Pujian Alya untuk Herman

1.3K 63 7
                                    

Pov Alya

Selama perjalanan menuju ke tempat pemancingan, Alya dan Herman terlihat sangat akrab sekali, mereka seperti layaknya orang yang sudah kenal lama dan sering bertemu.


Mereka asik ngobrol panjang lebar, ngalor ngidul sambil tertawa.


Bagi Alya ternyata Herman tidaklah seperti yang ia bayangkan ketika sebelum bertemu. Sebelum ketemu dengan Herman, dalam pikiran Alya, Herman itu tergambarkan seperti om-om, yang perutnya gendut, kacamata, berkumis dan tua. 


Namanya juga Bapak dari dua Anak, pasti di mata Alya wajah Herman layaknya orang tua . Itulah yang selama ini bayangan dan gambaran tentang Herman.


Eh, ternyata semua itu meleset, Herman malah terlihat penampilan seperti anak muda, yang ada sekarang Alya di buatnya baper.


Dia menyangka bahwa foto yang di posting di Facebook oleh Herman adalah editan. Mungkin saja Herman menggunakan aplikasi pengubah wajah atau menggunakan photosop agar terlihat gagah dan ganteng, untuk menarik simpati perempuan di medsos.


Tapi ternyata, dugaan Alya salah semua, tidak ada satupun gambaran yang ada dalam bayangannya itu, ada pada penampilan asli Herman yang Dia lihat sekarang.


Herman yang memiliki tubuh Atletis, terlihat layaknya laki-laki yang masih bujangan, penampilannya membuat Alya jatuh cinta pada pandangan pertamanya.


Dengan kumis tipis, alisnya yang tebal dan dadanya yang bidang, terlihat menambah kesempurnaan fisik Herman.


Orang dengan perawakan seperti Herman, seandainya berkumpul dengan para mahasiswa di kampus pun, orang-orang pasti akan menyangka kalau Dia mahasiswa juga.


‘Duh, pantesan gue langsung mau, aja di ajak ketemuan, ternyata yang gue temuin bukan om-om seperti yang gue gambarkan. Hehehe’ batin Alya


Selama menyetir,  Herman sering melirik Alya, dan Alya pun sebenarnya mengetahui jika Herman sering mencuri pandangan ke arahnya. Sebab Alya pun memperhatikan gerak postur tubuh Herman yang  tidak bisa diam.


“Al, kamu tau gak Ulat daun?” tanya Herman


“Tau lah , Aa. Memangnya kenapa?“


"Warna hijau bajumu , membuat Aku berimajinasi menjadi Ulat”


“Kok bisa?””tanya Alya


“Iya, agar Aku bisa nempel terus di hati kamu” 


"Yes ! Hahahhaha."

KHILAF ( Di KBM App. Tamat bab 50)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang