RENCANA TAK TERDUGA (2)

348 34 247
                                    

Maaf, untuk para readers seharusnya Chapter ini sudah dipublikasi tapi karena kesalahan teknis yang tidak di sengaja membuatnya di unpublikasi.

Sekali lagi saya minta maaf.

Silahkan menikmati ceritanya.

______________________________________


"Lama tidak bertemu dengan kalian".

"Kau.. kak Artemis" Ucap Galaxia dan Yami secara bersamaan.


Di sisi lain.

Di sebuah hutan tapi tidak terlalu dalam terlihat seorang ultra dalam keadaan tak sadar di ikat di sebuah pohon yang cukup besar, ultra itu adalah Valgus. Valgus mulai tersadar tapi saat dia ingin memegang kepalanya karena pusing, dia tidak bisa karena tangannya terikat dan mulai melihat keseliling.

"Dimana ini?" Lirihnya sambil bertanya.

"Hoo~ kau sudah bangun rupanya" Ucap seseorang dengan bersandar di salah satu pohon sambil memainkan pisau di tangannya.

"Arlen, kenapa kau membawaku?! Tak puas kah kau dulu saat menyiksaku?!" Tanya Valgus sambil sedikit berteriak.

"Heh.. kau tau bahwa kau adalah sampah disini, lalu kenapa kau kembali?".

"Itu..... ".

"Sampah tetaplah sampah, kau tidak berharga sama sekali, dan sampah sepertimu tidak pantas untuk hidup" Ucap Arlen sambil mendekati Valgus dengan memainkan pisau ditangannya.

"Ma-mau apa kau?" Tanya Valgus.

"Kau tahukan, apa yang akan aku lakukan". Ucap Arlen sambil tersenyum sadis.

Mendengar itu saja membuat Valgus yang selalu dingin menjadi sangat ketakutan, dan Arlen mendekatkan pisau itu ke tubuh Valgus yang masih ketakutan dan tidak bisa melakukan apapun karena tubuhnya yang kelelahan.


Ditempat Galaxia, Yami, dan Artemis.

"Kak Arte baru pulang?" Tanya Galaxia.

"Mn.. (mengangguk) aku kesini karena mendapat undangan dari ayah dan yang lainnya, apakah acaranya sudah dimulai?" Ucap Artemis dengan wajah datarnya.

"Belum, ini masih dipersiapkan dan Valgus malah menghilang tanpa jejak" Ucap Galaxia dengan santai walau wajahnya menunjukkan kepanikan.

Mendengar hal itu Artemis yang semulanya datar dan dingin, langsung menunjukkan wajah suram dan aura hitam di keselilingnya, hingga membuat Galaxia takut tapi Yami biasa saja.

"Bagaimana itu terjadi?" Tanya Artemis.

"Tadi aku minta dia beli es krim lalu kami menunggunya, karena kelamaan kami susul dia tapi Valgus tidak ada" Jelas Galaxia.

"Hmm.. begitu, baiklah ayo ikut aku. Kita akan menjemput Valgus" Ajak Artemis.

"Tapi, bagaimana kakak tahu dimana Valgus?" Tanya Galaxia.

"Aku bisa merasakan auranya, entah dia sengaja atau tidak, tapi dia memperlihatkan auranya" Ucap Artemis.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita jemput dia" Ucap Yami dan di angguki oleh Galaxia dan Artemis.

Beberapa menit kemudian.


Di tempat Valgus dan Arlen.

Valgus: "AAAAAARRGGH! ".

Arlen: "Teriakan yang manis sekali".

Arlen masih menyiksa Valgus dengan menggoreskan pisau di tubuh Valgus, walau begitu goresan yang di akibat pisau tersebut cukup dalam dan terasa sangat perih, belum lagi lukanya yang dulu masih belum sembuh total membuat rasa sakitnya makin menjadi jadi.

PARTY OF THE ULTRAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang