O3O

961 163 49
                                    

Entah untuk keberapa kalinya dalam satu jam ini gue menghela nafas berat. Gue masih gak ngerti apa yang dimaksud cewek yang duduk dihadapan gue yang mengaku bernama Mia ini. Gue gak bodoh buat tau kalo cewek ini gak lain adalah pacar Yoonbin yang beberapa minggu kemarin sempet dia singgung.

Gue masih gak ngerti sama situasi yang gue rasain sekarang. Yang gue tau, gue abis nganter Minhee berangkat sekolah lalu gue pengen minum kopi akhirnya jadi mampir ke kafe yang yang tepat di depan sekolah dengan tulisan 'open' itu. Namun, gue harus berakhir pada situasi sekarang.. dimana pacar Yoonbin yang bernama Mia ini mengaku ingin gue tidak membatalkan pernikahan gue sama Yoonbin.

Dia.. gak gila 'kan?

For God sake, gimana ada perempuan yang dengan senang hati nyerahin pacarnya buat jadi pendamping hidup perempuan lain?

Dengan keadaan dia yang sekarang ngandung anak Yoonbin???????

Gila.

"Yoonbin belum tau, tapi semoga dia gak tau. Gue cuman pengen dia gak bantah ucapan orang tuanya buat nikahin lo. Lagi pula, keluarga Yoonbin pasti gak bakal setuju sama hubungan kita, terlebih gue sama sekali bukan kalangan atas kayak kalian."

Gue merapatkan bibir mendengar ucapan pasrah milik Mia. Raut wajah perempuan itu mungkin bisa dikatakan senang, tapi terlalu kontras sama ucapan dan sorot matanya yang sendu.

Gue lagi-lagi menghela nafas karna sedari tadi bingung buat ngomong.

Mia menatap gue dengan senyumannya "gue denger lo pacarnya Kevin, ya?" Tanyanya sebelum akhirnya tersenyum kecut membuat gue diam-diam mengerutkan dahi.

"Kevin, Yoonbin, juga Sua. Pasti lo gak asing kan sama cerita dari tiga nama itu? Gue emang gak tau lo denger cerita yang mana. Pihak Kevin, pihak Yoonbin, atau pihak orang-orang yang gak tau apa-apa tapi seolah-olah tau dengan jelas kejadiannya."

Gue menghembuskan nafas gue merasa kesal mendengar ucapan perempuan di depan gue yang begitu bertele-tele.

"Kevin gak pernah ceritain dengan jelas kejadian itu. Yang gue tau, Yoonbin bunuh Sua. Itupun cowok lo sendiri yang ngomong."

Mia terkekeh kecil kemudian menganggukan kepala mendengar penjelasan gue.

"Yoonbin gak pernah bunuh Sua. Kevin tau itu. Mereka berdua cuma sama-sama egois gak mau ngalah satu sama lain. Lo tau fakta kalo Kevin sama Sua yang sepupuan itu pacaran, bukan?"

Gue dengan ragu menganggukkan kepala gue.

"Yoonbin, juga."

Gue mengerutkan kening mensengar kata-kata ambigu yang keluar dari mulut Mia.

"Yoonbin juga pacar Sua."

HAH!?

Mia menyeruput tehnya dengan santai sembari menatap gue yang masih syok.

"Sua emang pacarnya Kevin, tapi cewek itu juga pacaran sama Yoonbin. Kaget, ya? Sama gue juga pas tau ceritanya kaget, kok bisa? Sua dari awal pacarnya Kevin, tapi dia lebih dulu punya hubungan sama Yoonbin. Tapi perempuan itu gak bisa ninggalin Yoonbin maupun Kevin."

"Cewek itu sempet adu argumen sama Yoonbin yang setelahnya kecelakaan itu terjadi. Sua kecewa karna Yoonbin lebih milih ninggalin dia, dan akhirnya dia nekat bunuh diri dengan berdiri di tengah jalan yang pas itu jadi arena Balapan. Karna itu, Kevin anggep Yoonbin lah yang bunuh Sua meskipun cowok itu tau fakta yang sebenarnya."

Gue tertegun sesaat, kemudian menatap Mia yang sekarang tengah tersenyum kecut sembari mengingat.

"Dari awal, gak ada istilah siapa bunuh siapa. Disini murni kesalahan mereka yang lebih memilih ego mereka sampai akhirnya kisah rumit itu terjadi, bahkan sampai sekarang."

RBB | Kevin MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang