Teman Baru

356 33 94
                                    

Malam di space Garison.

"Terimakasih, kau mau mengawasi mereka".

"Tidak masalah, lagipun aku ingin tahu apa yang dilakukan kakakku".

"Tapi, kau yakin bisa tahan dengan sifat mereka?".

"Akan aku usahakan, tapi jika tidak tinggal lempar ke kuburan kaiju atau matahari atau bisa juga balck hole".

.

.

Pagi yang indah di Elementary school, seluruh sekolah ramai karena hari masih pagi sebelum bel masuk siswa yang masuk ke dalam sekolah.

Di gerbang depan banyak para siswa masuk dengan normal kecuali satu, yang dia lakukan melompati dinding disamping pagar sekolah dengan mudah dan entah kenapa itu tidak diketahui seluruh makhluk hidup disana.

Di Asrama.

"BANGUN KALIAN WAHAI MAKHLUK NOLEP!!". suara Ginga yang menggelegar ke seluruh penjuru Asrama langsung membangunkan seluruh penghuni kecuali lima ultra yang sudah diluar asrama dan siap untuk berangkat sambil memakan roti bakar dengan toping menurut selera mereka.

"Buset dah, untung kau bangunin kita Victoria". ucap Magissa yang melahap seluruh rotinya

"Daripada kita jadi korban, lebih baik bangun pagi". ucap Victoria yang sudah memakan sebagian rotinya

"Aku setuju dengan Victoria-chan". Ucap Galaxia

"Kau itu warna warni, se~la~lu~ saja setuju dengan apa yang dia katakan". Timpal Yami

"Terserah aku, Victoria saja tidak keberatan".

"Sudah sudah, daripada bertengkar ayo masuk". ucap Valgus menengahi, lalu berjalan ke sekolah sambil menyeret Yami.

"Hei! Kenapa aku diseret?!".

"Biar cepat".

"Ya jangan diseret bocah! Aku bisa jalan sendiri!".

"Mereka akur ya?". Bisik Magissa ke Victoria dan Galaxia yang di balas dengan anggukan setuju

"AKUR DARIMANA SINGA ASIA?!!". teriak Yami mendengar bisikan Magissa.

"Dar- eh? AKU BUKAN SINGA ASIA KANG AYAM!!".

"Iya, kau itu singa asia yang galak!!".

"SINI KAU YAMPLEK!!". Magissa langsung berlari ke arah Yami dan terjadilah kejar kejaran antara Magissa dan Yami.

Galaxia dan Victoria yang melihat itu pun hanya tertawa kecil saja dan Valgus cuma melihat hal itu dengan bagian mulut di tutupi syal. Mereka tahu kalau di tengahi pasti ada masalah baru. Bagaimana dengan yang di Asrama? tidak lebih baik dari yang diluar.

15 menit kemudian.

Seluruh penghuni asrama sudah masuk kedalam kelas. Tapi, bukan namanya New gen jika tidak rusuh dimanapun dan kapanpun, dan saat ini mereka sedang karaoke dengan merdunya dengan menyanyikan lagu dari para senpainya. Ginga? Dia sedang diikat dengan mulut dilakban dan di awasi oleh Yami dengan sogokan yupi.

Cosmos!
Menjadi kuat, tidak apa-apa
Kekuatan berasal dari kebaikan
Itulah pahlawan

Cosmos!
Setiap saat, ingin menjadi benar
Jangan pernah menyerah dan bangkitlah
Itulah janji ultra

Itulah yang mereka nyanyikan sampai selesai dan yang merasa terpanggil, tersindir, dan sebagainya hanya terdiam sambil menonton. Cosmos? Dia malah senyam senyum.

"Bagus, bagus.. pagi pagi udah punya semangat rusuh nanti pelajaran jangan ngantuk ya". Ucap Ianna (Takami_Keigo255) sebagai guru kesenian.

Seketika para murid langsung duduk serapi dan semanis mungkin, karena mereka tahu 'macam macam dengan guru ini auto dilempar'.

"Selamat pagi, semuanya".

"Selamat pagi, bu".

"Hari ini kita kedatangan murid baru, hei kalian berdua! Cepat masuk". perintah Ianna kepada kedua ultra yang sudah didepan pintu.

Dua ultra itu pun masuk kedalam, salah satunya ultraman berwarna biru perak dengan sedikit warna merah dan hitam ditubuhnya dan sebuah Slugger dikepalanya, dan yang satu ultrawoman bercorak merah dan perak. Semua murid sontak terkejut siapa teman baru mereka.

"Z?! TERA?!".

"Hai". Ucap Tera singkat

"Yo para senpai, mulai hari ini aku ikut belajar, jadi ultra mohon bantuannya". Ucap Z sembari membungkuk

"Karena kalian sudah kenal, kita langsung pelajarannya, dan murid baru silahkan ambil tempat duduk". Ucap Ianna kepada Z dan Tera.

Z dan Tera pun duduk ditempat duduk yang masih kosong dan pelajaran pun dimulai.

Waktu istirahat.

Di kantin.

"Fuaaaah... Ianna sensei ternyata sangat menyeramkan". ucap Zero sambil menyenderkan badannya di tempat senderan kursi.

"Hahaha... Kau sampai dilempar keluar jendela karena berisik". ucap Fuma yang menahan tawa karena ingin makan sup.

"Sudah tahu sensei yang itu killernya minta ampun, masih aja bandel. Rasain!!". ucap Victory yang memakan coklatnya dengan santai.

"Apalagi Ginga... Pfft, di lempar sampai atap jebol". ucap Blu

"Hei! Gak hanya aku dan Zero tau! Dyna senpai saja ditendang keluar, Max senpai malah dilempar ke tong sampah, Orb malah nyangkut di pohon". ucap Ginga yang tidak terima tapi malah sebutin ultra yang kena lempar.

"Beberapa Senpai ternyata ultra parah". celetuk Z dengan polosnya

Mendengar omongan Z para ultra New gen dan Heisei pun tertawa terbahak bahak kecuali yang kena sial.

Di meja lain tepatnya paling pojok belakang seorang ultrawoman tengah sendiri sambil memakan makanannya, bukan karena single tapi dia malas berinteraksi. Tidak lama seorang ultraman menggebrak meja membuat ultra disekitar melihat ke arahnya.

Brak!!

"Hei, bisakah kau pindah, ini tempat yang akan kami tempati". Ucap ultra itu

"Aku duluan jadi ini tempatku". Jawab ultrawoman itu

"Jangan kau kira karena kau putri dari ultraman Taro kau bisa seenak maumu". Ucap ultra itu membuat si ultrawoman mergetakkan giginya karena kesal sudah diganggu dan juga sudah bawa bawa nama ayahnya. Jika kalian tebak ini Tera ku berikan bintang lima.

"Hei Izaya! Kau sudah temukan mejanya?". Tanya seorang ultra lain yang sepertinya teman dari ultra yang sedang menganggu Tera.

"Sudah Haruka, jika dia mau menyingkir". Ucap Izaya seraya melirik Tera yang sudah kesal.

"Baiklah, aku akan pindah... Soalnya aku sudah selesai". ucap Tera sambil berdiri dan berusaha untuk tidak memukul Izaya

"Ceh... Ternyata Taiga itu ultra yang bur-".

Dug! BRAK!!

Semua ultra menatap kearah tembok disamping pintu masuk yang sudah berlubang dengan bentuk tubuh ultra terdapat Izaya yang sudah terbaring tak berdaya, dan sang pelaku hanya pergi dengan senyum puas terukir diwajahnya.

"Dasar bandel, kau kan sudah tahu jika cari gara gara dengan dia sama dengan cari mati". tegur Haruka pada Izaya, dan bukannya menolong malah dia berceramah yang menurut Izaya itu adalah siksaan.

"Help me". batin Izaya yang masih tepar

.

.

.

Bersambung.

Sekali lagi Terimakasih untuk susiwatigatotwidodo karena telah meminjamkan Tera.

PARTY OF THE ULTRAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang