Aku belum pernah membayangkan seperti apa wajah asli A-Herman di dunia nyata, sebab di akun medsosnya Dia semua fotonya terlihat cool dan ganteng banget deh menurutku. Tapi yang namanya juga teknologi sudah canggih, apapun bisa di rubah dalam waktu sekejap.Sehingga untuk saat ini, Aku tidak percaya sepenuhnya tentang keaslian wajahnya A-Herman di akun media sosialnya.
Tapi jujur sih, memiliki teman dekat yang berwajah tampan itu, terkadang dapat mengangkat harga diri, jika sedang jalan berdua atau di foto welfie, hehehhe.
Namun jika tujuannya untuk mencari laki-laki yang akan di jadikan pendamping hidup, ketampanan dan penampilan itu bukanlah yang utama. Melainkan tingkat kedewasaan dan kemapanannya yang harus di utamakan dari seorang lelaki.
Jika berbicara soal Ketampanan, kedewasaan dan kemapanan, di dalam diri A-Herman sepertinya sudah dimiliki ada semua, namun sayang Dia sudah menjadi milik wanita lain.
Saat pertama kali Dia meminta pertemanan di akun Aku saja, feeling ku sudah langsung mengatakan, jika A-Herman pria menawan. Tanpa pikir panjang lagi, saat itu Aku langsung konfirm saja permintaanya, padahal selama ini, jika ada permintaan pertemanan dari laki-laki yang enggak kenal, satu minggu atau dua minggu baru Aku lirik permintaanya, dan itupun aku harus cekidot dulu masuk kepo ke akunnya. Aku takut jika asal konfirmasi pertemanan, kalau ternyata nantinya orang itu penjahat,bagaimana?. hahaha.
Setelah aku konfirmasi A-Herman, benar saja feelingku ini terhadap A-Herman, Dia memang ganteng dan membuat jiwa jombloku tergoyang. Lalu Akupun kepo berseleancar di dalam seseakunnya, di sana Aku banyak menemukan foto-foto selfienya, tapi anehnya di akun tersebut tidak ada foto dia bersama Istri atau anaknya.
Siapa sih yang tidak jatuh hati, ketika melihat foto-foto tampan Dia. Pria berkumis tipis, berjenggot tipis alisnya tebal, dan itu loh senyum manisnya saat di foto yang membuatku gimana...gitu.Hehehe.
Walaupun sekarang Aku sudah tahu, kalau A-Herman sudah memiliki Anak dan Istri, tapi bagiku itu bukanlah suatu halangan untuk bisa mendekatinya. Jika A-Herman mau melakukannya, Aku siap untuk menjadi Madu untuk Istrinya. Karena dalam agama dan kepercayaanku dan A-Herman,kalau seorang laki-laki itu boleh memiliki Istri lebih dari satu, asalkan Dia mampu untuk berbuat adil bagi keduanya.
Duh, Aku terlalu jauh ngehalunya, Hehehe.Perkenalanku sama A-Herman saja baru seumur jagung, ya...,bisa dikatakan rasa suka dan sayang kita hanya sepintas saja, sebab Aku dan A-Herman sama-sama belum saling mengenal dan memahami pribadi satu sama lain secara jauh.
Perbedaan usiaku dengan A-Herman sekitar delapan tahunan, A-Herman lebih tua pastinya dariku, dan itu tentunya A-Herman lebih dewasa, bisa mengayomi.Tapi jangan salah loh, walupun usianya lebih dari tigapuluh tahun, dilihat dari fisik dan penampilan wajahnya, tidak menampakan bahwa A-Herman adalah pria yang usianya sudah lebih dari tiga puluh tahun.
Dia memiliki wajah baby face, malah awal kenalan, aku mengiranya Dia itu masih mahasiswa, eh, tahunya dia sudah beristri dan memilik anak satu.
Ah, sudahlah, toh Aku juga belum jadi siapa-siapanya Dia, masih sekedar teman di dunia maya dan hanya untuk teman bercerita saja, tidak leboh dari itu. Tapi jika nanti pada akhirnya hubunganku dengan A-Herman bisa lebih jauh, ya siapa takut...! .
Namanya juga takdir, tidak ada yang tahu dan tidak bisa untuk menolaknya.Tapi sepertinya istri A-Herman ini , tipe perempuan yang pecemburu ya, soalnya saat Aku menelepon ke handponenya A-Herman, Dia seperti curiga terhadapku kayak orang cemburu gitu lah. Atau bisa jad A-Hermannya sendiri yang termasuk tipe suami-suami takut Istri? Hehehe.
Masa iya sih dia tipe Suami takut Istri?, saya rasa tidak ! soalnya Dia saja berani bermain di dunia maya dan memiliki banyak teman wanita di daftar teman medsosnya, berarti Dia tidak termasuk kelompok Suami-suami takut istri dong?Hahahah.
Kalau dari Aku sendiri sih mudah saja sebagai pihak perempuan, jika nanti Istrinya A-Herman mengetahui dan marah, tinggal bilang saja sama Dia, kalau ini semua A-Herman yang memulainya lebih dulu terhadapku. Selesai bukan?, jadi Aku tidak ingin ambil pusing di buatnya.
Hanya saja Aku bukan tipe perempuan yang jahat juga, yang tiba-tiba ingin merebut suami orang, menyakiti sesama wanita, lalu pergi sambil menari dan tertawa. Jika seandainya nanti memang terjadi sesuatu dan terhadapku, aku akan menghadapinya.
Dan sudah pasti Aku akan dari kehidupan A-Herman, mundur alon-alon, demi kebahagiaan mereka.
Lain hal jika istri A-Herman nantinya ikhlas, mau berbagi kebahagiaan denganku, Akupun akan menerimanya.
Duh,duh, kenapa Aku jadi halu seperti ini ya, hahaha. begini,nih efek jadi jomblo terlalu lama, jadi otaknya berkarat, Sehingga membuat imajinasiku terlalu jauh untuk memikirkan A-Herman. Ibarat kata, Aku sedang asik menonton sinetron, lalu ikut masuk kedalam ceritanya dan berperan menjadi tokoh dalam cerita tersebut.
Lihat saja besok saat Aku bertemu langsung dengannya, apakah Aku tetap akan lanjut berhubungan dengan A-Herman, atau akan berhenti sampai di situ.
“Maafkan Aku ya teh Rahma, jika Aku sudah berani masuk ke dalam kehidupanmu, tapi bukan berarti Aku akan merebut kebahagiaanmu teh Rahma, Aku hanya sekedar ingin menjadi bagian dari kehidupan kalian” gumamku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHILAF ( Di KBM App. Tamat bab 50)
RomanceTidak ada wanita yang ingin di khianati oleh pasangannya, ketika kesetiaannya yang sudah di bangun lama, ternoda oleh satu titik luka, yang membekas di hatinya. Jika berpisah adalah jalan untuk mengobati luka itu, sepertinya Rahma siap menjalaninya...