Pov Alya
Alya sebenarnya tidak ingin terlalu dekat dengan Herman, sebab dia tahu kalau Herman masih memiliki Istri sah. Hanya saja ketika perkenalan di sebuah komunitas Facebook, Herman awalnya bercerita jika dirinya sedang kesepian karena istrinya bersikap dingin terhadapnya.
Dari cerita tersebut akhirnya Alya merasa iba dan ingin menjadi teman ngobrolnya bagi Herman, agar Herman tidak kesepian lagi, dan Alya pun memiliki teman curhat di dunia maya.
Alya sendiri saat ini bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerah Jakarta Pusat, usianya masih 22 tahun, terpaut delapan tahun dengan Herman dan statusnya masih single.
Berawal dari saling like dan balas- membalas komentar postingan orang lain, akhirnya berujung ke privat mesenger.
Sebagai lelaki yang pernah memiliki fans perempuan lumayan banyak saat kuliah dan Ssekolah Menengah Atas, tentu saja Herman selalu mengeluarkan jurus-jurus andalannya.
Sampai pada akhirnya Alya pun memberikan nomor handponenya ke Herman, begitupun Herman memberikan nomor handponenya ke Alya.
Alya tidak pernah menelepon lebih dulu ke Herman, kecuali saat jam kantor, Alya pasti selalu menyempatkan tanya kabar Herman atau sekedar tanya sudah makan siang atau belum.
Entahlah, setan apa yang bisa membawa hati Alya bisa sampai jatuh hati ada rasa cinta terhadap Herman, laki-laki yang memiliki anak Istri tersebut.
Secara wajah, tampang Herman tidaklah ganteng dan juga tidak jelek-jelek amat, kalau di nilai dari angka 0-9, maka nilai ketampanan Herman adalah 8.
Herman memiliki badan sedikit atletis, itu terlihat dari lengan bagian atas Herman terlihat sedikit menonjol, dan dadanya nampak bentuk bidang, percis seperti laki-laki yang biasa ngegym.
Sementara dari sisi pekerjaan, Herman adalah seorang Manager di salah satu perusahaan swasta nasional di bilangan Thamrin Jakarta Pusat.
Alya mengenal Herman baru satu bulan yang lalu. Namun keakrabannya seperti orang yang sudah kenal lama.
Herman sering curhat kepada Alya terkait kehidupan rumah tangganya yang tak harmonis, dari mulai Istrinya jarang masakin sarapan pagi, tidak pernah menyiapkan kopi, sampai nyuci baju pun di ceritakan oleh Herman ke si Alya.
Alya awalnya hanya menanggapi biasa saja, toh itu masalah rumah tangga,dia tidak ingin ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain. Tapi lama-lama Alya selalu merespon curhatan Herman, dan pada akhirnya merasa nyaman dengan Herman.
Walaupun keduanya belum pernah saling bertemu di dunia nyata, tapi mereka sering melakukan vidio call . Dari sisi Alya , dia merasa nyaman karena dimata Alya Heman adalah sosok laki-laki dewasa yang perhatian.
“Alya, nanti kedepannya jangan panggil aku Bapak apalagi Om,panggil saja Aku Aa, Aa Herman”. pinta Mas Herman kepadaku.
“Memangnya kalau kamu dipanggil om, enggak suka begitu? Bukannya lebih keren om?’ledekku sambil bercanda, dengan di bubuhi gambar-gambar emoti
“Itu kesannya aku tua Banget Al. Sudah panggil aku Aa saja, atau Aa Herman ya.” Ucapnya.
“Baiklah, dari mulai sekarang, aku akan panggil Mas Herman dengan sebutan Aa” jawabku diiringin tertawa kecil.
“oh ya, nanti jangan pernah untuk menhubungi handponeku terlebih dahulu, sebelum aku yang menelepon, atau kamu kasih tahu aku lewat sms dulu, ya”
Terang mas Herman kepadaku, dengan mengatur strategis bagaiamana cara menghubungi mas Herman .
A-Herman, walaupun aku memiliki rasa yang lebih kepadamu, sampai saat ini, aku masih menghargai Istrimu yang masih sah.
Enggak tahu jika minggu depan atau bulan depan...mungkin aku akan jujur kepadamu dan Mba Rahma, jika aku menyayangimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHILAF ( Di KBM App. Tamat bab 50)
RomansTidak ada wanita yang ingin di khianati oleh pasangannya, ketika kesetiaannya yang sudah di bangun lama, ternoda oleh satu titik luka, yang membekas di hatinya. Jika berpisah adalah jalan untuk mengobati luka itu, sepertinya Rahma siap menjalaninya...