Alya Memang Cantik

1.5K 72 7
                                    

[Assalamu'alaikum Alya, kamu ada di rumah?] tanyaku melalui pesan singkat

[Wa alaikum’sallam, Iya Aa. Aku lagi di rumah sama ponakan, Aa sudah berangkat dari rumah?] tanya Alya

[Baru mau keluar gerbang kompleks rumah mertua, kebetulan tadi sekalian Aku habis anterin Istri dan Anak-anak ke rumah mertua] jawabku

[Kenapa Anaknya yang paling gede enggak di ajak sekalian? Nanti kan Aku ada  teman ngobrol di tempat mancingnya] tanya Alya

Waduh bisa gaswat kalau seandainya si Abang Aku ajak mancing, tentu dia pasti mengganggu Aku sama Alya, kemungkinan terburuknya adalah Anakku bisa cerita macam-macam deh sama Bundanya

[Sudah Aku ajak, tapi Dia lebih memilih main bareng Nenek dan Kakeknya, karena Dia sudah lama enggak ketemu]

Aku sedikit berbohong pada Alya, supaya Dia tidak Panjang lebar bahas yang lain-lain .

[Ok, kalau begitu. Ngomong-ngomong Aa lagi menepi atau sms sambil nyetir?, kalau lagi nyetir bahaya Aa, simpan duLu Handponenya, atau Aa menepi dulu sebentar]pinta Alya

[Iya, iya. Sampai ketemu nanti yah, kalau sudah sampai depan kompleksmu, Aku hubungi kembali. Dah sayang…] Aku sedikit genit pada Alya

Hermanpun kemudian meletakan kembali handponenya di dashboard mobil. Sebab jika mengemudi sambil main handpone bisa kena tilang, soalnya lumayan juga dendanya .

Perjalanan dari rumah mertuanya menuju ke Bogor sebenarnya tidak terlalu jauh, jika jalanan lancar hanya membutuhkan waktu empat puluh menit, tapi jika macet, bisa lebih dari satu jam.

Perasaan Herman saat ini percis anak baru gede yang sedang kasamaran. Pikirannya sudah ada di Bogor, itu sebabnya Dia ingin segera bertemu dengan Alya, sebab Herman masih penasaran dengan wajah asli Alya.

Secara penampilan yang di lihatnya dari koleksi foto-foto Alya di media social miliknya, semua fotonya cantik-cantik, banyak foto yang berjilbabnya, tapi tak sedikit foto yang tidak menggunakan Jilbab.

Foto-fotonya enggak ada yang jelek,cantik semua, dan tidak ada foto sexy di koleksinya. Itulah sebabnya dia penasaran ingin segera menemui Alya.

Jika sudah seperti ini, sepertinya Herman mulai  lupa dengan umurnya yang sudah tidak muda lagi, Dia lupa kalau sudah memiliki Istri dan dua anak. Atau mungkin saja Dia sedang merasakan masa puber keduanya.

‘Hmm, seandainya Dia gue jadikan istri Simpanan, kira-kira Dia mau enggak ya?

Tapi…,kalau Namanya punya simpanan, sudah pasti gue harus banyak duitnya. Sebab mau tidak mau , gue harus mengeluarkan biaya untuknya.

Tapi si Alya sendiri kan punya penghasilan juga.  Aku rasa Dia pun tidak akan menuntut terlalu banyak terkait materi. Ah, sudahlah biarkan mengalir seperti air di sungai saja, Aku ikuti alurnya”gumam Herman

Tiba-tiba dari arah samping kiri, ada motor melaju kencang menyalip kedepan mobilnya. Herman pun tersontak kaget Dia langsung membantingkan stirnya ke arah kiri, dan langsung melakukan pengereamn mendadak, hingga mesin mobilnya mati.

Andai saja dia tidak bisa mengendalikan kemudinya, sudah pasti akan terjadi kecelakaan tunggal, sebab posisi bumper mobilnya hanya terpaut lima centimeter saja ke tiang listrik yang ada di depannya.

KHILAF ( Di KBM App. Tamat bab 50)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang