Malam itu Astra sedang memberi tahu barang apa saja yang perlu dibawa dan apa yang harus dilakukan. Para ultra mendengarkan pemberitahuan itu dengan cara masing-masing ada yang makan, ada yang main game, ada yang langsung ditulis, dan lain-lain.
"Nanti disana jangan teriak-teriak sembarangan sampai kaca pecah, jangan bikin rusuh, jangan bikin eksperimen aneh-aneh, jangan bertengkar yang menjerumus ke pertarungan, harus tertib, taat, patuh, disiplin dan wajib ikut. Kalau ketahuan pakai robot, atau klon, atau semacamnya nanti dapat sanksi yang jauh dari ekspetasi kalian".
Mendengar penjelasan Astra banyak ultra yang merasa tersindir, atau memang penjelasan tadi bermaksud menyindir para ultra karena Astra tahu bagaimana kelakuan mereka. Seorang ultra bertanduk yang sedari tadi ikut menyimak sekarang mendecih kesal karena mengetahui maksud Astra menekan kata "wajib".
"Ada yang tidak dimengerti?" Pertanyaan Astra di respon oleh Hikari dengan angkat tangan.
"Kenapa kami disuruh bawa bumbu masakan juga?".
"Sekalian bantu para panitia camp yang kesusahan untuk camp kalian..." para ultra yang mendengar hal tersebut hanya ber "oh" panjang.
"Ada lagi yang ingin ditanya?" para ultra terdiam membiarkan sang jangkrik bersuara cukup lama. "Baiklah kalau tidak ada, apa aku boleh menginap disini?".
"Tidak pulang kak?" tanya Mebius dengan polos.
"Rencananya sih pulang, tapi hari ini aku terlalu lelah untuk bersama mereka".
"Mereka siapa?" tanya Ginga membuat Astra menghela nafas sebelum berbicara.
"Mereka siapa lagi, Ultra Brothers lain".
Para ultra pun tercengang mendengar penuturan Astra dan ada yang mengira kalau pendengaran mereka bermasalah.
"Jangan kira Ultra Brothers itu selalu tegas. Ada kalanya kami menampakkan sifat aslinya, betul kan Mebius?" Mebius yang sedari tadi menyimak dengan baik mengangguki pernyataan Astra.
Setelah pembicaraan yang santai itu Mebius menunjukkan kamar yang masih kosong di Asrama, sementara yang lain melanjutkan aktivitas normal dan abnormal mereka.
"Aku beli konstelasi Gemini" ucap Nexus sembari menyerahkan sekumpulan uang ke petugas bank.
"Nexus! jangan gitu dong!! Baru saja main udah beli tempat!!" ucap Gaia dengan kesal.
"Permainannya harus menguasai seluruh petak permainan dan salah siapa kau berhenti di petak pajak terus" ucap Nexus dengan dingin tapi itu mengundang gelak tawa.
Ginga pun memutar dadu dan mendapatkan dirinya masuk kedalam penjara.
"Anda saya tangkap dengan tuduhan dalang dari bencana permasalahan pendengaran secara massal" ucap Yami yang sudah berpenampilan layaknya polisi sambil mengikat tangan Ginga.
"Hei! Ini cuma permainan! Kenapa pakai ikat segala?!" protes Ginga.
"Kan sudah sepakat biar permainannya kerasa seru" ucap Rosso selaku petugas Bank.
"Ya, tidak begini juga kan?!".
Akhirnya perdebatan pun terjadi walau permainannya masih berjalan normal.
Tidak lama sesuatu memasuki asrama dengan santai karena pintu terbuka lebar. Para ultra masih fokus dengan permainan walau masih ada perdebatan.
"ngok" terdengar suara yang aneh, namun para Ultra masih tidak memperdulikan nya
"Ngok! Ngok!" Suara itu semakin jelas, para Ultra pun menengok ke asal suara. Dan....
"HUWAAAA ANGSA!!!" Seruan dari Ginga sukses membuat para Ultra kalang kabut.
"Wah angsa nya lucu, warna nya pink" ujar Grigio.
"Tapi ini angsanya siapa? Kenapa warnanya pink?" tanya Rosso memperhatikan angsa tersebut.
"Mungkin sedang trendnya kayak gini" ucap Blu mendekati angsa itu.
"Awas Blu! Entar-", dan setelahnya angsa tersebut menggigit jari Blu.
"HUWAAA TOLONG!!!".
Dengan insting sang kakak tertua, Rosso dengan cepat mengambil bantal sofa yang sedari tadi dipeluk Agul dan dilemparkan ke angsa sehingga melepas gigitannya.
"Aduh...".
"Sudah jangan cengeng, kau sudah besar Blu" ucap Rosso sementara Grigio memeriksa tangan Blu.
"Mungkin sebaiknya kita cari pemiliknya" saran Cosmos.
"Tangkap dulu ini angsa" ucap Justice.
Max mencoba menangkap angsa tersebut namun si angsa yang melihat Max pun langsung lari. Para ultra pun mengejar sang angsa pink mengelilingi seluruh ruangan. Keributan pun terjadi, ruangan berantakan, suara gaduh serta panik dimana-mana.
Astra yang terganggu dengan keributan tersebut turun ke lantai satu dan mendapati aksi kejar-kejaran beberapa ultra dengan angsa pink. Di pinggir arena ada beberapa ultra yang terlihat kelelahan yang di duga ikut mengejar angsa dan yang lain lebih memilih tidak terlibat karena alasan masing-masing.
"Awas saja kalau ketangkap! Ku bakar kau!!" Ginga sepertinya sudah kesal karena si angsa susah di tangkap ditambah si angsa terkadang meledek saat usaha para ultra gagal.
"Kasihan yang punya angsa Ginga!!" Teriak Geed dari pinggir.
"Tidak ped-".
"Nanti kena ceramah Cosmos mode Corona lo!!".
Seketika Ginga kicep mengingat betapa seramnya Cosmos kalau ceramah mode Corona (bukan virus!!). Astra yang melihat itu dengan santuy menunggu momen dan....
HAP!!
Angsa itu pun tertangkap namun memberontak untuk melepaskan diri. "Diam!! Atau ku masukan kedalam minyak panas!" Seketika Angsa itu patuh karena takut dijadikan angsa goreng.
"Akhirnya angsanya tertangkap!!" Sora sorai semuanya lega dengan tertangkapnya angsa pink pembawa rusuh yang ditangkap Astra.
"Cuma karena angsa kalian ribut sampai membuat ruangan berantakan?".
"Angsanya nakal pak!" seru Blu yang masih kesal dengan angsa pink itu.
"Sudah sudah, beresin semua ini lalu terserah kalian mau tidur, mau main, mau ngelakuin hal yang gak jelas juga terserah. Tapi jangan rusuh," Ace pergi keluar dengan angsa pink yang masih ditangkap.
Valgus yang baru muncul karena sedari tadi membersihkan ruang makan sendirian melihat ruang tengah hampir mirip kapal pecah. "Ada gempa ya?"
Sementara Taiga merasakan sesuatu memeluk dirinya menatap kesamping. Rupanya yang memeluknya adalah adik semata wayangnya. Tera yang menyadari ditatap kakaknya pun melepaskan pelukannya. "Ekhem, maaf tadi aku hilang keseimbangan sesaat".
Dan Quatro Heisei bersyukur karena sang penyihir semesta sedang tidak ada ditempat dengan kata lain tidur duluan.
Malam itu pun dihabiskan dengan bersih-bersih sebelum tidur.
Bonus:
Paginya, berita dipenuhi dengan kembalinya sang angsa yang diduga sebagai juara fashion show binatang tahun lalu.
"Eh? Itu kan Angsa kemarin!!".
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTY OF THE ULTRAMAN
FantasyKejahatan semakin merajalela di alam semesta. Para ultra dikhususkan untuk melakukan sekolah perang dan mereka diharuskan membuat party/tim. Dan apa yang akan terjadi jika ultra yang sama-sama memiliki masa lalu yang buruk dan menjadi overpower, dit...