meja makan. Ana menopang dagu dengan kedua tangannya. Gadis itu mengingat kejadian ketika Alex menyatakan perasaannya. Sungguh dirasa aneh sebenarnya.
"Huft... Kok aneh yah. Sejak kapan Alex suka sama orang kayak aku."
"Kok bisa? Padahal tiap waktu kalo ketemu dia aku selalu malu-maluin."
"Kenapa yah? Apa karena tau kalo aku ceweknya suka baca gituan terus dia nilai aku gampangan?? Dan, dan juga cocok buat di modusin?"
Ana mengacak-acak rambutnya gemas, "Gak mungkin ah kalo modus. Tiap pertemuan kita dulu pernah tindih-tindihan! Alex gak kayak gitu!"
"Tapi kenapa? Kok tiba-tiba??"
Ana membenturkan kepalanya di meja makan. Gadis itu memilih untuk ke kamarnya, merebahkan tubuhnya di kasur sambil quality time dengan stok novel online-offline di ponselnya.