Rumor Perpustakaan

345 35 170
                                    

Pagi hari yang cerah lainnya di Asrama para ultra. Hari itu mendadak seluruh Asrama sepi tanpa ada ultra yang berlalu lalang dikarenakan mereka semua pulang kerumah masing-masing sampai nanti sore.

Valgus yang tidak punya rencana apapun pergi ke perpustakaan tanah cahaya.

Di perpustakaan tersebut terdapat rumor mengatakan pada lantai ketiga bagian sejarah perpustakaan tersebut berisi tentang masa lalu para ultra. Jika beruntung bisa mendapat buku yang menceritakan masa lalu/sejarah ultra lain atau diri sendiri.

Sebenarnya Valgus tidak percaya akan tetapi dia telah menemukan banyak kisah masa lalu ultra lain ditempat itu dan membuatnya sedikit percaya.

Saat sampai ditujuannya langsung saja Valgus fokus mencari buku yang sangat ia penasarani kalau bisa dia dapatkan.






Sementara itu keadaan ultra heisei yang awalnya ingin pulang harus di urungkan karena panggilan Leo. Mereka berkumpul di colloseum ultra dimana Leo sudah menunggu.

"Kalian semua saya minta berkumpul untuk melakukan latihan, latihan ini bisa membantu kalian saat camp. Apa Newgen sudah beritahu kalian?" ucap Leo.

"SUDAH".

"Tapi pak, kupikir cuma Newgen yang anda suruh untuk melakukan latihan ini" ucap Tiga dengan bingung.

"Itu memang benar, tapi-".

"Tapi karena kakakku ini lupa beritahu kapan campnya jadi kalian di suruh kemari untuk beritahu kapan campnya dan sekalian latihan" ucap Astra memotong perkataan Leo.

Para ultra heisei itu pun menatap Leo dengan datar tapi yang ditatap tak menghiraukan.

"Kapan campnya dilaksanakan kak Astra" tanya Mebius.

"Empat hari lagi, untuk keperluan apa saja yang akan dibawa nanti malam saya beritahu di Asrama kalian" ucap Astra dengan lembut tak lupa dengan senyuman.

"Ukhum! Karena kemarin para Newgen telah mencoba dalam mode easy, kali ini kalian mencoba dalam mode Medium" ucap Leo dengan tegas.

"Newgen Easy, kita Medium, lalu saat campnya?" tanya Dyna menatap Leo meminta jawaban.

"Tentu saja, campnya mode super hard" ucap Leo enteng.

Para ultra seketika menganga bahkan mata Max hampir copot tapi terbalik dengan Zero yang sudah kebal akan gurunya ini.

"Sisi singanya mulai lagi" gumam Zero.

"Aku mendengarmu. Ultraman Zero" ucap Leo menatap Zero tajam.

"Baguslah kalau kau dengar pak tua".

"Mulutmu dari dulu tak bisa sopan ya. Baiklah khusus hari ini kau pakai Tecthor Gearmu selama latihan".

"APA?!" seketika raut muka Zero menjadi panik, Leo yang melihat itupun tersenyum penuh arti, dan ultra heisei kebingungan dengan guru dan murid ini.






Kembali ke sisi Valgus yang sedang membaca buku dengan khusyuknya tapi dikagetkan oleh seorang ultra yaitu Tera.

"Hei sedang baca buku apa?" tanya Tera.

"Sejarah... Tapi rasanya ingin nangis" ucap Valgus kembali fokus dengan bukunya.

"Cengeng kau, sejarah aja bikin kau nangis" ucap Yami yang tiba-tiba sudah duduk didepan mereka.

"Itu Artinya dia paham isinya ayam jago" Magissa yang baru tiba pun duduk disamping Valgus.

"Hei! Gua bukan A-" perkataan Yami pun terpotong karena tiba-tiba mulutnya penuh tersumpal puluhan y*pi.

"Tidak boleh berisik di Perpustakaan" ucap Galaxia selaku pelaku kenapa mulut Yami tersumpal.

"Bukannya di perpustakaan tidak boleh makan" ucap Valgus dengan datar.

"Hehehe.... Jangan diberitahukan ya" ucap Galaxia sedikit nyengir.

Yami pun berusaha memakan y*pi tersebut (daripada dimuntahkan nanti mubazir).

"Kupikir kalian semua sudah pulang kerumah" ucap Valgus.

"Semua abangku latihan ama paman jadi bosan karena sendirian" ucap Magissa.

"Geed ke bumi ninggalin aku, untung udah disiapin stok y*pi jadi bisa ku maafin" ucap Yami.

"Sedang menghindari ayah" terang Galaxia dan Tera bersamaan.

Mendengar hal itu Valgus hanya ber-oh saja dan kembali fokus pada buku.

"Fokus amat ama tu buku, baguskah?" tanya Magissa sedikit penasaran.

"Mmm... Bagiku bagus" jawab Valgus tanpa menatap Magissa.

"Judulnya apa?".

"Kagak ada, tapi entah kenapa ada namamu sebagai tokoh utama" Magissa pun terkejut dan langsung menyambar buku itu untuk dibacanya mengabaikan Valgus yang menatapnya.

"Kenapa bisa ada nama Magissa? Siapa penulisnya?" tanya Tera.

Magissa pun memeriksa buku tersebut lalu kemudian menggelengkan kepalanya pertanda tak dicantumkan nama si penulis.

"Oh ya, tadi aku juga menemukan sebuah buku juga tapi kurasa cuma kak Y yang akan paham" Valgus mengambil sebuah buku dari sebuah tumpukan buku kecil. Ia membuka buku tersebut pada halaman yang terdapat sebuah gambar wanita.

Yami yang melihat gambar dan beberapa kalimat dari buku itu pun terkejut lalu mengambil buku tersebut yang membuat keempat ultra itu bingung.

"Lah kenapa diambil Yami?" tanya Galaxia.

"Gak ada apa-apa" ucap Yami dingin.

"Tapi, kenapa bisa ada buku yang menggunakan nama kalian?" tanya Galaxia.

"Sebenarnya...... Aku kemari karena dua alasan, bosan dan membuktikan sebuah rumor" ucap Valgus sambil mengambil sebuah buku dan membacanya.

"Rumor perpustakaan itu? Ku pikir itu cuma rumor" ucap Tera. "Apa sebenarnya kau ingin menemukan bukumu Val?".

"Begitulah..." jawab Valgus singkat dan padat.

Tidak lama setelah itu Valgus meletakkan kembali semua buku ketempatnya dan akam beranjak pergi.

"Mau kemana kau?" tanya Magissa sedikit penasaran.

"Ke Space Garison, Ultra Father memanggilku lewat telepati" ucap Valgus dan akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkan keempat temannya.

Ke empat ultra itu pun terdiam seketika karena tidak tahu harus apa. Saat Galaxia hendak berdiri tiba-tiba sebuah buku jatuh dan mengenai kepala Galaxia.

"Auw! Ini buku kenapa bisa jatuh sih?" ucap Galaxia memegangi kepalanya.

"Lagi sial mungkin" ucap Yami cuek.

Tera yang agak tertarik dengan buku tersebut pun membacanya sedikit sebelum memberitahukan kepada ke tiga ultra itu.




Sementara itu keadaan ultra heisei. Mereka semua kelelahan bahkan tidak bisa berdiri kecuali Nexus karena pelatihan Leo yang bilangnya Medium tapi tetap ekstrim.

"Capek.... Banget... Gila ini mah" keluh Dyna yang bersandar di dinding.

"Bersyukurlah kita hanya disuruh tidak boleh ganti form dan hanya memakai kousen" ucap Cosmos yang mengipasi Justice.

"Uhuk! Yang pakai tector gear apa kabar ya?" sindir Gaia sambil melirik Zero yang keadaannya yang paling miris dari yang lain.

"Seperti yang saya duga, kalian lebih baik dari Newgen dan Reiwa" puji Leo kepada ultra heisei.

"Terimakasih".











"Hei Tuan, apa tujuanmu melakukan semua ini?".

"Menghilangkan 'cahaya' yang pernah menolakku".



.

.

.

Bersambung.

PARTY OF THE ULTRAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang