Para murid menatap kagum penginapan didepan mereka. Sorot mata berbinar-binar, melihat sekeliling halaman dan bangunan penginapan yang akan mereka tempati. Beberapa mengabdikan dalam bentuk foto maupun video.
Tiga sebagai ketua kelas yang ditunjuk secara dadakan tanpa voting, mendapatkan kunci kamar untuk teman-temannya. Dirinya membawa teman sekelasnya untuk pergi kekamar mengatur barang bawaan yang berat.
"Tiga-senpai kita dapat kamar yang mana?" Tiga yang tadinya asik membaca peta menatap Blu dengan santai. "Kamar 21-27 jadi kita akan berdekatan, tapi tolong jangan ada suara cetar luar binasa kalau ingin selamat."
Seketika mereka semua menatap Ginga, pelaku yang paling sering menjadi penyebab masalah telinga. "Iya iya, aku tidak akan teriak. Kecuali di picu."
Tidak lama mereka semua berada didepan pintu kamar yang disebut Tiga. Kamar itu saling berhadapan dengan bagian kanan angka ganjil, bagian kiri angka genap. "Baiklah ini kamar kita, masing-masing kamar 4 orang dan ada yang 5 orang. Kalian pilih sendiri mau sekamar sama siapa."
"Terus ... Tiga-senpai sendiri?" tanya Titas. Tiga hanya tersenyum lalu menunjuk Dyna, Gaia, dan Agul dengan santai. Tiba-tiba Zero menarik Tiga menjauh dari kerumunan membuat yang lain terheran namun diabaikan. "Jadi sekamar 4 orang kan?" tanya Nexus.
Rosso: "Yang perempuan sekamar saja gimana?"
Orb: "Rosso perempuan disini itu ada Lima."
Rosso: "Bukannya empat, siapa saja?"
Orb: "Grigio, Magissa, Victoria, Tera dan Galaxia."
Sebuah pukulan mendarat mulus dikepala Orb dan pelakunya adalah Galaxia yang sedang ditahan Ginga sebelum terjadi perbaku hantaman.
Galaxia: "Enak saja! Aku itu Cewe- eh, Cowok!!"
Fuma: "Pakai diralat segala."
Galaxia: "Mau ku pukul kau Fuma?!"
Ketakutan akan ancaman Galaxia, Fuma bersembunyi dibalik tubuh Titas. "Ampub mb- eh mas."
Dyna: "Tapi ... Bukannya Tera itu cowok?"
Agul: "Cowok darimana?! Namanya saja Ultrawoman, Woman yang artinya Wanita. Sudah jelas dia cewek."
Dyna: "Tapi tampilannya seperti laki-laki."
Agul: "Laki-laki diluar tapi perempuan didalam."
Zett: "Setidaknya mereka jelas gendernya walau penampilan membuat ini menjadi membingungkan."
Perkataan Zett membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari seseorang dibelakangnya. Zett melihat kebelakang dan mendapatkan ultra yang menatapnya adalah Valgus.
"Ada apa?" Zett kebingungan dengan ultra satu ini yang terlihat marah dengan sebab tidak diketahui oleh dirinya. "Kalimatmu barusan membuatku tersinggung." Zett masih belum paham dam memutuskan untuk tidak melanjutkannya.
Tiga akhirnya kembali kedalam diskusi teman sekelasnya karena kewajiban sang pembawa semua kunci. Bersamaan dengan itu Zero memberikan kode kepada Taiga yang ditanggapi baik oleh sang ultra bertanduk tersebut.
Tiga mulai membacakan daftar pembagian kamar yang sudah disetujui sambil memberikan kunci kamar kepada salah satu penghuni setiap kamar. "Yang sudah pasti Cosmos, Justice, Mebius, dan Hikari sekamar. Ginga, Galaxia, Geed, dan Yami sekam-"
"Tunggu! Kenapa aku sekamar dengan si toa?!" Protes Yami tidak terima.
"Menurut riset pribadi dari saudara Agul, Hikari, dan Blu- buset ultraman biru semua! Ekhem... Maaf, jadi karena Ginga selalu berteriak tanpa di inginkan dengan kehadiranmu maka akan meminimalisir keseringan dia berteriak dan jika dia berteriak anda di izinkan untuk memukulnya tapi jangan sampai masuk UGD atau ICU," jelas Tiga dengan gaya pemimpin tegas sebagai balas dendam ditunjuk sebagai ketua kelas dadakan.
Ginga yang ingin protes pun diabaikan oleh sang ketua kelas dari Acient Giant tersebut, sementara Yami menyeringai memikirkan 1059 cara untuk menghukum Ginga. Ditengah keributan tersebut tiba-tiba sebuah pintu tertutup dengan keras dan terkunci membuat semuanya kebingungan padahal belum ada yang memasuki kamar. Saat itu mereka menyadari ada 4 ultra yang menghilang diantara mereka.
Tiga yang mengerti situasi ini menjelaskan, "Si duo Slugger dan duo banteng sekamar dan mereka meminta salah satu kuncinya padaku tadi."
Tiga yang baru sadar akan sesuatu mendekati Magissa dan berbisik ditelinganya. Magissa yang mendengar itu mengangguk setuju sekaligus senang. Setelah banyak diskusi, obrolan, basa-basi yang memakan waktu akhirnya pembagian kamar selesai walau ada drama yang dipersembahkan oleh Victory yang sedang memberikan ancaman kepada Rosso dan Blu jika membuat Victoria sedih.
Waktu makan siang akhirnya tiba, makanan yang disajikan secara prasmanan terjejer dimeja yang panjang. Kali ini Orb hanya mengambil sepotong/sesendok dari setiap lauk dengan nasi sedikit menggunung membuat heran teman sekelasnya yang biasa melihatnya mengambil 2 porsi lebih.
"Tumben Orb makan sepiring," ucap Geed bingung terheran.
"Nanti juga dia bakal tambah," jawab X dengan santuy.
"Makanan nya enak ya!" Magissa makan dengan lahap namun masih terkesan sopan.
"Gua nambah nanti." Yami makan dengan sedikit bar-baric masih berwibawa.
"Hidangan penutup katanya juga ada." Ujar Galaxia. Membuat Victoria menatap nya antusias. "Benarkah kalau begitu kita harus buru-buru."
"Pelan-pelan saja." Ucap Tera memasukan daging pada mulut. "Makan mu sedikit sekali Val."
"Aku akan mengatakan hal yang sama padamu kak." Balas Valgus
"Kalian berdua sama-sama sedikit makan nya." Sahut Magissa.
"Terserah kau saja Magissa. Omong-omong aku titip berikan ini ke kak Tiga." Valgus mengeluarkan sebuah kertas berlipat empat kepada Magissa. "Ini apa?"
"Jadwal agenda Camp." Setelah mengatakan itu Magissa, Galaxia, dan Victoria hampir tersedak sedangkan Yami dan Tera menatap Valgus.
"Darimana kau mendapatkannya?!"
"Kebetulan aku bertemu dengan kepala sekolah dan dia memintaku untuk memberikannya kepada ketua kelas." Mereka berlima mengangguk paham akan penjelasan Valgus dan kembali ke makanan masing-masing namun terjeda kembali. "Oh iya, ada satu acara terkenal dari sekolah ini saat camp. Kita harus bersiap jika para guru memasukkannya kedalam agenda."
"Memangnya apa itu?" tanya Galaxia penasaran.
"Kalau bisa bantai akan menyenangkan," ucap Yami menyeringai.
Magissamenatap Yami dengab kesal dsn berkata, "Bisa tidak pikiranmu jauh dari kata itu Yam ... Tapi boleh juga sih idenya."
"Kurasa ada, soalnya nama acaranya adalah Perburuan."
.
.
.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTY OF THE ULTRAMAN
FantasyKejahatan semakin merajalela di alam semesta. Para ultra dikhususkan untuk melakukan sekolah perang dan mereka diharuskan membuat party/tim. Dan apa yang akan terjadi jika ultra yang sama-sama memiliki masa lalu yang buruk dan menjadi overpower, dit...